Pagi ini seorang gadis cantik sedang bersiap untuk pergi kesekolahnya,hari ini adalah hari pertama masa orientasi disekolahnya.
Athalia Humaira Azzahra,itulah nama gadis cantik berusia lima belas tahun itu. Namun dia lebih suka dipanggil semua orang Ira saja,diambil dari nama Humaira yang dia miliki.
Athalia mematut dirinya didepan cermin memastikan dirinya sudah rapi. Athalia tersenyum melihat dirinya yang masih saja memakai seragam sekolah menengah pertama dengan rok biru dibawah lutut juga atasan berwarna putih lengkap dengan atributnya.
Athalia merapikan rambut hitam pekat sebahunya lalu menyambar tasnya dan memakainya,lalu melangkahkan kakinya menuruni anak tangga menuju lantai dasar karena kamarnya berada dilantai dua.
Langkahnya terhenti saat melewati kamar kedua orang tuanya,dia menghela napas dalam dan menutup matanya. Lagi dan lagi gue harus mendengar ini semua.Batinnya. Ya,dia mendengar Ayah dan Bundanya bertengkar. Itulah yang membuatnya merubah penampilan serta sikapnya,dua tahun yang lalu ketika dia baru saja menginjak kelas delapan dia masih sangat tertutup,sikapnyapun sangat baik dan shalihah namun semenjak sering mendengar orang tuanya terus menerus saling berteriak dan bertengkar hingga dulu sempat dia tak sengaja melihat surat perceraian yang sama sekali belum ditandangani oleh bundanya,dan itu membuat hatinya benar-benar terguncang hebat,dia lelah dan dia mengubah cara hidupnya,diapun meninggalkan rumah selama satu minggu lalu kembali kerumah karena ayah dan bundanya yang memaksa,untuk beberapa waktu memang ayah dan bundanya sudah akur seperti biasa,tak pernah lagi dia mendengar mereka saling berteriak,namun beberapa hari kemudian mereka kembali bertengkar,dan sampai sekarang dia bertahan namun tak pernah menganggap kedua orang tuanya ada,maksudnya masih menganggap namun tak terlalu mengindahkan.
Athalia kembali melangkahkan kakinya dengan tergesa,dia memilih tak sarapan hari ini,rasanya dia sudah kenyang dengan hanya mendengar pertengkaran dipagi hari seperti ini.
Athalia masuk kedalam mobil,namun dia tak menyetir karena dia tak bisa juga belum cukup umur,dia diantar sopir.
Athalia menatap kosong kearah jalanan dari jendela disampingnya. Kapan semua ini berakhir.Batinnya. Dia mengeluarkan ponsel dari tasnya dan membuka galeri lalu menatap nanar sebuah foto keluarganya dulu,saat masih mereka masih bahagia. Bunda,Ayah.. Ira rindu kalian. Ira rindu kita seperti ini. Kapan kita bisa kembali seperti ini?Ira lelah dengan pertengkaran kalian.Batinnya. Dia menyeka air matanya,dia menggeser layar ponselnya karena sahabatnya menelepon.
"Lo dimana,ra" ucap Aretha,gadis yang menemaninya selama ini selain sahabatnya yang lain.
"Dijalan,lo sendiri dimana?"
"Gue juga dijalan. Tungguin di gerbang ya"
"Ya"
"Lo kenapa sih,ra?"
"Biasa. Udah ya,bye"
Athalia kembali memasukkan ponselnya kedalam tas. Beberapa menit dari itu mobilnya berhenti dan ternyata memang sudah berada didepan gerbang sekolah,tanpa berkata apapun diapun keluar dari mobil tersebut dan menghampiri Aretha yang sudah menunggunya didepan gerbang. Aretha melambaika tangannya kepada Athalia dan Athaliapun mengangguk.
"Lo udah lama?"
Aretha menggelengkan kepalanya "Engga baru dateng juga"
Athalia mengangguk. Tak lama dari itu seseorang merangkulnya dari belakang. Athalia menoleh dan tersenyum tipis.
"Pagi..."ucap Bayu,diapun sahabat Athalia dan Aretha.
Athalia hanya mengangguk diikuti senyuman Aretha kepada Bayu. "Kenapa nih,pagi-pagi udah murung gitu"ucap Bayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halalku | √
Spiritual-Ambil yang baiknya dan buang yang buruknya- --- Athalia gadis cantik yang tak menerima dan benci akan kehidupannya sendiri,dan karena kedua orang tuanya sering saling berteriak dan ayahnya yang selalu marah-marah kepada bundanya sehingga terjadilah...