KekasihHalalku-10

25.2K 1.3K 9
                                    

Pukul enam kurang Athalia sudah mengganti pakaiannya menjadi gamis berwarna merah maroon namun dia tak memakai khimarnya,meskipun memang memakai gamispun dia terpaksa.

Athalia merapikan rambutnya,dan menghela napas.Sampai kapan gue harus tinggal disini,gue gak mau dikekang sama orang lain,gue cuma mau dikekang sama orang tua gue sendiri. Tapi gak gini caranya.Batinnya,tak terasa pipinya sudah basah dengan air matanya.

"Kak Ira kenapa?"

Athalia menoleh dan mendapati Dinda disampingnya,dia menyeka air matanya dan tersenyum tipis kepada Dinda.

Dinda tersenyum "Sabar kak,nanti juga akan terbiasa tinggal disini. Sekarang kan baru juga satu jam ada disini"

Athalia mengangguk lemah "Kakak sama sekali tak pernah membayangkan akan mondok,kakak berharapnya bisa diatur oleh orang tua kakak,bukan diatur oleh orang lain seperti ini. Bukannya mendapat kasih sayang,justru kakak akan menderita disini"Athalia menengadahkan wajahnya dan memejamkan matanya. "Sebelumnya tak seperti ini,semua berubah hanya karena satu perubahan lain,mereka berubah dan kakakpun ikut berubah menjadi seperti sekarang,tak punya aturan dan tak punya malu,kadang kakak kesal dengan orang lain yang menyia-nyiakan perhatian dan pengekangan dari orang tuanya,kakak merindu mereka,mereka selama ini hanya terus menerus berteriak mempermasalahkan hal kecil"

Dinda merangkul bahu Athalia,bahu Athalia bergetar karena dia menangis. "Sabar kak,semua pasti ada hikmahnya,Allah tahu kakak mampu dengan semua ini,semua cobaan dalam hidup kakak milik Allah dan akan kembali padaNya,tinggal kitanya saja yang berusaha tegar dan terus berdo'a dan mendekatkan diri kepadaNya. Allah sayang kepada hambaNya,diberi cobaan bukan berarti Dia tak adil,bukan berarti Dia benci namun Dia ingin tahu seberapa sabar kita,seberapa kuat iman kita dalam menghadapi cobaanNya. Kak,terkadang banyak sekali orang-orang yang mengeluh karena sebuah masalah,bukankah tak seharusnya kita seperti itu. Dinda berharap kakak bisa kembali ke jalannya dengan cara ini"

Athalia menyeka air matanya dan memeluk Dinda "Terima kasih,de"

Dinda mengangguk, "Anisa! Cepat sebentar lagi adzan"

"Iya sudah beres kok"teriak Anisa didalam kamar mandi.

Athalia melihat dirinya dicermin berukuran sedang yang menggantung didinding. Anisa keluar dan memakai khimarnya,Athaliapun masuk kedalam kamar mandi untuk kembali mencuci wajahnya. Setelahnya dia kembali keluar dan memakai sendal jepit berwarna merah miliknya.

Mereka bertiga berjalan menuju mesjid dengan menenteng mukenanya masing-masing,langkah Athalia terhenti saat suara kumandang adzan dari mesjid dipesantren tersebut.

Sontak saja Anisa dan Dinda juga menghentikan langkahnya "Kenapa kak?"

"Adzan itu-"

"Itu bang Atha yang adzan,setiap waktu memang dia yang akan menjadi mu'adzin dimesjid kami"

Suaranya indah banget.batinnya. Dia tak sadar dengan ucapannya didalam hati,dia mengerjapkan matanya"Sudah yu,kita lanjutkan"

Mereka bertiga kembali berjalan "Kak Ira suka kepada bang Atha ya?"goda Dinda.

Athalia menoleh dan pipinya bersemu merah "Tidak,kok. Baru saja kenal masak sudah suka"

"Loh kan perasaan Allah datangkan tanpa sepengetahuan kita,kak"timpal Anisa.

Athalia terkekeh. "Sudahlah jangan dibahas"

Setelah adzan Atha menoleh kearah jendela yang ternyata baru saja tiga orang gadis melewatinya,dan salah satunya Athalia. Dia dengar ucapanku juga.batinnya. Diapun duduk dan mengalihkan pandangannya.

Kekasih Halalku | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang