Hari kembali terangkai menjadi minggu,dan minggu sudah kembali bersatu dengan bulan,dan bulanpun sudah berganti menjadi tahun,Athalia terlelap didalam pesawat karena memang ini sudah malam kemungkinan dia akan sampai di Jakarta. Ya, lima tahun telah terlewati dan kini Athalia sudah menyelesaikan kuliahnya.
Seorang pria terdiam didalam sebuah mesjid,dia termenung disana. Selama dia kembali ke Indonesia dia sama sekali belum menemukan kabar mengenai gadis yang selama ini terus mengganggu pikirannya.
Atha mengusap wajahnya,dua tahun lalu dia kembali ke Indonesia karena memang dia sudah menyelesaikan kuliahnya. Dan kini rutinitas barunya adalah mengajar sebagai dosen disalah satu Universitas di Jakarta,namun dia masih tetap mengajar dipesantren dan masih tetap mengisi tausiyah jika ada yang memanggilnya.
Atha bangkit dari duduknya dan berjalan keluar mesjid,dia memakai sandalnya dan berlalu menuju rumahnya,dia sudah keluar dari rumah orang tuanya,rumah yang kini dia tempati adalah pemberian orang tuanya,mengingat usia Atha yang sudah pas untuk menikah,namun rumahnyapun masih didalam kawasan pesantren.
Athalia menatap jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya. Ini sudah pukul delapan pagi,dia berjalan menggerek kopernya dan berjalan menuju ayah dan bundanya,dia berjalan dengan tergesa dan langsung mencium punggung tangan keduanya bergantian dan mengucap salam. Athalia memeluk bundanya lalu beralih kepada ayahnya. "Ira rindu..."
"Kami juga merindukanmu,sayang"
"Bagaimana wisuda kamu,nak?"tambah ayahnya.
Athalia tersenyum "Alhamdulillah lancar,yah. Akan lebih lancar kalau kalian dulu datang"
"Maafkan kami,nak"
Athalia terkekeh "Ayah... Sudahlah itu hal sepele.. Ira ingin pulang,Ira rindu rumah juga"
Bundanya ikut terkekeh "Ya sudah ayo"
"Eh sebentar"ucap ayahnya.
Athalia mengerutkan dahinya "Ada apa,yah?"
"Kamu kok tambah tinggi ya?"
Athalia terkekeh "Isshh ayah... Ini kan sudah lima tahun,apapun bisa terjadi"Ucapnya seolah memperingati diri,dalam beberapa tahun ini seseorang akan berubah tanpa kita tahu. Ayah terkekeh lalu merekapun melenggang keluar dari bandara dan masuk kedalam mobil mereka,mobil itupun melaju menuju rumahnya.
Athalia membuka pintu kamarnya,masih sama dengan dulu. Dia tersenyum dan masuk,dia duduk ditepi ranjangnya. "Bang Atha apa kabar?"gumamnya lirih.
Dia bangkit dan mengangkat gagang telepon dan memijat tombol pada telepon tersebut.
"Assalamu'alaikum,siapa ya?"
Athalia terdiam sejenak saat mendengar Aretha mengucap salam "Wa'alaikumsalam,re.. Ini aku Ira"
"Ya Allah... Ira... Aku rindu..."
Athalia tersenyum namun matanya sudah meneteskan air mata,dia rindu sekaligus senang,dia kira Aretha sudah memeluk Islam. "Aku juga merindukanmu,re.. Kau apa kabar?"
"Alhamdulillah baik,ra..Kau sendiri apa kabar?"
"Alhamdulillah baik,re. Aretha... Apa kau sudah memeluk Islam?"
Terdengar kekehan pelan dari seberang sana "Iya,ra. Alhamdulillah sudah satu tahun ini"
"MashaAllah,Aretha... Aku bersyukur kau seperti ini"
"Iya,ra. Oh iya kau sudah kembali ke Indonesia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halalku | √
Spiritual-Ambil yang baiknya dan buang yang buruknya- --- Athalia gadis cantik yang tak menerima dan benci akan kehidupannya sendiri,dan karena kedua orang tuanya sering saling berteriak dan ayahnya yang selalu marah-marah kepada bundanya sehingga terjadilah...