Atha dan Athalia kini sedang berada diluar bandara dengan satu koper yang mereka bawa,mereka memilih menyatukan pakaian dan barang lainnya dalam satu koper saja.
Atha sejak tadi sama sekali tidak berbicara kepada Athalia namun tetap bicara kepada orang lain,Athalia meraih koper yang sejak tadi dipegang oleh Atha. "Biar Ira saja yang bawa,mas"
"Tak perlu"ucap Atha dengan datar.
Athalia menghela napas,tak lama dari itu sebuah mobil berhenti dihadapan mereka. Bayu dan Aretha keluar membawa koper mereka masing-masing. "Assalamu'alaikum!"
Atha dan Athalia secara bersamaan menoleh dan tersenyum,"Wa'alaikumsalam"
"Kalian sejak tadi disini?"
"Mmm kita baru saja datang"timpal Atha.
Athalia mendongak kearah Atha lalu kembali menatap kearah lain,"Ya sudah yu masuk"
"Lah,kan Silvi juga ikut"ucap Atha yang sukses membuat Athalia kembali menatapnya,dia mengharapkan wanita itu ikut.Batin Athalia.
"Oh iya,kak Silvi sudah ada didalam... Tapi ngomong-ngomong memangnya bang Atha mengenal kak Silvi?"
"Dia temanku"
Bayu dan Aretha mengangguk mengerti,Aretha merangkul Athalia dan merekapun masuk kedalam bandara,setelah mereka diperiksa oleh petugas di bandara tersebut merekapun masuk kedalam ruang tunggu,penerbangan hanya tinggal beberapa menit lagi karena memang jarak antara rumah sakit dan bandara dapat memakan waktu selama satu jam apalagi tadi Atha dan Athalia terjebak macet meskipun tak terlalu parah.
Athalia dapat dengan jelas melihat Silvi yang tengah menunggu diantara banyaknya orang-orang diruangan tunggu yang luas ini,dia kembali menghela napas. "Assalamu'alaikum"ucap mereka setelah sudah berada dihadapan Silvi.
Silvi mendongak dan tersenyum "Wa'alaikumsalam,kalian sudah datang"
"Maaf ya,vi.. Nunggu lama"ucap Atha,dia seperti sengaja ingin memanasi Athalia.
Silvi menatap kearah Athalia,merasa dirinya menang kali ini,diapun dapat merasakan ada yang terjadi dengan Atha dan Athalia. "Ah iya,tha. Tak apa"
Atha tersenyum namun tak menatap Silvi. Terdengar panggilan untuk penerbangan pedawat mereka,dan meminta para penumpang untuk segera memasuki pesawat. Athalia dan Aretha berjalan lebih dulu,dan Aretha pun yang merasa mengerti dengan keadaan Athalia dengan setia merangkul atau sekedar menggenggam lengan Athalia. Athalia duduk disamping Atha sesuai nomor tiket pesawat,dia menyandarkan kepala serta punggungnya disandaran kursi tersebut,dia memajamkan matanya rapat merasa kepalanya sudah berat entah kenapa karena tiba-tiba seperti itu.
Atha menoleh karena dia melihat setiap pergerakan Athalia dengan sudut matanya,"Kamu kenapa?"
Athalia membuka matanya dan menoleh lalu menggelengkan kepalanya.Atha pun mengangguk dan membuka Al-Qur'an berukuran kecilnya,lalu membacanya didalam hati.
Drama marahnya keterlaluan!Udah tahu istri sedang sakit masih saja acuh.Batin Athalia.
Selama kurang lebih satu jam empat puluh menit berada didalam pesawat kini mereka susah sampai di bandara Ngurah rai "Jadi tujuan kita kemana sekarang?"
"Pantai Jimbaran saja bagaimana? Disana juga kan ada hotel"ucap Athalia.
"Boleh tuh"ucap Bayu."Kalian bertiga bagaimana?"tambahnya kepada Atha,Aretha dan Silvi,Silvi tak bersama dengan adiknya karena ternyata adiknya harus kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halalku | √
Spiritual-Ambil yang baiknya dan buang yang buruknya- --- Athalia gadis cantik yang tak menerima dan benci akan kehidupannya sendiri,dan karena kedua orang tuanya sering saling berteriak dan ayahnya yang selalu marah-marah kepada bundanya sehingga terjadilah...