Athalia terus menerus menghela napas gusar karena dia kini sudah berada dimesjid besar yang berada disamping sebuah gedung yang Atha sewa untuk acara resepsi,namun Atha belum juga datang sejak tadi,bahkan seharusnya akad akan dilaksanakan lima belas menit lalu.
"Alhamdulillah bang Atha sudah datang,ra. Santai"ucap Aretha yang baru saja datang keruangan rias yang dipakai Athalia.
Athalia menoleh dan menghela napas lega,dia mengangguk. Arethapun berdiri dibelakang Athalia dan menatapnya dari pantulan cermin besar dihadapannya. "Cie..."
Athalia bersemu merah "Apa ih,re?"
"Cinta dalam diam kamu terwujudkan,Alhamdulillah.."
Athalia tersenyum haru diapun mengangguk.
Atha tersenyum gugup dan menjabat tangan penghulu dihadapannya,dan terucaplah akad yang sangat dia nantikan sejak lama ini.
"Qobiltu Nikahahaa wa Tazwijaha alal Mahril Madzkuur wa Radhiitu bihi,Wallahu Waliyut Taufiq"
Ucapan hamdalah dari semua saksi dan tamu yang datangpun menandakan Atha sudah resmi menjadi suami untuk Athalia. Sesuai permintaan Athalia minggu lalu Athapun meraih mikrofon, "Bismillahirrahmanirrahim..."
اَلرَّحْمٰنُ
"(Allah) Yang Maha Pengasih,"عَلَّمَ الْقُرْاٰنَ
"Yang telah mengajarkan Al-Qur'an."خَلَقَ الْاِنْسَانَ
"Dia menciptakan manusia"Allah SWT berfirman:
عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
"mengajarnya pandai berbicara."Athalia menangis saat mendengar suara Atha saat melantunkan surat Ar-Rahman. Ayat demi ayat sudah selesai Atha lantunkan dengan baik dan benar juga dengan suara merdunya yang mampu membuat siapapun menyukainya.
Tak lama dari itu Athalia datang dengan Aretha yang berada disampingnya,Athalia benar-benar gugup saat ini,jantungnyapun sudah berpacu dengan cepat.
Atha menatap Athalia,Athalia meraih tangan Atha dan mencium punggung tangannya.Athapun mencium dahi Athalia.
Acara selanjutnyapun berlangsung hingga selesai pada pukul lima sore,meskipun semuanya mendadak namun semua berjalan dengan yang diharapkan oleh Atha.
****
Atha dan Athalia baru saja datang dirumah Atha karena ini permintaan kedua orang tua mereka,bagi Atha memang sebaiknya mereka tinggal dirumah Atha namun diapun tak ingin memaksakan kehendak Athalia.
Atha membuka pintu rumahnya dengan menggerek koper milik Athalia,dia masuk kedalam lalu membalikkan tubuhnya ketika diambang pintu,diapun tersenyum kepada Athalia yang sedari tadi belum pernah mengucapkan apapun kepadanya,"Ayo masuk"
Athalia mendongak lalu mengangguk,diapun masuk kedalam rumah Atha. "Mmm ini rumahku,dan kamar kita ada diatas"
Athalia hanya bergumam tidak jelas,entah apa yang terjadi padanya saat ini.
Mereka berdua kembali melangkahkan kakinya menaiki anak tangga dan sampailah didalam kamar,tercium harum mint yang menyeruak didalam kamar tersebut,sudah dipastikan bahwa ini adalah kamar Atha.
"Untuk lemari kita satukan saja ya bajuku tidak terlalu banyak,bajuku dibawah dan bajumu diatas saja tapi untuk yang digantungkan kita satukan saja"
Athalia mengangguk mengerti tak ada satu kata pun keluar dari mulutnya,dia gugup,benar-benar gugup.
Atha terkekeh lalu meraih tubuh Athalia dan mengunci pinggangnya,dia tatap mata Athalia yang meskipun Athalia terus saja menundukkan wajahnya. "Hey ada apa? Kamu malu atau kenapa hmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halalku | √
Spiritual-Ambil yang baiknya dan buang yang buruknya- --- Athalia gadis cantik yang tak menerima dan benci akan kehidupannya sendiri,dan karena kedua orang tuanya sering saling berteriak dan ayahnya yang selalu marah-marah kepada bundanya sehingga terjadilah...