Athalia benar-benar tak bisa terlelap malam ini,dia terus menerus membenarkan cara dia berbaring namun terus saja dia tak menemukan posisi yang membuatnya terlelap,dia menghela napas dalam dan menoleh ke Anisa dan Dinda yang sudah terlelap.
Dia bangkit dari tidurnya,diapun tak mungkin membangunkan Anisa dan Dinda,merekapun memiliki kewajiban yang sama sepertinya,kesekian kalinya dia menghela napas.
Dia tersadar saat seseorang ternyata mengetuk jendela kecil dihadapannya,dan ternyata itu adalah Atha. Athalia menatapnya namun Atha menatap lurus dan bukan mepada Athalia. "Tidur!"ucap Atha.
Athalia melempar bantal kecil kearah jendela tersebut sehingga Athapun tersentak karena kaget. Athalia menangis, "Aku mau pulang"gumamnya lirih.
Atha menghela napas,dia tahu Athalia menangis karena dia menatapnya sekilas. "Lagi lagi dia menangis dihadapanku"gumamnya,diapun memilih untuk melenggang pergi.
"Aku mau pulang" Athalia terus menerus meracaukan kalimat tersebut hingga diapun terlelap pada pukul dua belas malam.
Pukul satu lebih empat puluh menit Athalia kembali terbangun,diapun memilih untuk mencuci wajahnya,sekaligus berwudhu.
Setelah itu diapun langsung melaksanakan salat malamnya,dia dulu memang sudah terbiasa terbangun malam seperti ini untuk melakukan ibadah yang sama pula.
Dinda terbangun,dia merapikan kerudung yang dia pakai lalu menatap jam dinding ternyata sudah pukul dua pas,diapun membangunkan Anisa dan dengan sekejap Anisa teebangun. Mereka berdua saling bergantian kedalam kamar mandi untuk berwudhu. Mereka menggelar sejadahnya masing-masing dibelakang Athalia yang masih duduk disana dan menutup wajahnya,mereka mulai melaksanakan salatnya.
Ya Allah yang maha pengampun, terlalu jauh hamba melangkah..Melangkah kejalan yang tak Kau ridhoi..Hamba sudah terlalu malu padaMu,bahkan untuk meminta ampunanMu,terlalu banyak yang hamba lakukan dijalan yang tak benar. Namun meskipun malu,hamba tetap berharap ampunanMu ya Allah.. Ampuni hamba...
Athalia mengusap wajahnya,dia kembali menangis sejak tadi. Matanya sudah sembap juga hidung mancungnya kembali memerah. Dia melipat mukena serta sejadahnya,lalu menyimpan sejadahnya namun dia mengambil mukenanya,dia sudah mengenakan gamis yang semalam dia pakai karena untuk tidur dia memilih celana longgar dan kaus panjang. Athalia menoleh kearah Anisa dan Dinda yang sudah selesai salat. "De"
"Ah iya kak?"mereka mendongak.
"Kakak keluar dulu ya? Kalian kapan kemesjid?"
"Nanti setengah jam lagi,kak. Kakak akan keluae kemana?Nanti ada yang tahu terus kakak bisa-bisa dihukum mending jangan"
Athalia tersenyum,benar sekali dia beruntung satu kamar bersama mereka. "kakak kemesjid,disuruh oleh kak Zahwa. Kalian tahu dia kan?"
"Oh iya kak Zahwa yang kakak sepupunya bang Atha?"
"Iya... mmmm kakak pergi sekarang ya,Assalamu'alaikum"
"Iya kak,wa'alaikumsalam"
Athalia berjalan tergesa menuju mesjid,diapun masuk kedalam dan menemukan Zahwa ada disana dengan balutan mukena putih bersihnya. "Assalamu'alaikum,maaf kak Ira telat"
Zahwa tersenyum "Wa'alaikumsalam,tak apa. kamu sudah salat kan?"
Athalia mengangguk mengiyakan,"Baiklah kita mulai. Bismillahirrohmanirrohim... Niatkan semuanya karena Allah,ra"
Athalia menarik napas dan membaca basmallah didalam hatinya,dia tersenyum dan mengangguk.
"Kita tidak akan langsung masuk mata pelajaran tapi kakak ingin mengetahui tentang kamu dulu,ceritakan terlebih dahulu tentang dirimu yang dulu hingga sekarang,tak usah canggung kakak tak akan kenapa-napa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halalku | √
Spiritual-Ambil yang baiknya dan buang yang buruknya- --- Athalia gadis cantik yang tak menerima dan benci akan kehidupannya sendiri,dan karena kedua orang tuanya sering saling berteriak dan ayahnya yang selalu marah-marah kepada bundanya sehingga terjadilah...