Biasakan vote sebelum membaca, sayangku 😘😁 Tinggalkan komen/ saran/kritik juga yaa, terima kasih 💗
*****
"Tuan muda! Hey! Tunggu sebentar!"
SRAT
"Pergilah! Tinggalkan aku sendiri!" bentak Jungkook setelah menepis kasar tangan Hoseok yang mencoba menahan lengannya. Jungkook yang masih dikuasai oleh emosinya segera berbalik badan; hendak meninggalkan Hoseok.
"Jimin bukan siapa-siapamu kalau harus kuingatkan!"
TAP
Teriakan Hoseok berhasil menghentikan langkah Jungkook. Jungkook merasa sangat tertohok dengan ucapan asistennya tersebut. Hoseok pun berlari kecil; berusaha mendekati dan berdiri berhadapan dengan Jungkook.
"Aku tidak tahu atas dasar apa kau bersikap seperti itu, tapi–"
Hoseok mendengus kasar seraya membuang muka sesaat; merasa malas harus berdebat dan beradu tatap dengan Jungkook yang masih tak bergeming.
"Sudahlah, ayo pulang dan minta maaf padanya, okay? Jangan menambah–"
Jungkook melewatinya; tanpa kata, tanpa aba-aba. Hoseok ditinggalkan begitu saja. Pria itu menghembuskan kasar nafasnya, menatap punggung tuan mudanya yang berjalan cepat semakin menjauh. Hoseok mengalah, mungkin Jungkook butuh menenangkan pikiran dan hatinya.
*****
"Hoseok Hyung?"
Hoseok menoleh; mendapati Jimin yang sudah berdiri di sampingnya entah sejak kapan. Hoseok pun menghentikan aktivitasnya memotong sayuran agar bisa berhadapan dengan Jimin.
"Aku minta maaf atas tindakan tuan mudaku"
Hoseok membungkuk minta maaf, sementara Jimin membuang kasar nafasnya seraya mengangkat bahu Hoseok.
"Sudah, aku tidak apa-apa, Hyung" Jimin mencoba tersenyum untuk Hoseok, mau tak mau Hoseok pun menurut.
"Dimana tuan muda? Apa anak itu sudah ke kamarnya?" tanya Hoseok bingung karena tidak menemukan tuan mudanya.
Jimin menautkan alisnya. "Bukankah Hyung yang mengejar Jungkook tadi? Aku tidak bertemu atau melihat Jungkook sama sekali, Hyung"
Hoseok spontan saja mendelik. Pria itu beralih menatap arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 17.15 dan tuan mudanya tak kunjung pulang.
"Ya Tuhan, kemana anak itu. Kupikir kalian bertemu di jalan atau–"
Hoseok merasa ada yang tidak beres. Hoseok semakin cemas mengingat Chanyeol akan pulang sebentar lagi. Bagaimana jika Chanyeol menanyakan keberadaan Tuan Muda Jeon?!
Hoseok buru-buru melepas apronnya. "Aku harus mencarinya, kau bisa lanjutkan memotong–"
"Biar aku saja yang mencarinya, Hyung" potong Jimin, menahan lengan Hoseok. "Hyung tidak tahu rute jalan di desa ini, aku khawatir Hyung akan ikut hilang juga"
Hoseok membuang kasar nafasnya. Benar juga, Hoseok baru ingat jika dia seorang pendatang; tak tahu arah jalan pulang. Hoseok tanpa Jimin sama saja, butiran debu.
"Kau yakin akan mencarinya sendirian? Aku khawatir–" tanya Hoseok lagi.
Jimin mengangguk yakin. "Hyung tenang saja, aku pasti menemukan Jungkook. Hyung hanya perlu meyakinkan Ayahku kalau kami hanya pergi keluar sebentar" titahnya.
Hoseok pun mengangguk. "Ya sudah, hati-hati ya, Jiminie"
Jimin mengangguk cepat; meninggalkan Hoseok yang kembali memasak untuk makan malam. Pria berwajah manis itu bergegas mengambil sepeda miliknya yang berada di samping rumah; mencari Jungkook sebelum malam tiba dan Ayahnya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Tuan Muda Jeon (Kookmin) ✔
FanfictionHighest Rank: #1 book #3 kookmin #3 jikook #1 fanbook #2 fanficindo [Kookmin/Jikook] Kehidupan Tuan Muda Jeon Jungkook berubah 180° Berkat hukuman dari sang ayah, Jungkook terpaksa memulai hidupnya dari nol di bawah kuasa penuh Park Jimin; seorang p...