Seperti biasa, vote dulu sebelum membaca ya. Tinggalkan komen, saran, kritik juga diterima kok hehe
Terima kasih banyak 💞*****
Hoseok melirik tuan mudanya sekilas. Ia penasaran, sejak dirinya kembali dari toilet hingga sekarang mereka berjalan pulang tak sekalipun terjadi obrolan yang berarti diantara mereka. Ia merasa Jungkook lebih diam."Kami pulang" seru Hoseok seraya mendudukkan diri bersama tuan mudanya di teras samping rumah.
"Kalian sudah pulang ternyata. Tidak bersama Ayahku?" sahut Jimin yang muncul dari dalam rumah sekaligus mendudukkan diri di sebelah Hoseok.
"Tidak, Jim. Ayahmu meminta kami pulang duluan karena dia masih ada urusan dengan para tetua disana" balasnya lagi, dan Jimin pun mengangguk paham.
Merasa suasana tak seberisik biasanya, Jimin beralih menatap Jungkook. Dahinya mengernyit heran mendapati pria itu hanya diam menunduk tak berkomentar.
"Jungkook, tumben diam saja?" tegur Jimin.
Sontak Jungkook mengangkat kepalanya; menatap balik dua pria di sampingnya yang sudah menatapnya intens.
"Tidak apa-apa, Hyung, hanya lelah saja" elaknya seraya tersenyum kecil.
"Istirahat di kamar saja kalau lelah, atau mau kuambilkan minum?" Jimin baru saja berniat beranjak sebelum Jungkook menginterupsinya lebih dulu.
"Tidak usah, Hyung. Aku ingin ke kamar saja"
Hoseok dan Jimin pun hanya bisa mengiyakan sekaligus menatap punggung Jungkook yang semakin menjauh.
"Hoseok Hyung, apakah terjadi sesuatu hari ini?" tanya Jimin menyelidik.
Hoseok menggeleng pelan. "Tidak ada, Jim"
"Kau yakin, Hyung? Dia tidak bertengkar dengan siapapun, kan?"
"Kalau dia bertengkar pasti sudah kumarahi habis-habisan anak itu sejak tadi. Lagipula kami tidak bertemu Taehyung atau Yoongi juga, Jim"
Jimin pun menganggukkan kepalanya; berusaha menepis semua prasangka buruknya yang mungkin saja salah.
"Kurasa tuan mudaku hanya kelelahan, Jim. Tidak usah khawatir"
*****
Waktu sudah menunjukkan pukul 22.10 dan Jungkook sudah pura-pura tidur satu jam lalu guna mengelabui Hoseok, Jimin, dan Chanyeol. Alih-alih pikiran dan hatinya lebih tenang, rasa gelisah justru semakin menderanya; seperti ada ganjalan.
Akhirnya Jungkook bangkit dari tidurnya. Setelah memastikan bahwa Hoseok tertidur, Jungkook mengganti bajunya dengan jeans hitam dengan atasan hoodie warna senada. Jungkook juga memakai masker sekaligus memasang tudung kepala hoodienya agar tak dikenali siapapun.
Jungkook mulai berjalan keluar mengendap-endap, ia pun semakin mempercepat langkahnya agar segera menjauh dari rumah Chanyeol menuju balai desa; tempat sajian ritual desa berada. Setibanya disana, Jungkook terkejut mendapati para tetua dan warga; sebagian sedang memanjatkan doa dan sebagian lainnya berjaga.
Jungkook pun bersembunyi di balik tembok luar balai desa. Selagi ia mengintai sekitar, ia juga berpikir; menyusun rencana sekaligus meyakinkan dirinya. Jujur saja, keraguan semakin melingkupi pemuda itu, namun ia tidak bisa berhenti jika mengingat ucapan Taehyung yang ingin mendapatkan Jimin.
"Apa yang harus kulakukan" lirihnya.
Setelah banyak pertimbangan, akhirnya Jungkook memutuskan untuk melanjutkan aksinya. Ia pun mencari jalan alternatif agar ia bisa masuk ke dalam, hingga akhirnya pemuda itu nekat menaiki tembok berpagar yang ia temukan di bagian belakang balai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Tuan Muda Jeon (Kookmin) ✔
FanficHighest Rank: #1 book #3 kookmin #3 jikook #1 fanbook #2 fanficindo [Kookmin/Jikook] Kehidupan Tuan Muda Jeon Jungkook berubah 180° Berkat hukuman dari sang ayah, Jungkook terpaksa memulai hidupnya dari nol di bawah kuasa penuh Park Jimin; seorang p...