Sekali lagi gw ingatkan, kita mulai masuk konflik kedua di chapter ini. Bedanya, kalau konflik pertama itu tujuannya emang sengaja buat masalah wkwk, sedangkan konflik kedua ini justru nyelesein masalah. Biar cepet kelar ya, 'kan? hehe
So, berbulan-bulan gw coba mikir, ngebayangin kalo gw ada diposisi mereka, dan baca semua komentar kalian supaya tau maunya kalian gimana. Finally, kayanya ini cara terbaik versi gue; mudah-mudahan ini baik untuk semua pairing) sebelum FF ini gue tamatkan.
Just trust me, apapun yang terjadi, okay? :') Dibawa humor aja, tsay wkwkwk
*****
"Sudah lama kita tidak bertemu, Kim Taehyung"
Suasana menghening kala sapaan tersebut Jungkook lontarkan. Taehyung tak berniat menjawab, sedangkan Yoongi dan Jimin fokus menahan lengan keduanya untuk mengantisipasi ledakan emosi yang bisa saja terjadi.
Tak lama kemudian, Hoseok dan Henry pun tiba setelah beberapa waktu lalu berlari dari lahan. Hoseok ikut menahan lengan sang majikan muda. "Tuan muda, kumohon jangan mulai hah.. lagi.. hah.. hah" ucapnya susah payah dengan nafas terengah.
Jungkook menoleh, menatapnya tepat di mata. "Aku harus bicara dengannya, Hyung. Tolong mengertilah" tolaknya halus.
"Tapi, tuan muda–" Hoseok tak lagi melanjutkan kalimat karena tangan Henry menarik Hoseok; memberi Jungkook kesempatan menyelesaikan masalahnya). Mau tak mau, Hoseok harus mundur meskipun Jungkook tetap dalam pengawasannya.
"Tujuanku berhadapan denganmu bukan untuk membuat keributan, apalagi sampai berkelahi. Aku hanya ingin menyelesaikan masalah diantara kita yang belum selesai. Masalah antara aku, kau, dan Jimin enam setengah tahun lalu" Jungkook memulai.
"Aku sudah tidak perduli lagi pada masalah itu" suara bariton Taehyung merespon dingin.
Jungkook mengulas senyum miring. "Tidak bisa, Kim. Masalah ini tidak akan pernah selesai jika kau terus–"
"Lalu apa maumu? Kau lupa semua masalah ini bermula dari siapa? Seharusnya kau tidak perlu datang ke desa ini sejak awal dan seharusnya kau tidak usah kembali lagi" potong Taehyung sarkastik.
"Taehyung!" Jimin dan Hoseok menegur bersamaan, namun tak juga membuat ketegangan diantara mereka memudar.
"Jaga sikap dan ucapanmu, Tae. Dengarkan semua penjelasan Jungkook dulu" Yoongi berbisik lirih; berusaha mengingatkan si pemuda tan).
Jungkook menghembus pelan nafasnya. "Ya, aku minta maaf, Kim. Aku berjanji tidak akan kembali ke desa seperti keinginanmu, tapi biarkan masalah ini clear terlebih dulu sebelum kami menikah" ujarnya lagi.
Taehyung sontak mendelikkan matanya "Apa?" lirihnya.
"K-Kami sudah tunangan, Tae-ah. Kami akan segera menikah" Jimin menjawab pelan tanpa melepas kalungan tangannya di lengan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Tuan Muda Jeon (Kookmin) ✔
Fiksi PenggemarHighest Rank: #1 book #3 kookmin #3 jikook #1 fanbook #2 fanficindo [Kookmin/Jikook] Kehidupan Tuan Muda Jeon Jungkook berubah 180° Berkat hukuman dari sang ayah, Jungkook terpaksa memulai hidupnya dari nol di bawah kuasa penuh Park Jimin; seorang p...