Sungkem dulu lah gw sm readers hehehe 🙇🙏
Pada greget sama gw kayanya gara² chapter lalu, ya 'kan? 😆😋😂Dicium dulu sini sama tuan muda biar enaaa~
Sebenernya chapter ini baru kelar semalem dan harusnya di pub besok atau lusa barengan sama lapak sebelah. Tapi kok ya kasian jg gw udah buat anak orang greget terus 😂 Jadi ya sudahlah gw up duluan aja. Komentar chap sebelumnya jg belum ada yg dibales. Trus buat yang nunggu lapak sebelah mohon bersabar ya. Masih proses ngetik kok ini sayangku 😅
*****
Jungkook mendengus seraya menekan tombol pause di layar komputernya ketika mendengar bel apartemennya berbunyi nyaring. Ya, Jungkook memang memiliki sebuah apartemen pribadi sejak delapan tahun lalu. Disanalah Jungkook selalu menyembunyikan diri jika sedang membutuhkan ketenangan sekaligus pelarian. Seperti saat ini, Jungkook sudah menginap disana selama dua hari sekedar untuk menjernihkan pikiran –dan hati– nya yang berantakan.Jungkook berjalan cepat ke pintu depan, melihat layar intercomnya sejenak untuk mengetahui siapa tamu yang mengganggu aktivitasnya sepagi ini. Pemuda tampan itu kembali mendengus sekaligus membuka pintu apartemennya dengan wajah datar.
"Taraaaaaa, your sunshine and your hope comin' back! Lihatlah, aku membawa makanan kesukaanmu, tuan muda" seru Hoseok dengan wajah sumringah sambil menunjukkan rantang pink yang dibawanya tepat di depan wajah Jungkook.
"Ibumu memintaku mengantarkan makanan ini untukmu, jadi– minggirlah" Hoseok mendorong kuat tubuh Jungkook ke samping, membuka jalan untuk dirinya sendiri. Ia sungguh tak perduli Jungkook suka atau tidak, mengizinkannya masuk atau tidak, yang penting tuan mudanya tetap makan dengan baik.
Pemuda itu berjalan ke dapur, mulai membuka rantang yang dibawanya sekaligus memindahkan isinya ke mangkok satu per satu. "Tuan muda, makanlah dulu sebelum–" Hoseok mendengus. Bukannya sang majikan menghampiri, malah melengos masuk ke dalam kamarnya.
Setelah menyiapkan semua makanan yang dibawanya di atas meja makan, Hoseok beralih memasuki kamar Jungkook. Ia menemukan Jungkook sedang serius memainkan game-nya tanpa mengalihkan atensi dari layar komputer sedikitpun. Hoseok memilih mendudukkan diri di tepi ranjang; memperhatikan Jungkook yang bermain dan tak menggubris kehadirannya sama sekali).
"Tuan muda, ayo makan dulu. Ibumu sudah susah payah lho memasaknya untukmu" tegurnya merasa jengah terus tak dianggap.
"Letakkan saja, nanti kumakan kalau lapar" jawabnya dingin sambil tetap memainkan game-nya.
"Tuan muda, Ayah dan Ibumu memintamu pulang–"
"Katakan pada mereka kalau aku akan tidur disini lagi nanti malam" potongnya cepat.
Hoseok mendengus. "Ayolah, kau tidak perlu sampai tidur disini hanya untuk bermain game. Kau bisa melakukannya juga di rumah" ujarnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Tuan Muda Jeon (Kookmin) ✔
FanfictionHighest Rank: #1 book #3 kookmin #3 jikook #1 fanbook #2 fanficindo [Kookmin/Jikook] Kehidupan Tuan Muda Jeon Jungkook berubah 180° Berkat hukuman dari sang ayah, Jungkook terpaksa memulai hidupnya dari nol di bawah kuasa penuh Park Jimin; seorang p...