Jangan lupa vote terlebih dahulu yess. Kasih komen saran kritik juga diterima kok hehe
Terima kasih banyak atas apresiasinya 😘💕
*****
"Ayo, Hyung!"
Jungkook menegur Jimin yang belum juga beranjak dari tempatnya; menengok ke belakang.
"Hoseok Hyung dimana? Dia tidak ikut?"
"Dia tiba-tiba sakit perut, jadi kita diminta berangkat duluan sebelum kesiangan"
Jimin masih terpaku di tempat. Jungkook yang merasa tidak tahan karena terus diacuhkan pemuda manis tersebut pun mendekat; meraih tangan mungil Jimin dan menariknya paksa.
"Hoseok Hyung akan menyusul nanti. Dia masih ingat rute ke rumah plastik, tidak usah khawatir"
Jimin pun akhirnya menurut, namun kedua mata sipitnya terus tertuju pada tangannya yang digenggam erat oleh Jungkook.
TAP
Jungkook berhenti mendadak, dan mau tak mau Jimin harus ikut menghentikan langkahnya sebelum menabrak tubuh bongsor Jungkook. Keduanya bertatapan sepersekian detik, hingga Jungkook beralih menatap tangan mereka yang bertaut. Tiba-tiba Jungkook melepasnya, dan kembali melanjutkan perjalanan dalam diam.
"Pria kemarin itu siapa?"
"Hng?"
Jungkook memecah keheningan lebih dulu, dan Jimin tidak fokus karena melamun.
"Pria berkulit tan yang mengajakmu panen buah naga kemarin, siapa dia?" Jungkook memperjelas orang yang dimaksud.
"Oh, dia Kim Taehyung. Ayahnya seorang pengusaha pertanian juga seperti Ayahku, dan dia juga petani" balas Jimin singkat.
"Apa hubungan kalian?" Jungkook kembali menyelidik.
Jimin terdiam sesaat, namunekor matanya melirik singkat ke arah Jungkook; tatapan mata pria itu fokus ke depan dengan ekspresi datar sekaligus dingin. Bahkan senyum atau tingkah bodoh yang biasa diumbar Tuan Muda Jeon itu hilang entah kemana.
"Teman.. dekat, mungkin. Ya, kami berteman dekat" balas Jimin pelan, tapi ia yakin Jungkook dapat mendengarnya.
"Apa kau menyukainya?"
Jimin kembali menatap Jungkook, kali ini lebih intens dan tetap sepihak. Tak mendapat tatapan balik, Jimin pun memilih untuk mengalihkan atensinya.
"Hm, entahlah. Memangnya ada apa?"
"Kurasa dia menyukaimu"
Jimin menautkan alisnya. "Aku tidak tahu apa maksudmu mengatakan bahwa dia– "
"Aku hanya ingin memastikan" potongnya. "Sayangnya kau membuatku bimbang, karena kau sendiri pun begitu"
Setelahnya, mereka kembali terdiam; tak ada yang berusaha membuka obrolan kembali. Jimin berkali-kali melirik Jungkook; berusaha mengartikan ekspresi Jungkook yang tidak bisa ia mengerti. Sungguh, Jimin tidak mengerti.
*****
"Baiklah, sesuai janji, aku akan mengajarimu membuat media tanam dan menyemai hari ini"
Jungkook hanya menurut; mengekori kemana Jimin membawanya. Jimin berhenti di salah satu sudut di dalam rumah plastik, dimana ada dua tumpukan besar berwarna coklat kehitaman.
"Sebelah kiri adalah tanah top soil dan sebelah kanan adalah pupuk kandang kambing. Buat perbandingan 2:1, dimana dua ember tanah dicampur satu ember pupuk kandang. Sampai disini paham?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Tuan Muda Jeon (Kookmin) ✔
FanfictionHighest Rank: #1 book #3 kookmin #3 jikook #1 fanbook #2 fanficindo [Kookmin/Jikook] Kehidupan Tuan Muda Jeon Jungkook berubah 180° Berkat hukuman dari sang ayah, Jungkook terpaksa memulai hidupnya dari nol di bawah kuasa penuh Park Jimin; seorang p...