Part 33

5.5K 449 15
                                    

Happy Reading....


Alessa Pov

Aku menatap dokter Farel yang sedang menjelaskan secara perlahan kepadaku tentang kondisi tubuhku. Aku tahu tubuhku semakin melemah karena penyakit HIV yang terus menggerogoti tubuhku. Kak Xavier dengan setia menggenggam tanganku memberiku semangat.

"Kau hamil Alessa..." ucap dokter Farel.

Aku menyentuh perutku.

"Sudah berjalan delapan minggu.." ucap dokter Farel lagi.

"Kakak.." isakku bahagia.

"Tapi...." dokter Farel memberi jeda padaku, membuatku merasa penasaran.

"Tapi apa?"

"Kau harus ekstra hati-hati dengan kandunganmu, kau benar-benar harus bed rest dan tentang masa depan anakmu.." ucap dokter Farel sambil menatap kak Xavier.

Aku menatap kak Xavier dan dokter Farel secara bergantian.

"Ada kemungkinan anak itu juga menderita HIV..." ucap dokter Farel dan tubuhku terasa lemas.

Oh Tuhan, bisakah anakku pun tidak mengidap penyakit sepertiku? Apa tak ada keadilan di muka bumi ini? Aku rela menukar nyawaku dengan kesehatan anakku.

Sepanjang jalan aku hanya diam, meski kak Xavier menggenggam tanganku sambil menyetir. Kakak membawaku ke tepi pantai,

"Kenapa kakak membawaku kesini?" tanyaku akhirnya membuka pembicaraan.

"Jarang-jarang kita seperti ini bukan?" tanya kak Xavier sambil membuka pintu mobil sebelahnya lalu membuka pintuku dan menggenggam tanganku dengan erat.

Sepanjang sore kami berjalan di tepi pantai dan duduk menikmati sunset yang terlihat begitu indah. Andai ini sunset terakhirku bersama kak Xavier, aku rela asal aku bisa menikmati kebahagiaan di seluruh sisa hidupku.

Aku menatap wajah kak Xavier yang tampan, ya dia selalu terlihat memukau dari setiap sudut mana pun. Kak Xavier menatapku, wajahnya mendekati wajahku dan bibir kenyalnya menempel di bibirku.

Aku sengaja tidak memejamkan nata, kami berciuman sambil melihat kedalam mata kami satu sama lainnya.

"I love you.." bisikku dan kak Xavier melumat bibirku dengan kasar.

Aku rela menghabiskan hidupku bersama kak Xavier. Aku sangat mencintaimu kak....



Chris Pov

Aku menatap Sarah yang sudah bergegas untuk pergi ke tempat prakteknya.

"Kau tak membuatkanku sarapan?" tanyaku karena biasanya Sarah menyiapkannya untukku.

"Maaf Chris, aku buru-buru.." ucap Sarah lalu pergi begitu saja.

Aku merasakan perubahan Sarah sejak usia kehamilannya menginjak delapan bulan. Apa aku membuat kesalahan?

Aku mengambil ponselku.

"Leo, tolong selidiki istriku.." ucapku lalu menutup ponselku.

Aku yakin cinta Sarah hanya untukku, dia tak mungkin memiliki pria idaman lain atau selingkuhan. Aku yakin seratus persen!

Aku menemui anakku.

"Apa semalam istriku menjenguknya?" tanyaku pada Becky.

"Tidak Tuan.." ucap Becky sambil memberikan susu formula kepada Elli. Aku menghela nafas lelah,

"Kalau susunya habis kau bisa meminta pada Leo." ucapku dan Becky mengangguk.

Aku segera mandi dan kembali ke markasku.

"Mr Mahendra.." sapa Leo dan aku melihat dia menyodorkan sebuah map.

"Baiklah.." ucapku sambil masuk ke ruanganku dan membaca map itu. "Sarah Carey, dokter umum....." aku terus membacanya sampai aku terkesiap ketika ada data lain.

Mattheo Ilyas seorang dokter muda berusia 25 tahun tengah dekat dengan Sarah. Mereka bertemu di sebuah seminar bulan Agustus silam, berarti ketika usia kandungannya empat bulan. Mereka tak bertemu lagi hingga empa bukan yang lalu mereka bertemu kembali di Instagram dan hubungan mereka berlanjut hingga sekarang.

Apa maksud semua ini?

"Leo, aku tak paham.."

"Mrs Mahendra menjalin hubungan dengan Mr Ilyas.."

"Belum pasti urusan seperti apa tapi, mereka selalu menghabiskan waktu di sini.." ucap Leo sambil memberiku sebuah alamat.

Apartemen Sarah?

Aku merasa shock, Sarah berani menyelingkuhiku? Mungkin ini adalah karma karena aku dulu pernah merebut Sarah dari tunangannya. Tapi apa alasan Sarah menghianatiku?

"Seberapa sering mereka bertemu di sana?"

"Hampir setiap hari Mr Mahendra."

"Bahkan mereka ikut Diklat di New York sama-sama." imbuh Leo.

Aku tersenyum pahit.

"Terima kasih.." ucapku dan Leo pergi. Aku segera ke tempat praktek Sarah dan menemuinya.

"Kau? Ada apa kemari?" tanya Sarah tak suka.

"Bukankah kau tahu watak suamimu ini sayang?" rajukku dan Sarah tersenyum tipis.

"Aku sedang sibuk, nanti malam oke?" pinta Sarah namun aku langsung menarik tubuhnya dan menciumnya dengan lembut, aku menyusuri lehernya.

Deg

Tanda kepemilikan begitu jelas terlihat, aku mengeraskan rahangku. Aku menarik tank top  yang di gunakannya dan melihat beberapa tanda disana. Aku mengusap payudaranya dan melepaskan tubuh Sarah. Dia langsung merapihkan kembali tank topnya.

"Chris?" guman Sarah salah tingkah.

"Apa kau tak suka aku menyentuhmu?" tanyaku namun Sarah menggelengkan kepalanya.

"Baiklah, malam aku tunggu di rumah." ucapku lalu keluar dari ruang prakteknya.

Aku berjalan cepat menahan air mataku. Sial!! Tanda kepemikikan di tubuhnya bukan milikku, aku belum menyentuhnya dan.... Aku memasuki mobilku lalu memukul stir sekuat tenaga. Berengsek kau Sarah, dasar jalang sialan!!



Tbc

HOPE (Repost) Tamat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang