Part 22

6K 427 8
                                    

Happy Reading....

Xavier Pov

Farel memeriksa Alessa, aku cemas karena aku takut ruam tersebut akan bertambah banyak dan kematian akan menghampiri Alessa. Ya Tuhan, aku takut karena di balik tubuh kami yang tampak sehat, jauh di dalam sana virus-virus itu menggerogoti kami secara kasat mata.

Farel mendekatiku dan menepuk pundakku.

"Alessa hanya alergi, setiap kalian bercinta dia akan mengalami ruam sementara, setelah itu akan hilang dengan salep ini.." ucap Farel sambil meberiku salep. Syukurlah, tapi aku malu juga sudah ketahuan meniduri Alessa!!

Alessa menatapku lalu tersenyum.

"Kau tak usah khawatir, itu tak berbahaya." ucapku dan wajahnya langsung merona.

Oh sial, pasti Farel memberitahukan hal yang sama pada Alessa!

Kami terdiam sepanjang jalan menuju pulang ke rumah Alessa.

"Kau tak marah?" tanyaku memecahkan kesunyian diantara kami.

"Marah kenapa?" tanya Alessa.

"Maafkan aku yang sudah melanggar janji. Aku akan jujur pada ayah.." ucapku membuat Alessa ketakutan.

"Jangan kak, aku mohon." ucap Alessa membuatku melirik wajah ketakutannya.

"Baiklah.." ucapku mengalah, aku tak mau membuat Alessa menangis.

Alessa menatapku malu-malu, dia tersenyum ketika aku hendak pamit dan ingin menciumnya.

"Pergilah kak.." ucap Alessa dan aku mengecup keningnya.

"See you tomorrow Mrs Alexander.." bisikku lembut.

Aku tersenyum bahagia sepanjang perjalanan pulang, aku ingin terus bersama Alessa dan bahagia seperti ini bersama  anak anakku kelak. Aku menatap keluarga kecil, orang tua dengan ketiga anaknya bersenda gurau sehabis hang out.

Yang kecil memegang mainannya sambil memeluk ayahnya, aku ingin sekali merasakan kebahagiaan seperti mereka, kebahagiaan yang tak bisa di beli oleh apapun!

Sarah Pov

Hari pernikahanku tiba, kami menikah dengan cukup meriah di hotel Mahendra. Aku menghela nafas, ini adalah pernikahanku untuk sekali seumur hidup. Aku melihat Chris yang tampak tampan dengan jas hitamnya.

"Kau cantik.." bisik Chris ketika aku sudah berada di sampingnya. Aku hanya tersenyum dan janji suci pun di ucapkan.

Chris tampak bahagia, wajah tampannya begitu ceria ketika menyalami tamu. Berbeda denganku yang merasa pegal karena kehamilanku.

"Selamat kak.." ucap Alessa dan aku hanya tersenyum.

Aku menatap Mirza, Adriana dan Wira yang tampak tak suka dengan kehadiranku, terutama Mirza. Dia kakak yang protektif dan menyeramkan.

Aku duduk di meja, tak lama Mirza mendekatiku.

"Aku tak suka padamu." ucapnya dingin membuat mataku terbelalak.

"Apa?"

"Jika kau tak serius dan mempermainkan adikku. Aku takkan memaafkanmu." ucap Mirza sambil meminum wine. Aku tersenyum tipis.

"Sekarang aku mengerti kenapa Chris seperti itu. Dia pemaksa dan menghalalkan segala cara, sama sepertimu!" ucapku sinis dan Mirza terkekeh.

"Sayang, dia lebih menyukai jalang jadi, kami berbeda!" ucap Mirza tajam membuat hatiku sakit.

"Kau...."

"Seorang jalang takkan memberikan keperawanannya pada lelaki kemudian mencampakannya." ucap Mirza membuatku tak bisa berdebat.

"Jadi, jaga sikapmu." imbuh Mirza sambil pergi meninggalkanku.

Aku menghela nafas gusar, belum apa apa sudah ada musuh menyerang, ya Tuhan...

"Kau kenapa?" tanya Chris yang melihatku gundah.

"Aku lelah.." dustaku dan Chris pun menggandeng tanganku, membawaku ke kamar hotel.

Chris tersenyum lembut lalu menciumku dengan penuh gairah, meremas pinggangku dan mulai menindihku.

"Chris..." erangku dan dia tertawa kecil.

"Aku akan kembali, tunggu aku sampai resepsi selesai." ucap Chris dan aku hanya mengangguk pelan. Aku merebahkan tubuhku namun tanganku menyentuh ponsel.

Aku menatap ponsel dan menekan tombol. Aku tersenyum melihat Wallpapernya berisikan fotoku. Aku bangkit dari tempat tidurku untuk mengejar  Chris dan memberikan ponselnya yang terjatuh.

Namun aku terkejut ketika dia sedang berbincang dengan wanita yang menangis di pelukannya.

"Aku mencintaimu Chris.." isaknya dan Chris hanya mengelus rambutnya dengan lembut.

Apa Chris sudah memiliki kekasih? tapi siapa wanita itu dan kenapa Chris menikahiku jika dia sudah memiliki kekasih? Hatiku terasa sakit, apa yang harus aku lakukan?

Tbc

HOPE (Repost) Tamat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang