Part 19

6.5K 512 12
                                    

Happy Reading...

Alessa Pov

Aku mengerjapkan mataku, tanganku terasa sakit dan  penglihatanku masih terlihat tidak jelas.

"Kakak..." panggilku dan kak Chris langsung memegang tanganku.

"Kau sudah sadar sayang?" tanya kak Chris dan pandanganku mulai terlihat jelas, aku menatap wajah kak Chris yang tampak cemas dan...

"Kau mau apa?" tanyaku pada kak Xavier.

"Maafkan aku Alessa..." ucap kak Xavier membuatku kesal.

"Akh..." ringgisku ketika tanganku tak bisa di gerakan dan terasa sakit.

"Tangan kananmu retak dan ada luka bekas pecahan gelas." ucap kak Chris dan aku mengingat kejadian terakhir dimana aku akan minum karena haus.

"Kau keluar!" perintah kak Chris kepada kak Xavier membuatku geli, berani sekali kakakku memerintah kepada kak Xavier yang usianya jauh lebih tua dari kakakku.

Kak Chris menceritakan tentang kejadian sebenarnya dan sudah membuat Inggit kehilangan pekerjaannya.

"Jadi kau masih mau lanjut dengan Xavier?" tanya kak Chris membuatku bingung.

"Entahlah kak..."

"Aku belum mau memikirkan apa apa dulu. Aku ingin sembuh." ucapku.

"Xavier ingin menikahimu." ucap kak Chris membuatku terkejut.

Apa kak Xavier bilang pada kakak jika dia sudah melamarku? Kak Chris tersenyum.

"Kau berhak bahagia Alessa..." ucap kak Chris dan aku hanya tersenyum.

*****

Aku terkejut ketika kak Xavier datang sambil membawa buket bunga tulip yang besar.

"Ini kamar rumah sakit kak, bukan kebun bunga... " ejekku sambil tersenyum senang.

"Tapi kau tampak senang tuan putri!" goda Kak Xavier sambil menyimpan bunga itu di atas meja dan membawa satu batang bunga tulip buat aku cium baunya.

"Secantik dirimu!" goda kak Xavier membuatku geli.

"Kau memang perayu ulung kak..." ucapku sambil menghirup bau bunga yang sangat aku sukai ini.

"Masalah waktu itu..." aku langsung memotong. "Kak Chris sudah jelaskan, kau tak usah khawatir. Aku seperti ini memang karena daya tahan tubuhku yang lemah.." ucapku untuk mengurangi rasa bersalahnya karena aku dapat melihat itu di mata indahnya.

"Alessa, bolehkah aku terbuka padamu sekarang?" tanya kak Xavier membuatku bingung.

"Terbuka? Soal apa?" tanyaku tak mengerti. kak Xavier tersenyum.

"Andai kau mau mundur katakan padaku... Kita masih bisa berteman bukan?" tanya kak Xavier membuatku geli.

"Tentu saja, kau kenapa kak?" tanyaku sambil tersenyum.

"Yang harus kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu.." bisik kak Xavier sambil mencium keningku cukup lama lalu menatapku sambil memegang tanganku.

Kak Xavier menghela nafas.

"Aku dari kecil di urus oleh mamma, aku memang tak pernah menanyakan keberadaan daddy sampai suatu saat daddy mencari kami." ucap kak Xavier sambil melihat ke arah jendela.

"Mamma dulu mengubah namaku menjadi Eugene dan mamma merubah namanya menjadi Kiara. Mungkin hal itu dilakukan agar daddy sulit menemukan kami. Aku sempat shock apa lagi daddy begitu kasar pada mamma.

HOPE (Repost) Tamat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang