Part 70

4.6K 506 11
                                    

Happy Reading....

Becky mulai sadar, dia merasa seseorang memegang tangannya.

"Sayang... Pappa kangen mamma.." bisik  Chris lembut, ternyata itu celotehan suaminya.

"Lihat tubuhmu tak gemuk lagi, ternyata pappa lebih suka mamma yang gemuk. Bukan kurus!" rajuk Chris sambil mencium tangannya membuat Becky tersenyum geli namun tubuhnya belum bisa di gerakan sama sekali, pundaknya terasa basah, apa suaminya menangis?

"Becky... Maafkan aku.." ucap Chris lirih.

"Aku tak pernah menemuimu bukan karena benci. Aku terlalu pengecut untuk takut kehilanganmu.." ucap Chris lirih.

"Aku tak bisa menjadi suami yang baik, aku terlalu lemah, aku terlalu takut..." isak Chris 

"Kembalilah padaku, aku merindukanmu." ucap Chris sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Becky  semakin dalam.

"Aku tak sanggup hidup tanpamu... Aku mencintaimu sayang, kau adalah harapanku, cintaku..." bisik Chris sambil mengecup leher Becky dengan lembut membuat rasa geli menjalar di tubuhnya.

"Pappa..." bisik Becky membuat tubuh Chris menegang.

Becky berusaha mengelus rambut Chris.

"Mamma..."

"Aku mencintaimu tuan.." bisik Becky membuat Chris tersenyum bahagia, air matanya semakin deras mengalir.

"Kau tak meninggalkanku, terima kasih sayang.." isak Chris dan Becky hanya tersenyum.

Chris menatap wajah Becky dengan lembut lalu menempelkan bibirnya di bibir Becky. Mereka pun berciuman melepaskan rasa rindu yang selama ini di tahan. Becky hanya bisa pasrah merasakan lumatan kasar di bibirnya, bagaimana pun begitulah karakter Chris, mesum dan brutal!

Chris mengakhiri ciumannya.

"Aku panggil dokter." ucap Chris namun Becky menggelengkan kepalanya.

"Tidur di sampingku, peluk aku pappa.." pinta Becky dan Chris pun menurut.

"Sudah berapa lama aku disini?" tanya Becky.

"Satu bulan lebih, entahlah bagiku terasa sangat lama..." ucap Chris sambil mengecup kening Becky dengan lembut. Becky mengambil tangan Chris dan mengusapkan ke perutnya.

"Bayi kita.." bisik Becky dengan wajah merona. Air mata Chris membasahi kedua pipinya.

"Apa itu kau Pappa? Aku lihat kau sekarang begitu cengeng!" rajuk Becky manja. Chris menarik tubuh Becky dan memeluknya dengan erat. Chris membayangkan janin yang belum sempurna dan tanpa nyawa terpampang dalam ingatannya. Bagaimana ini?

Becky mengecup pipi Chris.

"Jadilah pappa yang baik..." bisik Becky.

"Aku akan berusaha sayang..." bisik Chris.

"Becky? Chris?" sapa Mirza yang baru pulang dari resepsi pernikahan Ariana.

"Kakak, istriku sudah sadar.." ucap Chris senang.

"Selamat adikku sayang, jangan bersedih lagi!" goda Mirza dan Chris hanya terkekeh.

"Dokter sudah tahu?"

"Belum."

"Baiklah aku panggilkan." ucap Mirza sambil berjalan keluar ruangan.

*****

Richard memeriksa Becky dan menyatakan Becky sehat.

"Tinggal pemulihan saja." ucap Richard membuat Chris lega.

"Bayinya sehat dok?" tanya Becky membuat wajah Chris memucat. Richard yang bisa membaca situasi hanya terdiam.

"Kenapa?" tanya Becky sambil menatap Richard dan suaminya.

"Maaf.." ucap Richard sambil keluar dari ruangan untuk memberi privasi pada mereka berdua.

"Ada apa?" tanya Becky sambil menyentuh perutnya.

"Janin itu tak mampu bertahan sayang.." bisik Chris dan Becky pun menangis histeris. Dia merasa terpukul dengan apa yang terjadi dengan janinnya.

"Becky please.. " pinta Chris namun Becky menolak pelukan Chris.

"Aku sangat menginginkan bayi ini."

"Aku juga sama tapi aku lebih menghawatirkanmu.."

"Tuan anda selalu egois!" bentak Becky yang merasa terpukul.

"Aku mencintaimu.."

"Pergi..."

"Tapi.."

"Tuan selalu memaksakan kehendak tuan, tuan tak pernah memikirkan bagaimana perasaan orang lain terutama saya! Padahal ini darah daging anda sendiri!" bentak Becky membuat Chris terpukul. Chris berjalan gontai meninggalkan ruangan Becky, dia tak sanggup berkata lagi.

Becky yang melihat kepergian Chris merasa bersalah, seharusnya dia tak sekasar itu pada suaminya. Becky menangis sejadi-jadinya, dia membenci dirinya sendiri.

"Mrs Mahendra.." sapa Richard membuat tangisnya terhenti.

"Saya akan memeriksa anda lagi, ada yang terlewat." ucap Richard sambil tersenyum lembut.

"Apa bayiku memang tak bisa di selamatkan?" tanya Becky di sela-sela pemeriksaannya.

"Janin itu sudah tak bernyawa dua hari sebelum pengangkatannya. Jadi mau tak mau Mr Mahendra harus menyetujui pengangkatnya, jika tidak nyawa anda terancam." ucap Richard membuat hati Becky semakin sakit.

"Apa aku bisa hamil lagi?"

"Tentu bisa, namun ada yang ingin aku minta dari anda." ucap Richard.

"Apa?"

"Yakinkan Chris untuk segera melakukan operasi wajah, aku yakin dengan wajah itu rasa bersalahnya akan semakin menjadi."

"Rasa bersalah?"

"Iya Chris terlihat kuat, namun hatinya rapuh. Dia membenci sosok orang yang menempel di wajahnya." ucap Richard.

Becky terdiam, iya itu  memang wajah Kim dan Kim sudah membunuh kakek kesayangannya.

"Kim bukan hanya sosok yang sudah membunuh kakeknya, dia juga orang yang sudah membunuh janin dan membuatmu koma. Kau tak tahu bagaimana hancurnya Chris." ucap Richard membuat Becky semakin merasa bersalah.

"Bisakah aku meminta bantuanmu?"

"Apa?"

"Aku ingin bertemu suamiku.." ucap Becky dan Richard hanya tersenyum.

"Baiklah.." ucap Richard sambil meletakan alat periksanya ke dalam saku bajunya lalu pergi keluar ruangan.

Becky mengusap air matanya, kenapa dia bisa buta akan cinta yang dimiliki oleh Chris untuknya? Mungkin anak, bisa mereka dapatkan kembali tapi bagi Chris, nyawa Becky sangat berarti, dia tak mau kehilangan istrinya lagi...

"Pappa maaf..."

Tbc

HOPE (Repost) Tamat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang