9 - Taruhan?

58 6 0
                                    

"Dor!" Madu menepuk pundak Kayla, berusaha mengagetkan Kayla, tetapi tidak ada respon apapun darinya.

"Gimana tadi sama Mark? Dia gak muntah-muntah kan?"

Madu dan Voni tertawa terbahak-bahak atas lelucon yang Voni lontarkan. Namun tawa mereka terhenti ketika melihat raut wajah yang berbeda dari Kayla. Kayla terlihat murung, pantas saja dia tidak terkejut saat Madu mengagetkannya tadi.

Madu merengkuh bahu Kayla dan menggoyang-goyangkannya. "Lo kenapa? Tumben banget diem gini?"

Voni menatap Kayla dengan tatapan cemas. "Cerita dong sama kita"

"Mark nolak pemberian gue" ucap Kayla dengan suara pelan, nyaris tak terdengar.

Madu dan Voni saling bertukar pandang. Mark tidak muntah-muntah karena makanan dari Kayla, laki-laki itu bahkan tidak mau memakan makanan Kayla.

"Terus mana makanannya? Kita mau kok makan makanan yang lo masak sendiri" ucap Voni, berusaha menghibur Kayla.

"Udah gue kasih sama Nana dan Haechan, temen Mark"

Madu menghela nafasnya. Dengan begini Madu dapat menyimpulkan bahwa Mark jelas-jelas tidak menyukai Kayla.

Madu tersenyum menenangkan. "Gak apa-apa. Lo harus semangat, jangan nyerah. Mungkin hari ini Mark gak mau makan bekal dari lo, tapi hari lain pasti mau kok. Lo terus aja coba setiap hari kasih makanan buat dia"

Voni mengangguk setuju. "Iya. Oh, mungkin lo juga bisa tanyain makanan kesukaan Mark sama si Nana itu. Terus lo masakin deh buat dia"

Madu mengangguk setuju. "Bener tuh"

Kayla menatap kedua sahabatnya bergantian. "Sampe kapan?"

"Sampe dia sadar kalo lo yang terbaik buat dia. Ayo semangat, mana Kayla sahabat o'on gue yang selalu semangat?"

Kayla mendecih. "Ngasih semangat pake ngehina juga"

"Mana senyumnya?" tanya Voni. Kemudian Kayla tersenyum kecut kepadanya.

"Yang bener senyumnya!" desak Madu.

Kayla tersenyum lebar, meskipun terkesan dipaksakan.

"Nah, kan tambah cantik walaupun cuma secuil"

"Sialan lo" Kayla terkekeh. Kedua sahabatnya ini selalu dapat membuat mood-nya membaik.

Madu dan Voni memeluk Kayla, menyalurkan rasa sayang mereka pada Kayla.

***

"Masuk, Na"

Jaemin mengangguk ketika Mark mempersilahkan Jaemin masuk ke dalam rumah barunya. Hari ini Jaemin ingin main ke rumah baru Mark, Jaemin ingin melihat bagaimana rumah baru Mark. Dan ternyata, rumah baru Mark jauh lebih bagus dibanding rumah lamanya. Mungkin faktor bertetangga dengan Kayla membuat Mark jadi tidak suka tinggal disini.

"Kak Nana!"

Jaemin tersenyum sumringah ketika melihat Cacha yang sedang berlari kearahnya. "Hey, Cacha."

"Kak Nana makin ganteng aja, hehe" Cacha mengerlingkan matanya, membuat Jaemin terkekeh. Dari awal Cacha melihat Jaemin, sepertinya Cacha memang menyukai Jaemin. Tetapi Jaemin tidak risih, karena pada dasarnya Jaemin memang menyukai anak kecil. 

"Centil lo, kayak cewek aneh itu." tukas Mark yang sudah kembali dengan pakaian rumahnya. Kaus dan celana selutut.

"Yang dimaksud Kak Mark itu siapa, Kak Nana?" tanya Cacha dengan wajah bingung.

Jaemin menatap Mark dengan tatapan yang tajam. Kemudian dia berlutut dihadapan Cacha. Jaemin tersenyum "Bukan siapa-siapa. Kita mewarnai bareng yuk? Karena...."

Younger // Mark Lee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang