Jaemin menghirup bunga mawar pink yang dirangkai dengan indah. Harum bunga membuat kedua sudut bibirnya terangkat. Di perjalanan menuju sekolah tadi, Jaemin melihat toko bunga. Tiba-tiba dia teringat akan kata-kata Kayla waktu Jaemin, Mark dan Cacha mampir di Cafe Bundanya Kayla.
——
"Kak Kayla, kenapa di sekeliling Cafe ini banyak bunga mawar warna pink?" Tanya Cacha yang sedang memakan cookies-nya.
"Oh, itu karena Kak Kayla sama Bunda itu suka sama mawar, terutama yang warnanya pink. Mawar itu bunga cantik banget, rasanya hati Kakak tenang kalau liat mawar"
Cacha menyenggol lengan Mark yang sedang menyeruput minumannya. "Tuh, Kak Mark berarti harus beliin Kak Kayla bunga mawar pink"
"Ogah"
Jaemin menggelengkan kepalanya. Kalau Mark tidak mau membelikan Kayla bunga mawar pink, biar Jaemin saja yang membelikannya.
——
Baru saja Jaemin flashback tentang Kayla, gadis itu sudah muncul. Dia tengah keluar kelas didampingi kedua sahabatnya. Dengan wajah penuh rona bahagia, Jaemin buru-buru menghampiri Kayla.
"Kak Kayla!" panggil Jaemin ketika dirinya sambil berjalan lebih dekat ke arah Kayla.
Kayla menoleh dan tersenyum ramah seperti biasanya.
Jaemin melihat salah satu sahabat Kayla yang bernama Voni menyenggol tangan Madu dan membisikkan sesuatu, namun Jaemin mengabaikannya dan kembali menatap Kayla.
"Kenapa, Na?"
Jaemin tiba-tiba menjadi gugup ketika mendengar suara lembut dari Kayla. Dengan dahi yang dipenuhi oleh keringat dan tangan gemetar, Jaemin memberikan rangkaian bunga kepada Kayla.
Gadis itu menerimanya dengan wajah tak percaya. Jaemin tersenyum melihat Kayla terlihat begitu senang.
"Ehm—itu, bunganya—"
"Bagus banget! Ini pasti dari Mark ya? Ya ampun, tumben banget tuh anak so sweet. Tapi kenapa pake nitip ke Nana segala? Kenapa gak kasih langsung aja?"
Deg
Perih. Hati Jaemin tiba-tiba perih seperti luka yang ditetesi air lemon. Sakit. Hati Jaemin sakit seperti luka lebam yang tidak menyebabkan keluarnya darah, tapi terasa sakit.
"Lagian perasaan tadi pas berangkat bareng Mark gak bawa apa-apa deh."
"Ah itu," Jaemin tersenyum, berusaha menyamarkan rasa sakit di hatinya. "Mark nitip beliin ke gue, Kak. Rumah gue kebetulan deket sama toko bunga."
"Oh ya?" Kayla terkekeh. "Makasih ya, Nana. Bilang ke Mark makasih dari Kayla."
Jaemin mengangguk. "Iya"
"Gue ke kantin dulu ya. Bye, Nana!"
Jaemin membalas lambaian tangan Kayla.
Jaemin menghela nafasnya, menatap punggung Kayla yang semakin menjauh dengan wajah sendu. Kayla tidak salah, Jaemin yang salah. Harusnya Jaemin sadar akan posisinya. Jaemin bukan siapa-siapa, sedangkan Mark adalah pacarnya Kayla. Wajar kalau Kayla menyangka bunga itu adalah pemberian Mark. Karena yang Kayla tahu, hanya Mark yang bisa melakukan hal manis padanya.
***
"DOR!"
Mark mengelus dadanya setelah sempat terlonjak kaget. Dirinya mendesis ketika mendapati siapa pelakunya. Siapa lagi kalau bukan pacarnya yang super duper iseng?
KAMU SEDANG MEMBACA
Younger // Mark Lee
FanfictionBagaimana rasanya, jika orang yang kalian sayangi menyatakan cintanya kepada kalian? Menyenangkan, bukan? Namun bagaimana jika itu hanyalah sebuah taruhan konyol? . . . . . 13-03-2018