7 - Nana's hobby

61 5 0
                                    

"Dih, kok lo curang sih"

"Lo aja yang gembel maen-nya"

"Ish kok tolol banget sih nendangnya malah kesana"

"Si goblok, lu sendiri yang maen juga"

"Bacot lu"

"GOOAAALLL!!!"

"Ah kipper-nya bego banget anjir"

Jaemin menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabatnya. Guru Sosiologi alias Bu Sarah memberikan tugas merangkum bab 1 buku paket. Bukannya mengerjakan, Mark dan Haechan malah main PES. Kalo Mark mah emang dasarnya udah pinter, jadi aman aja. Nah kalo Haechan? Otaknya kan pas-pasan, ini nih yang gak wajar.

Jaemin berdiri dari kursi, hendak melangkahkan kakinya namun suara Mark menahannya.

"Mau kemana, Na?"

Jaemin menunjukkan kamera kesayangannya kepada Mark dan Haechan yang masih sibuk bermain game. Mark melirik sekilas, kemudian kepalanya mengangguk mengerti. "Yaudah, mumpung jam kosong nih. Pulang sekolah nanti bareng ya"

Jaemin mengangguk paham. Rumah baru Mark searah dengan jalan menuju rumah Jaemin, maka dari itu Mark akan sering pulang bareng Jaemin mulai hari ini. Terlebih lagi Jaemin sudah diperbolehkan membawa mobil yang dibelikan Papanya. "Oke. Lanjut dah main-nya"

.

Cekrek

Jaemin melihat hasil jepretannya. Dirinya tersenyum karena hasil jepretannya lumayan bagus. Sepertinya Jaemin mulai menyukai fotografi. Berbekal dari ekskul fotografi, Jaemin mulai mempelajari banyak tentang hal tersebut. Dan menurut Jaemin, fotografi ternyata cukup menarik.

Jaemin mengangkat kameranya, memfokuskannya pada satu titik. Namun kamera itu diturunkan kembali dari wajahnya ketika melihat seseorang yang duduk pada sebuah kursi yang disediakan di pinggir lapangan. Karena penasaran, kakinya melangkah menuju seseorang tersebut.

Dalam jarak yang semakin dekat, Jaemin dapat melihat dengan jelas seseorang yang sedang duduk sambil memperhatikan langit. Seorang gadis berkuncir kuda yang Jaemin kenali, gadis itu tidak menyadari kehadiran Jaemin hingga Jaemin mulai bersuara.

"Kak Kayla ngapain disini?"

Ucapan Jaemin itu membuat Kayla sedikit terkejut, namun kemudian gadis itu tersenyum ramah. "Eh, Nana. Gue lagi dihukum, gak boleh ikut pelajaran"

Jaemin melebarkan matanya. "Kok bisa? Kenapa?"

Kayla mengangkat bahunya. "Gara-gara ngelamun pas pelajarannya"

"Ohh..."

"Nana ngapain juga disini? Emang gak ada guru?" tanya Kayla.

Jaemin menggeleng. "Ada kok, tapi gak masuk kelas. Cuma ngasih tugas ngerangkum"

"Ih, guru kayak gitu tuh yang nyebelin. Belum ngomong atau jelasin apa-apa, maen ngasih tugas seenaknya. Nanti kalo nilai ulangan kita jelek, kita yang disalahin. Padahal salah dia yang jarang masuk kelas."

Jaemin terkekeh. "Iya, setuju"

Kayla menyengir, kemudian pandangannya jatuh pada kamera yang menggantung di leher Jaemin. "Itu kamera lo? Emang lo suka foto-foto gitu?"

Jaemin menyentuh kameranya sambil mengangguk. "Iya, baru-baru ini aja sih, Kak"

"Kalau gitu fotoin gue dong! Gue suka juga foto-foto hehehe" ucap Kayla dengan antusias.

Melihat keantusiasan Kayla, Jaemin mengangguk tak keberatan. "Boleh"

Setelah menerima persetujuan Jaemin, Kayla segera bergaya. Gadis itu tersenyum lebar dengan jari tangannya membentuk lambang peace atau damai.

Younger // Mark Lee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang