"Makanan favorit Kayla itu apa?"
"Mau ngapain lo? Mau nyogok-nyogok dia pake makanan? Basi banget"
"Yaudah, ganti pertanyaan. Warna favorit Kayla apa?"
"Hmm—"
"Cewek biasanya suka pink lah, iya kan?"
"Gue gak nanya lo, gue nanya Kayla. Nyamber mulu daritadi"
"Suka-suka gue lah"
"Kak Kayla ikut ekskul apa sih?"
"Gue ikut—"
"Halah, gitu aja gak tau. Dia ikut taekwondo"
"Ish! Gue gak nanya lo, curut."
"Bodo"
"Kayla suka nonton gak? Kapan-kapan kita nonton yuk?"
"Jangan mau nonton ama Nana. Dia tuh sukanya film romance alay-alay gitu. Mendingan sama gue, tipe cewek kayak lo pasti suka film horror, komedi, kalo nggak action. Iya kan?"
"Bacot anjir, sejak kapan lo jadi bawel gini sih?"
"Ya sejak—"
"Stop! Stop!!!"
Jaemin dan Mark sontak mengatup mulutnya bersamaan.
Kayla mengibas-ngibaskan tangannya, gerah. AC mobil jazz merah milik Jaemin memang dingin, tetapi tingkah dua 'adek-adek' labil didalam mobil ini membuatnya sangat kegerahan. Masalahnya, daritadi mereka selalu ribut. Sebenarnya Jaemin tidak salah, dia hanya berusaha mencairkan suasana dengan bertanya banyak hal pada Kayla. Namun belum saja Kayla membuka suaranya, Mark selalu menyerobot. Kayla juga tidak mengerti kenapa Mark jadi se-hiperaktif ini. Apa virus kecerewetan Kayla menular pada laki-laki kesayangannya?
"Kalian berdua berisik banget. Aku tau aku cukup mempesona, jadi jangan terlalu memperebutkan aku lah" ucap Kayla dengan gayanya yang sok cakep.
Mark memandang Kayla dengan tatapan jijik. "Pede"
"Ya lagian kalian berantem mulu. Ada apa sih sama kalian? Hari ini kalian tuh aneh bukan sembarang aneh, tau."
Mark dan Jaemin saling menatap dan saling memajukan dagu masing-masing. Seperti isyarat menyuruh untuk menjelaskan.
Kayla menepuk dahinya. "Astaga, malah tatap-tatapan gitu. Yaudah deh gak usah dibahas. Udah ya, jangan berantem terus. Gue gemes banget liatnya, sumpah."
Jaemin kembali menjalankan mobilnya. "Kita makan dulu yuk?"
"Gak laper." ketus Mark.
Kayla mengabaikan ucapan ketus dari Mark. "Ayuk! Gue laper!"
Mark mendengus. "Laper mulu lo"
Kayla menjulurkan lidahnya. "Biarin"
"Di Cafe depan aja tuh. Katanya makanannya enak-enak" ucap Jaemin seraya memelankan laju mobilnya.
"Sok tau, Na. Padahal lo anak rumahan"
Jaemin mendecakkan lidahnya. "Yang lebih sering ngurung diri didalam kamar dan sibuk chat-an siapa? Lo, kunyuk."
Kayla menyernyitkan dahinya. "Chat ama siapa?"
Mark tiba-tiba merasa sulit untuk bernafas. Mark takut Jaemin akan menceritakan perihal gadis dunia maya yang dekat dengan Mark selama ini. Ah, Mark jadi merindukannya. Apa kabar dia hari ini? Semoga ketika sampai dirumah nanti, Mark mendapatkan pesan dari My Sweety-nya itu.
Jaemin berdehem memecah keheningan. "Ya chat-an di grup kelas, Kak. Udah sampe nih. Turun yok"
Kayla masih penasaran dengan ucapan Jaemin, namun dirinya juga merasa tidak berhak mencampuri urusan Mark. "Oke, yuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Younger // Mark Lee
FanfictionBagaimana rasanya, jika orang yang kalian sayangi menyatakan cintanya kepada kalian? Menyenangkan, bukan? Namun bagaimana jika itu hanyalah sebuah taruhan konyol? . . . . . 13-03-2018