2 : Dejavu

2.2K 258 26
                                    


Mulmed : Jaz - dari mata versi korea

Happy Reading, guys!

*

*

*

Seumur hidup Banana, ia sama sekali tidak percaya dengan cerita legenda atau yang biasa disebut cerita rakyat, yaitu cerita turun temurun dari leluhur, ---yang bahkan sampai di angkat menjadi sinetron atau Film pendek. Menurutnya, semua cerita itu sangat tidak masuk akal. Mustahil, khayalun banget-nget-nget.

Seperti kisah Malin Kundang, anak di kutuk menjadi batu karena durhaka. Lutung kasarung, pangeran tamvan yang di kutuk menjadi lutung. Timun emas, pasutri yang tidak bisa  memiliki keturunan, bisa dapat bayi dari sebuah timun? Terus, Danau Toba, seekor ikan emas bisa menjelma menjadi wanita cantik paket komplit. Dan yang paling tidak ia percayai adalah Tangkruban perahu. Seekor anjing yang ternyata titisan dewa yang ketampannya tidak di ragukan lagi.

Ah, apakah ini reinkernasi cerita Tangkruban Perahu?

NO!

Reinkernasi gundulmu! Banana tetap tidak percaya dengan cerita itu.

Tetapi ini?

Mana anjingnya coba? Kenapa bisa jadi makhluk tampan yang mirip dengan pangeran masa depannya?

Bhaks!

Pangeran masa depan? Hellooo Banana.... Emang lo tau, pangeran masa depan lo model apa? Kuli kah, tukang ojek kah, atau si montir ganteng agak dingin-dingin kenyal mirip jelly itu? Yang tega biarin elo gelantungan di Suaka Marga Satwa nemenin saudaranya George?!

Asem, kok gue ngenes ya?

"Sepaadaaa!"

"ANJING BUNTING!" reflek Banana tersentak. Suara seksi itu berhasil menarik paksa Banana dari pikirannya yang mulai berkelana mencari jodoh.

"Wow! Kasar banget mbak, ngomongnya." seru cowok itu dengan nada datar.

Banana mengurut dadanya yang masih menyisakan rasa terkejut nya. Ya Allah, sia teh saha? Kok bikin urang merinding. Bukan syaiton kan? Kamana anjing jelek ntu?

Banana tidak begitu menangkap seruan lelaki yang tidak di kenalnya itu. Pikirannya masih pada anjing yang tetiba berubah menjadi idol korea.

"Mana anjingnya?" gumamnya pada diri sendiri namun dapat di dengar oleh cowok itu.

"Jadi gue," celetukannya membuat Banana melotot terkejut.

Tidak! Banana tetap tidak percaya dengan cerita itu. Bapaknya sangkuriang, heh? Mana mungkin.... Geloo

Tawa lelaki itu berderai melihat wajah cewek itu yang setengah terkejut dan setengah percaya. "Bener kan? Lo udah gila? Mana ada anjing bisa jadi makhluk ganteng kayak gue. Anjingnya udah gue usir kali,"

Sialan!

Kalau saja Banana mempunyai kekuatan yang bisa memanjangkan kaki dan tangannya secara otomatis, tentu Banana akan mencekik atau menendang cowok sialan itu yang sudah mengatainya gila.

Tapi sayangnya ia tidak punya kekuatan itu, dan posisinya saat ini masih nangkring di pohon, tidak memungkinkan ia untuk mencekik cowok antah berantah itu. "Mulut mas, tolong di kondisikan. Gue masih seratus kali seratus persen normal. Fisik sehat wal afiat, tidak mengidap penyakit ganas, seperti nyinyir!" tandas Banana dengan perasaan dongkol, tetapi tidak bisa menutupi raut ketakutannya. Tangannya semakin erat mencengkeram batang pohon agar tubuhnya tidak terjun bebas dari pohon rambutan tanpa sekenario.

PC (Perangkat Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang