32 : Kenalan ceritanya (👻)

1.7K 134 74
                                    

Omong-omong, terkejod gak tiba-tiba ni crta nongol lagi setelah ratusan purnama 🤣

_________

“Jadi, kamu mau melamar anak saya?” Ayah Banana mengelus dagunya, memandang anak perempuannya yang duduk bersebelahan dengan seorang lelaki yang baru dikenalkannya.

Natta baru kali ini bertemu dengan keluarga Banana, tapi herannya, tidak sedikitpun dia canggung ataupun malu-malu. Dia tetap duduk santai seperti dirumahnya sendiri. Padahal Banana sudah panas dingin takut ayahnya tidak menyukainya karena ini terlalu tiba-tiba.

Bayangkan saja. Keluarganya tidak tahu Banana memiliki pacar, eh tau-taunya datang meminta Restu. Orang tua manapun pasti akan terkejut. Ditambah lagi, Banana tiba-tiba nongol tanpa orang tuanya tahu ia membawa laki-laki.

Untung saja keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

“Benar sekali, Om!” balas Natta dengan gaya khasnya.

Banana tertawa bodoh sambil diam-diam mencubit paha Natta.
Aw, kok cubit-cubit sih sayang,” rintih Natta dengan ekspresi dibuat-buat.

Banana tersenyum gedeg padanya. Jika tidak ada orang tuanya, pasti ia sudah melakban mulutnya.

Omg, manisnya...” bukan Ayahnya, melainkan Ibunya yang kegirangan melihat interaksi anaknya.

Jelas saja ibunya senang. Anaknya mememuhi pesanan menantu yang dimintanya. Bonusnya, dia sangat tampan seperti aktor drama Korea kesukaannya. Sangat cocok untuk putri tertuanya yang lama tidak memiliki kekasih. Ibunya bangga anaknya bisa mendapatkan menantu setampan itu.

“Tuh, Mami kamu aja bilang kita manis. Gak usah malu-malu dong,”

Ibunya bertepuk tangan senang. “Mami langsung merestui kalian. Kalau bisa, minggu depan Mami sanggup buat nikahin kalian.” Serunya tanpa berfikir.

Natta tertawa senang, sementara Banana dan Ayahnya menatap terkejut pada nyonya rumah ini.

"Mam, jan ngadi-ngadi deh. Emang persiapan nikah itu gampang dan bisa secepet itu? Dikira bikin telor ceplok kali yak,” protes Banana.

“Iya, itu terlalu terburu-buru. Kita belum mengenal pacar anakmu lebih jauh.” Ayahnya setuju dengan putrinya.

Ibunya tertawa, “ya maklum, terlalu happy. Akhirnya anak Mami laku juga.”

Sontak saja Banana mendelik mendengar jawaban ibunya. “Enak aja! Emangnya aku segitu nggak lakunya? Mami lupa ya koleksi mantanku ada berapa?”

Mendengar mantan, Natta memutar bola matanya malas.

“Apa pekerjaanmu?” Ayahnya memotong perdebatan ibu dan anak yang bisa saja terus berlanjut jika tidak ada yang melerainya.

“Koki, Om.”

Wah, Emejing! Cocok buat anak Tante yang gak bisa kuking-kuking.” lagi-lagi Ibunya menyelanya.

Natta tergelak mendengar gaya bahasa calon mertuanya. Mungkin ia cocok jika disatukan dengan Ibu Banana.

Banana menunjukkan senyum penuh kesabaran. Memberikan tatapan peringatan agar ibunya bersikap normal saja.

Look My daughter mulai melototin Mami.”

Ayahnya hanya menggeleng saja melihat kelakuan istri dan anaknya lagi. Jika ditanya siapa manusia tersabar dirumah ini, tentu saja ayah mereka sang tuan rumah. Istrinya yang sudah berumur selalu tidak mau kalah dengan anak muda.

PC (Perangkat Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang