7 : Serangan Berondong!

2.1K 187 28
                                    

Banana memasuki rumah yang ditinggali Natta sekaligus adik iparnya, ----Elang. Terpaksa ia harus menuruti bocah sableng itu yang memaksanya untuk menunggu di ruang tamu, sementara bocah itu entah pergi kemana.

Tuk

Tik

Tuk

Suara jarum jam mengisi kesunyian ruangan ini. Membuat perhatian gadis itu terarah pada jam dinding yang menempel di atas pintu masuk.

Oh, gosh! Baru lima menit menunggu, Banana sudah tidak betah berada di tempat ini.

Siapa yang betah coba jika hanya duduk, diam tanpa berbuat sesuatu. Televisi nggak ada, cemilan nggak ada, minuman juga tidak di suguhi.

Dasar pelit.

Banana menggerutu dalam hati. Kalau saja bukan karena kookie tercintanya, ia tidak mungkin sudi berada disini. Menunggu bocah kurang ajar itu yang sudah melukai kookie tampannya.

Mendesah pelan, ia lantas mengeluarkan Tae-Tae dari dalam sling bagnya agar bosan itu pergi dengan memantau akun sosial medianya.

Namun tidak seperti yang di harapkan. Perempuan berjaket kuning itu sedang tidak beruntung. Tae-Tae Appa nya hanya tinggal lima watt, Oh my god!

Ini sungguh moment mengharukan.

Desahan kesal meluncur bebas dari bibirnya. Ia memasukkan kembali ponsel gold bersarung hitam yang di lengkapi phone ring berbandul nama salah satu idol favoritnya ---V, ke dalam tasnya lagi.

Oke, gue mungkin harus keliling rumah ini dulu.

Baru akan bangkit dari sofa, ia di buat terkejut dengan hewan berbulu yang tiba-tiba meloncat tepat di samping ia duduk. "EH, KUCING, ANJER! KAGET GUE!" Banana berdiri seraya mengusap dadanya yang tiba-tiba serasa di pukul-pukul stik drum.

Kucing putih mulus itu nampak tidak merasa bersalah sedikitpun. Seolah sudah terlatih menyerupai sifat pemiliknya.

Huhhh. Sialan. Nggak salah lagi. Inisih hewan punya bocah geblek itu.

Banana membuang napasnya sebelum memilih duduk di samping kucing itu dan mau tak mau memperhatikan kucing cantik yang super bersih.

Tapi, lucu juga.

Perempuan itu meringis lucu. Jiwa penyayangnya kini bangkit melihat betapa cantiknya hewan itu. Ia tidak tahan untuk tidak mengusapnya.

Bulunya halus banget.

Eh, apa ini?

Dahi itu mengerut mendapati kalung yang tertutupi bulu lebat. Ia pun menarik pelan kalung itu untuk melihatnya lebih jelas. Terdapat liontin bulat bertuliskan----

EH, GILA!

Namanya Yoona???

Jadi yang di ceritakan Elang itu bener?

Dasar gblk!

Ett, tapi gue nggak ya. Beda genre mah sama gue.

"Perut kenyang walaupun nggak punya uaang, eoooo..... Assalamu--- eehhh? Saha? Eh, kok geulis tenan? Ya Allah, terimakasih, Engkau telah mengirimkan jodoh untuk hamba yang hina ini. Aamiin."

Banana sontak menoleh terkejut mendengar nyanyian jadul di lanjut dengan ocehan ngawur.

Lelaki berperawakan cukup tinggi, kulit putih khas Indonesia, rambut berantakan bewarna coklat tua, dan bentuk wajah lumayan melewati garis standar. Tubuhnya hanya di balut celana jeans robek plus kaus navy dan jaket denim yang tersampir di bahunya. Laki-laki itu tengah berdiri di ambang pintu yang terbuka.

PC (Perangkat Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang