Disclaimer: seluruh tokoh milik agensi dan keluarga masing-masing. Tidak ada keuntungan finansial apapun yang saya dapat dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat hanya untuk bersenang-senang
Main pair: Mino/Irene
Genre: Romance/Adventure, a little bit humor and crime
Selamat membaca...
.
—Lost in New York—
Chapter 1: Welcome to New York
.
Kaki jenjang nan putih menapak pada tanah beralas semen. Udara dingin siap menyerang kulit kapan saja. Rambut hitam panjang berkibar mengikuti terpaan angin hingga ke arah ufuk.
Irene melepas senyum bahagia. Pada akhirnya, kakinya telah dipijak pada tanah Amerika Serikat.
Welcome to New York, Bae Joohyun.
Bersama empat sahabatnya (Seulgi, Wendy, Joy, dan Yeri) kini dirinya akan menikmati liburan musim dingin di negeri Paman Sam. Mereka menginap di hotel dekat patung Liberty. Irene begitu bahagia. Wajahnya tak henti-henti mengumbar senyum menawan.
"Indah," Irene bergumam dalam taksi. Menatap ruas jalan dengan objek yang menarik.
Sesampainya di depan hotel, beberapa pelayan berlaku mengambil barang-barang bawaan mereka. Irene menatap kagum. Lalu ia berbisik kepada Wendy, "Orang-orang bule itu... tampan-tampan ya."
Wendy hanya tertawa mendengar penuturan Irene. Dirinya amat maklum; Irene itu anak rumahan.
Mereka berjalan masuk ke dalam hotel mewah nan megah (biaya hotel sudah ditanggung ayah Irene—karena ayahnya tidak mau sang anak dan teman-temannya bermalam di hotel kecil dengan pengamanan minim). Kamar terletak di lantai tiga. Terdapat dua kasur berukuran king size di sana.
Ukuran kamar pun terlihat amat luas dan mewah (persis seperti ruang apartemen). Mereka meletakkan barang bawaan pada lemari kayu di ujung sudut. Irene berjalan mendekat pada kaca. Terlihat kota New York yang indah dengan banyak gedung tinggi menjulang sebagai penghias. Cuaca sudah memasuki musim dingin. Ah, Irene tidak sabar untuk menunggu salju pertama turun bersama teman-temannya.
.
"Sekarang kita mau ke mana?"
Jam dinding masih menunjukkan pukul tiga sore. Udara di luar hotel semakin lama semakin dingin. Puing-puing daun mulai berterbangan mengikuti porosnya angin memutar. Seulgi merasa bosan jika hanya berdiam diri dalam kamar.
Irene pun sama, "Jalan-jalan dekat hotel? Sekalian nanti makan malam di luar. Kamu tahu tempat makan yang bagus, kan?" ucap Irene pada Wendy.
"Tentu. Kalau begitu bagaimana ke patung Liberty? Mau foto-foto?" tanya Wendy.
Semua mengangguk. Mereka bergegas memakai pakaian hangat. Irene mempoles diri dengan bedak serta liptint. Tidak tebal, namun terlihat lebih fresh.
Mereka pergi ke luar hotel (sengaja tidak menaiki taksi, karena ingin menikmati jalanan kota). Banyak orang-orang berwajah barat dengan hidung kelebihan tulang yang dapat ditemui. Rambut pirang asli yang terlihat natural dan berkilau. Irene merasa sedikit iri.
Tidak perlu iri, Irene. Setiap orang memiliki kelebihan masing-masing.
"Wah, ternyata lebih indah dari yang ada di foto." ucap Yeri. Gadis itu terlihat takjub menatap patung besar yang berdiri kokoh dengan membawa obor di sebelah tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in New York [Minrene; Mino/Irene]
Fanfiction[ Adventure AU ] Liburan musim dingin di negeri Paman Sam yang--seharusnya menyenangkan, malah berbanding terbalik dengan apa yang ada dalam bayangan Bae Joohyun (biasa dipanggil Irene). Ketika sedang mengelilingi kota New York, Irene mendadak terp...