Disclaimer: seluruh tokoh milik agensi dan keluarga masing-masing. Tidak ada keuntungan finansial apa pun yang saya dapat dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat hanya untuk bersenang-senang
Main pair: Mino/Irene
Selamat membaca...
.
—Lost in New York—
Chapter 21: Under Snowflakes
.
Hari ini Irene tengah menyiapkan makan malam untuk keluarga besar Song.
Keluarga Song sangat baik pada dirinya dan juga Tuan Bae. Irene betah tinggal di mansion besar Mino. Ayah Mino juga sangat baik dan ramah—oh, bahkan mereka sempat berbincang-bincang tentang susahnya membuat skripsi dan mengejar dosen-dosen sialan yang hilang mendadak ketika dibutuhkan. Ayah Mino menganggap Irene layaknya anak sendiri (maklum, tuan Song tidak memiliki anak perempuan).
Jika Irene sering mendengar desas-desus jika tuan Song adalah orang yang kasar—rasa-rasanya ia sungguh tidak percaya.
Nenek Mino? Wanita tua itu tidak perlu ditanyakan lagi. Dia senang sekali dengan kehadiran Irene di mansion besar mereka. Katanya semakin banyak orang, semakin hangat rasanya. Padahal di mansion sudah banyak pembantu dan pengawal. Bahkan nenek Mino pernah mengajak Irene untuk berenang di kolam buaya. Tentu saja ide gila itu ditentang keras oleh Mino. Dia tidak mau Irene mati duluan dimakan buaya—nanti kalau ditinggal mati, Mino jadi jomblo selamanya dong? Mino masih ingin merasakan bagaimana indahnya berpacaran dan kawin. Ya, maksudnya menikah.
Irene terkikik geli jika membayangkannya. Anggota keluarga Song benar-benar baik padanya.
Setelah selesai makan, Irene tidak sungkan-sungkan untuk membantu para tenaga kerja lain untuk mencuci piring di dapur. Awalnya nenek Mino melarang, tapi Irene bersikeras untuk ikut membantu. Irene bukannya sedang cari muka kok, dia memang sudah terbiasa begini. Kata mendiang ibunya dulu; jadilah gadis baik yang selalu membantu pekerjaan rumah tangga. Percayalah, suamimu nanti akan sangat bangga padamu. Kan Irene ingin membuat Mino bangga padanya, hehe.
Eh?
Setelah mencuci piring, Irene melihat salah satu pembantu membawa nampan berisikan makanan, "A—anu, itu untuk siapa?"
"Untuk Nyonya Song, Nona Joohyun."
Irene berpikir. Nyonya Song? Nenek Mino?
"Ibunda dari tuan Mino."
Oh iya, Irene baru sadar. Sejak ia singgah di mansion besar ini, dirinya belum pernah menemui ibunya Mino. Ah, Irene merasa dirinya bodoh. Bisa-bisanya tidak menyapa salah satu anggota keluarga Song. Merasa bersalah, Irene mulai menawarkan diri, "Biar aku saja yang antar."
"Eh? Tapi Nona—"
"Tidak apa-apa." Irene tersenyum manis. Lalu, diberikannya nampan berisi makanan pada Irene, "Kamarnya sebelah mana?"
"Di lantai atas, paling ujung."
Irene berucap terima kasih, lalu segera berjalan ke atas. Di sana banyak pengawal yang berjaga. Mereka mempersilakan Irene lewat. Gadis itu tersenyum ramah pada semuanya. Irene mengembuskan napas, tiba-tiba saja hatinya berdegup kencang. Apakah nanti ibunya Mino tidak menyukainya karena menganggap sikap Irene keterlaluan? Tidak tahu, Irene berusaha tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in New York [Minrene; Mino/Irene]
Fanfiction[ Adventure AU ] Liburan musim dingin di negeri Paman Sam yang--seharusnya menyenangkan, malah berbanding terbalik dengan apa yang ada dalam bayangan Bae Joohyun (biasa dipanggil Irene). Ketika sedang mengelilingi kota New York, Irene mendadak terp...