Disclaimer: seluruh tokoh milik agensi dan keluarga masing-masing. Tidak ada keuntungan finansial apa pun yang saya dapat dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat hanya untuk bersenang-senang
Main pair: Mino/Irene
Selamat membaca...
.
—Lost in New York—
Chapter 31: Buang Hajat
.
Kini, Mino dan Irene hanya diam-diaman macam kuda mau beranak.
Ya, Irene yang sepertinya masih malu atas insiden yang dilakukan Mino padanya di bandara tadi. Ya, ya, itu adalah sesuatu yang sangat memalukan dalam sejarah hidup seorang Bae Joohyun.
Bayangkan saja kamu diangkat macam karung beras di bandara, lalu orang-orang menatapmu dengan tatapan yang susah diartikan.
.
"Mau apa kamu di sini?" tanya Irene dengan tatapan dingin. Lebih dingin dari salju yang tengah turun dengan indahnya di luar bandara.
Mino tidak mengubris tatapan dingin sang kekasih. Ia lantas menjawab dengan tegas, "Mengambil hatiku yang sudah kamu curi."
Irene hanya memutar kedua bola mata, "Kamu kira aku ini tukang jual organ tubuh manusia secara ilegal?"
Mino tahu jika Irene kecewa berat padanya. Wanita itu tetap bersikukuh pergi, namun Mino dengan sigap menahan tangannya. Irene sudah lelah, ia tidak ingin terjadi keributan di bandara, "Lepaskan aku dasar berengsek! Someone, help me please!"
Dan sekali lagi, Mino tidak melepaskan tangan Irene begitu saja. Cukup, cukup sekali ia berpikiran untuk melepaskan wanita itu. Sungguh keputusan bodoh yang pernah dilakukan Mino seumur hidupnya. Irene tetap berteriak—menarik perhatian semua orang yang ada di bandara. Irene berharap Mino takut dikeroyok, lalu melepaskan genggamannya—dengan itu Irene bisa kabur sejauh-jauhnya dari pria berengsek itu. Tapi, nampaknya Mino tidak takut. Ia pantang menyerah—justru ia menampilkan senyum miring yang begitu menggoda, ah sialan memang monyet yang satu ini.
"Ooh... Do you wan't to play with me, Song Joohyun? Ah, okay. I'll follow your game, babe." Mino berkata dengan suara yang rendah. Membuat bulu kuduk Irene mendadak berdiri.
Dan dengan lancangnya, Mino mengangkat tubuh mungil Irene—lalu diletakkannya di bahu sebelah kiri. Irene terkejut bukan main. Dirinya merasa tidak jauh beda dengan karung beras. Irene berteriak dengan sangat lantang. Kedua tangannya memukul bahu Mino, "Lepaskan aku, dasar bodoh!"
Semua penghuni bandara menatap heran pada mereka berdua. Mino yang menyadari semua perhatian tertuju padanya pun hanya tersenyum, "Don't be affraid. She's my wife. We just fight. Haha, normal. Household problem."
Lalu dengan seenak jidat tangan sebelah kanannya memukul pantat Irene, "Diamlah."
Bangsat. Irene mengumpat dalam hati. Ingatkan Irene untuk memotong masa depan Mino nanti jika sudah keluar dari bandara. Mino dengan senyum liciknya hanya bisa menebar senyum sembari melambaikan tangan—macam artis hollywood yang sedang berjalan di red carpet. Kalau ada Junhoe di situ, sudah dipastikan wajah Song Mino akan dilempari tomat busuk karena wajahnya yang (sok) tampan. Ya, tapi pada dasarnya Mino memang sudah tampan sejak masa kandungan—mau diapakan lagi?

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in New York [Minrene; Mino/Irene]
Fanfiction[ Adventure AU ] Liburan musim dingin di negeri Paman Sam yang--seharusnya menyenangkan, malah berbanding terbalik dengan apa yang ada dalam bayangan Bae Joohyun (biasa dipanggil Irene). Ketika sedang mengelilingi kota New York, Irene mendadak terp...