chapter 35: Baby I'm Sorry

408 50 7
                                    

Disclaimer: seluruh tokoh milik agensi dan keluarga masing-masing. Tidak ada keuntungan finansial apa pun yang saya dapat dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat hanya untuk bersenang-senang

Main pair: Mino/Irene

Selamat membaca...

.

Lost in New York

Chapter 35: Baby I'm Sorry

.

Mata Irene tak lepas menatap sosok pria di depannya.

Song Mino. Song Mino. Song Mino. Pria yang amat sangat tidak ingin ia lihat lagi seumur hidup. Tapi kenapa sekarang malah dipertemukan di Korea? Apa Mino jauh-jauh dari Amerika pergi ke sini hanya untuk menyusulnya? Ya, bukannya Irene mulai percaya diri. Cuma, apa ada alasan lain yang membuat Mino ingin pergi ke Korea selain dirinya? Kan tidak mungkin juga Mino pergi ke Korea hanya untuk buang hajat. Omong-omong tentang buang hajat, Irene jadi teringat kejadian di dalam mobil. Memang setan anak itu.

Mino sendiri yang melihat Irene hanya bisa diam. Tubuhnya tidak bisa bergerak. Ia terlalu bahagia bisa melihat wajah wanita yang sangat ia cintai. Sedangkan Junhoe maupun Yeri yang menjadi kambing congek pun hanya bisa diam membatu—untuk sekarang, keduanya adalah orang asing bagi Irene maupun Mino. Ya, hanya orang asing.

Irene langsung menggenggam tangan Yeri, "Yeri, ayo kita pergi."

Mino yang melihat Irene ingin pergi pun segera menahan pergelangan tangan Irene, "Tunggu. Aku ingin berbicara denganmu."

Irene yang sadar tangannya dipegang oleh Mino pun menepisnya kasar, "Jangan sentuh aku, berengsek."

Yeri benar-benar diam. Ia tidak pernah melihat Irene semarah itu. Irene yang marah biasa saja sudah begitu mengerikan—dan sekarang wanita itu benar-benar berada di fase emosinya memuncak sampai ubun-ubun. Kalau saja Seulgi, Wendy, dan Joy tahu soal ini—sudah dipastikan mereka akan ketakutan. Mino yang merasa sedih pun tidak membiarkan Irene pergi. Sakit hati? Tentu saja—orang yang kamu cintai menolak mentah-mentah keberadaanmu karena sebuah kesalahan kecil—tidak, tidak bisa dibilang kecil juga. Hanya sebuah kesalahpahaman yang berujung sangat fatal.

Tapi Mino bertekad akan meluruskannya kembali. Ia yang berbuat, ia juga yang akan bertanggung jawab.

Junhoe yang mengerti situasi pun segera menggenggam pergelangan tangan Yeri. Ia kemudian berbicara pada Mino dan juga Irene, "Ah—maaf, aku harus ke toilet. Perutku bermasalah. Permisi."

Lalu, pria itu membawa kabur seorang Kim Yerim

Setelah itu, Mino semakin mempererat pegangannya pada Irene.

"Ayo, kita bicara."

.

Yeri tidak mengerti kenapa sekarang ia harus berlari-lari macam di film bollywood bersama seorang pria yang bahkan tidak ia kenali sama sekali.

"T—tunggu dulu!" ucap Yeri. Ia lelah, lelaki yang mengajaknya kabur terlalu besar tenaganya.

Junhoe yang mendengar ucapan Yeri pun menghentikan aksi lari-larinya. Ia melihat Yeri yang sudah sesak napas. Kalau dipikir-pikir kasihan juga, "Ah, maaf."

Yeri mengatur irama napasnya sejenak. Lalu menatap nyalang ke arah Junhoe, "Yak! Dasar tidak tahu diri! Aku lelah tahu!"

Junhoe yang dimarahi pun hanya bisa nyengir kuda, "Hehe, sorry girl. Tapi untuk saat ini kita tidak boleh ikut campur dalam urusan Mino dan juga nona Joohyun."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost in New York [Minrene; Mino/Irene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang