Disclaimer: seluruh tokoh milik agensi dan keluarga masing-masing. Tidak ada keuntungan finansial apa pun yang saya dapat dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat hanya untuk bersenang-senang
Main pair: Mino/Irene
Selamat membaca...
.
—Lost in New York—
Chapter 29: Goodbye My Love
.
"Junhoe... apa aku punya salah?"
Sejak tadi, Irene masih terbengong-bengong memikirkan sikap Mino. Tidak biasanya—ah, bahkan Mino tidak pernah bersikap seperti itu padanya. Semenjak awal Irene mengenal pria itu sebagai pencopet hingga sekarang pun tidak pernah Mino bersikap dingin nan ketus macam tadi. Hatinya merasa sakit, lebih sakit ketimbang terkena duri kaktus milik sang kakek dulu. Ingin menangis pun malu rasanya. Sebenarnya apa yang terjadi hingga Mino berbuat seperti itu?
Junhoe sendiri hanya bisa diam duduk di sebelah Irene. Ia juga heran dengan sikap Mino barusan. Benar-benar seperti bukan sosok Song Mino yang biasa ia kenal. Song Mino yang ia kenal adalah; Song Mino yang tidak pernah bertindak kasar pada seorang wanita barang sedikitpun. Irene mulai menitikan air mata. Berusaha tidak terisak. Junhoe hanya bisa mengusap lembut punggung Irene, "Sudahlah.... tidak usah dipikirkan. Mungkin dia sedang lelah."
Ah, benar. Mungkin Mino sedang kelelahan. Irene berusaha berpikir positif.
"Hei, daripada terus bersedih, bagaimana jika kita membuat boneka salju?"
"Aku bukan anak kecil lagi, Koo Junhoe."
Junhoe terkekeh geli melihat wajah Irene yang mulai masam. Lucu sekaligus menggemaskan menurutnya. Perlahan, Junhoe mengusap lembut pucuk kepala Irene, "Jangan menangis lagi ya. Aku tidak tahan jika melihat seorang wanita menangis."
Irene terdiam. Ia mulai menoleh pada pria di sampingnya, "Sejak kapan kamu jadi manis seperti ini?"
"Lho, kamu baru sadar kalau aku manis?"
"Percaya diri sekali."
Junhoe terkekeh melihat Irene yang tengah menggerutu. Tapi yang pasti, ia ingin masalah Irene dan Mino segera terealisasikan.
.
Mino tengah berbaring di atas ranjang.
Matanya menatap langit-langit rumah. Putih, bersih, berseri. Rasanya nyaman dan damai melihatnya. Hatinya merasa tidak enak ketika membentak Irene tadi. Mino mengusap wajahnya kasar. Belum pernah ia bersikap seperti ini pada seorang wanita. Ia ingin meminta maaf pada Irene. Demi Tuhan ia tidak ada niatan untuk bersikap buruk seperti itu. Itu semua ada di luar kendali. Ia hanya bingung ingin berbuat apa.
Melepas Irene atau mempertahankannya.
Jika ia mempertahankan Irene dengan status ia sendiri memiliki anak dari wanita lain, itu akan semakin membuat Irene sakit hati. Jika ia melepaskan Irene, apa itu yang terbaik?
Di satu sisi, ia harus mempertanggung jawabkan anaknya. Menikahi Nayeon. Ya, menikahi wanita itu. Ia tidak ingin kelak anaknya menjadi anak yang kurang kasih sayang. Tapi, bagaimana ia harus menjelaskan semuanya pada Irene? Tidak, pada semua keluarganya? Ia baru saja berbaikan dengan sang ayah.
![](https://img.wattpad.com/cover/145760238-288-k254847.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in New York [Minrene; Mino/Irene]
Fanfiction[ Adventure AU ] Liburan musim dingin di negeri Paman Sam yang--seharusnya menyenangkan, malah berbanding terbalik dengan apa yang ada dalam bayangan Bae Joohyun (biasa dipanggil Irene). Ketika sedang mengelilingi kota New York, Irene mendadak terp...