chapter 12: I'm Here

706 135 17
                                    

Disclaimer: seluruh tokoh milik agensi dan keluarga masing-masing. Tidak ada keuntungan finansial apapun yang saya dapat dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat hanya untuk bersenang-senang

Main pair: Mino/Irene

Selamat membaca...

.

Lost in New York

Chapter 12: I'm Here

.

Udara malam siap menyerang kulit kapan saja jika tidak dilawan.

Dari dalam kamar nan sunyi, sepucuk bayangan mampir di angan-angan benak kepalanya. Mino menatap ke langit-langit kamar—meresapi oksigen sebagaimana biasa manusia bernapas. Kedua tangan menjadi tumpuan untuk kepala. Sekali lagi—jantungnya berdetak keras, hatinya seakan selalu mengenang sesuatu—yang mana Mino sendiri tidak pernah meyakini.

"Kenapa—kenapa aku harus memikirkan kamu, Joohyun. Kenapa?"

Untuk sesaat, Mino memejamkan mata. Jendela kamar nan megah sengaja dibuka (agar angin-angin malam dengan mudah dapat masuk). Otaknya melalang-buana. Memikirkan satu objek yang sudah beberapa minggu ini menjadi sorotannya.

Terdengar pecahan beling dari luar kamar. Mino segera membuka mata. Tubuhnya dipaksa bangkit dari ranjang besar berukuran king size. Kaki melangkah ke luar.

"Ada ap—"

"DASAR WANITA CACAT! TIDAK BERGUNA!"

Rahang Mino mengeras seperti batu. Matanya seakan ingin keluar dari kelopak. Hatinya mulai mendidih melihat pemandangan yang amat tidak ia bisa terima, "MAMA!"

Sang Mama tersungkur di lantai. Kursi roda jatuh di seberang kamar. Mino segera memeluk tubuh ringkih wanita yang amat ia sayangi—lalu menatap sang pelaku yang membuat Mamanya menderita, "Kurang ajar, beraninya Anda menyentuh Mama saya!"

"Anak tidak tahu diuntung. Berani sekali kamu bicara begitu kasar pada ayahmu sendiri."

"Dan bagaimana bisa Anda berbuat kasar pada istri Anda sendiri, berengsek?!" kini Mino membalas tatapan tajam sang ayah. Tak merasa gentar, tak merasa takut.

Sosok yang berstatus sebagai ayah biologis Song Mino mulai jalan mendekat, mencengkram kerah baju Mino kencang, "Bilang apa kamu tadi?"

Mino hanya membalas dengan tatapan tidak suka, "Saya bilang Anda berengsek. Tidak dengar? Dasar tuli!"

Tangan besar sang ayah mulai menyentuh permukaan kulit pipi Mino. Menamparnya keras dan berulang kali. Sang Mama yang tersungkur di atas lantai mulai memberontak—berusaha melepaskan tangan sang suami dari anaknya. Wanita itu hanya bisa menyeret tubuh ringkihnya ke arah sang suami—menarik-narik celana tuan Song agar menghentikan aksi keras yang dilakukannya, "B—ber.."

Mama Mino kesulitan berbicara. Ia hanya mampu berteriak sembari mengeluarkan air mata.

Sang ayah yang risih celananya ditarik pun menendang sang istri kasar. Mino menggeram, ia menggertak gigi melihatnya. Tangan sang ayah yang digunakan untuk menampar wajahnya, kini ia tahan.

"Beraninya Anda memukul Mama saya."

Tangan kanannya lantas langsung memukul wajah sang ayah tanpa rasa pamrih. Ditinjukan kepalan tangan menuju laki-laki paruh baya yang amat ia benci. Para pengawal lantas segera menahan pukulan Mino—lalu memisahkan mereka berdua.

"Anak biadab, tidak tahu diuntung. Bisanya hanya memalukan nama baik keluarga Song! Hei, kemarin katanya kamu habis mencopet tas seorang wanita, ya? Dan parahnya lagi, wanita itu adalah turis di kota ini?!" sang ayah mulai menyentuh beberapa luka lebam yang ada di pipi.

Lost in New York [Minrene; Mino/Irene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang