chapter 5: Misunderstand

836 142 28
                                    

Disclaimer: seluruh tokoh milik agensi dan keluarga masing-masing. Tidak ada keuntungan finansial apapun yang saya dapat dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat hanya untuk bersenang-senang

Main pair: Mino/Irene

Genre: Romance/Adventure, a little bit humor and crime

Selamat membaca...

.

—Lost in New York—

Chapter 5: Misunderstand

.

"Tampan."

Tanpa sadar, Irene berucap sembari terus menatap wajah Mino. Di bawah rembulan malam, keduanya masih betah berada dalam tong sampah besar.

Mino memiringkan kepalanya, "Apa katamu?"

Irene segera sadar, ia melotot. Segeralah ia menampar wajah Mino keras, "B—berengsek!" Irene segera bangkit dari atas tubuh sang pencopet, lalu membersihkan mantelnya.

Mino hanya meringis kesakitan. Ia tidak salah apa-apa, tetapi ditampar. Tulang pipinya terasa ingin hancur saja, "Sakit!"

"Rasakan! Itulah akibatnya sudah membuatku terseret masalah seperti ini!" Irene terus mendumel. Ia bangkit dari duduknya, lalu berusaha untuk keluar dari tong sampah.

Namun, tong sampahnya tinggi sekali. Tubuh Irene kan mungil dan pendek, mana bisa ia turun sendiri. Mino yang berdiri di sebelahnya pun langsung lompat begitu saja dari tong sampah. Membuat Irene melotot.

Mino menoleh menatap Irene, "Butuh bantuan?"

Sebenarnya butuh sekali, tapi sayang kini gengsi Irene terlalu tinggi, "Tidak, aku bisa sendiri."

"Yasudah," dengan begitu cuek, Mino berjalan sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku mantel. Irene memasang wajah masam. Pria macam apa dia, masa tega membiarkan seorang wanita turun sendiri dari tong sampah yang tinggi dan besar ini.

Tadi ditawarin bantuan kamu nolak, sekarang giliran dicuekin kamu ngedumel sendiri dalam hati. Maumu apa sih, Rene?

Pada akhirnya, gengsi Irene luntur juga, perlahan, dirinya menatap punggung kokoh pria yang sedari tadi ia sebut-sebut sebagai pencopet, "H—hei, pencopet."

"Bisakah kau berhenti memanggilku begitu? Aku punya nama, nona." Mino menolehkan kepalanya menatap Irene.

Ya, memang tidak sopan sih Irene memanggil Mino seperti itu, "Baiklah, maafkan aku. Siapa namamu tadi? Oh, Song Mino. Tuan Mino yang baik hati, maukah kamu membantuku turun dari sini?"

Irene merayu dengan puppy eyes. Mino mana tahan melihat wajah menggemaskan Irene jika sudah seperti ini.

Tunggu tunggu, apa katanya tadi?! Menggemaskan?!

Tanpa berpikir panjang, Mino segera menghampiri Irene di tong sampah. Ia merentangkan tangan, "Ayo, kemari."

Irene sedikit salah tingkah dibuat, "K—kamu kenapa harus merentangkan tangan?"

Lost in New York [Minrene; Mino/Irene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang