Part 27 : 'Furious' (2)

779 165 96
                                    

***P

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
P.s : Jangan ingatkan aku kalau sekarang bukan hari minggu :)

Surprise surprise 😆

***

"Nih." Myungsoo menyerahkan sebungkus burger dan segelas kemasan milkshake strawberry ke Woohyun. Mereka saat ini duduk di sebuah bangku yang disediakan di seluruh sudut Amusement Park. Keduanya lumayan kehabisan energi setelah mencoba berbagai wahana yang ada disini.

Saat ini sudah melewati waktunya makan malam, sangking asyiknya mereka sampai hampir lupa makan. Akhirnya mereka setuju untuk mememesan burger dan milkshake saja sebagai menu malam ini sebelum beranjak pulang. Ini sudah hampir jam 8 malam. Woohyun takut Myungsoo akan dimarahi orang rumah karena ia belum ada pulang sejak dari sekolah. Myungsoo bahkan masih memakai seragamnya, yang ia tutupi dengan jaket.

"Yeay! Gomawo, Myungsoo-ya!" Woohyun tersenyum lebar dan langsung menggigit burgernya. "Astaga, aku sangat lapar." Ucapnya disela kunyahan.

Myungsoo tertawa melihat caranya makan. "Jangan mengunyah sambil bicara, Hyun." Ia mengacak surai Woohyun gemas.

"Aku sudah lama tak makan burger di tempat terbuka begini." Sahut Woohyun setelah menelan gigitannya. "Dulu, aku sering pergi keluar bersama Boohyun hyung dan bermain seharian di taman, lalu kami makan malam burger di ayunan."

"Boohyun hyung?" Myungsoo menaikkan satu alisnya. "Siapa itu?"

"Dia hyungku." Jawab Woohyun. "Sekarang dia tinggal bersama Eomma, mereka menjalankan rumah makan sederhana di Chansaem, kau tahu kan, desa kecil di Daejoon?"

"Ya, kota itu berjarak sekitar dua jam dari Seoul kan?" Woohyun mengangguk atas pertanyaannya. Myungsoo menggigit bibir bawahnya dan dengan ragu kembali bertanya, "Jadi itu sebabnya disini kau tinggal sendiri?"

Ia takut pertanyaanya dapat menyinggung Woohyun. Sebenarnya ia tak ingin menanyakannya, tapi hal itu terus mengganggu pikirannya. Kadang ia bisa mendadak cemas sendiri setiap kali mengingat jika Woohyun hanya sendiri di rumah dan kemana-manapun juga selalu sendiri. Itu membuatnya sangat khawatir. Tentunya ia tak ingin hal buruk sekecil apapun menimpa Woohyun.

"Ne, Eomma memintaku untuk melanjutkan sekolah sampai kuliah di Seoul, karena ia percaya sekolahan disini lebih baik daripada yang ada di Daejoon." Cerita Woohyun, ia tak terlihat tersinggung sedikitpun, malahan tersenyum sambil melanjutkan. "Aku juga senang tinggal disini. Seoul akan selalu jadi kota yang mengagumkan dimataku."

Woohyun berbalik dan menghadap kearahnya, "Bagaimana denganmu Myungsoo? Maksudku, aku tahu hyungmu itu menyebalkan," Woohyun mempoutkan bibirnya. "Tapi apa kau punya saudara yang lain?"

R̤E̤D̤ C̤A̤R̤D̤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang