Part 11 : 'Jungkook's Plan'

744 158 21
                                    

Storyline is mine, don't copas it..
All casts belogs to God, their parents, their agency and fans

😍😉😉😍

~Hyun and Yeol on mulmed~

***

"Dan begitulah bagaimana aku bisa mendapat Kartu Merah menyebalkan itu, hyung, dengan alasan aku telah mencuri materi Sungyoon." Jungkook mengakhiri cerita panjangnya. "Sebenarnya, aku memang tidak tahu saat mobil itu lewat. Tapi saat itu terjadi, aku tak bergerak sedikitpun untuk menolongnya, meskipun kemungkinan aku dapat menariknya sangat besar karena aku tepat dibelakangnya."

Woohyun membeku mendengar semuanya. Ini terlalu tiba-tiba baginya. Bagaimana tidak, ketika seseorang yang kau percaya, mengajakmu ke suatu bukit terpencil di dalam hutan dan memberitahumu bagaimana ia membunuh sahabatnya beberapa bulan lalu?

"Hyung, apa menurutmu aku sekejam itu?"

"Jungkook-ah," Woohyun mencoba menatapnya. "Ini... katakan padaku jika semua yang kau ceritakan itu tidak benar. K-kau... tidak... maksudku-"

"Aku menceritakan yang sebenarnya, hyung." Jungkook memotong ucapan Woohyun yang terbata. "Aku tak menyesal, karena aku memang membenci Sungyoon, bahkan jauh sebelum kejadian itu. Dia benar-benar memuakkan, selalu mencuri perhatian orang-orang dengan tingkah bodohnya yang dianggap menyenangkan dan jenius."

Kali ini Woohyun tak menjawab. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali dan berusaha bangkit dari tempatnya duduk. Namun saat baru akan berdiri, tangan Jungkook meraih lengannya dan menariknya kembali. "Jungkook, lepaskan aku." Pintanya.

"Kenapa, hyung?" Jungkoo menatapnya dengan pandangan terluka. "Kau bilang kau percaya padaku, tapi kenapa kau ingin pergi?"

Woohyun menggigit pelan bibir bawahnya, "Aku..." ia bahkan tak tahu ingin mengatakan apa. Yang jelas, instingnya mengatakan agar ia harus secepatnya pergi sejauh mungkin dari Jeon Jungkook.

"Woohyun hyung, kau percaya padaku, kan?" Tanya Jungkook lagi. Ia meraih kedua tangan Woohyun dan menggenggamnya erat selagi menatapnya tepat dimata.

Dan hal itu makin membuat Woohyun tak nyaman. Entah mengapa ia merasa namja dihadapannya itu tengah memikirkan sesuatu, hanya saja ia tak bisa menebaknya. Ekspresi yang diperlihatkan Jungkook terlihat misterius.

"Apa yang kau rencanakan?"

Woohyun bersumpah, mimik sendu Jungkook barusan seketika berubah menjadi seringaian. Ia tersenyum miring dan mengeratkan tangannya, membuat Woohyun meringis karena merasa kedua telapak tangannya akan remuk sangking kerasnya.

"Oh, kau menyadarinya? Sangat pintar, hyung." Sahut Jungkook tanpa melunturkan smirknya. "Tapi tenang saja, ini bukanlah hal besar. Aku hanya ingin membagi masalahku padamu. Bukankah itu yang selalu kau bilang? Bahwa aku bisa selalu berbagi masalah padamu kapanpun?"

"Jungkook, sebenarnya apa yang ingin kau lakukan?" Woohyun menghentak tangannya. Tapi entah mengapa Jungkook yang selama beberapa hari ini dilihatnya lemah dan tak berbahaya, menjadi sekuat ini, hingga ia bahkan tak bisa menggerakkan jarinya sedikitpun. "Tolong lepaskan aku."

"Aku ingin kau merasakan apa yang kualami. Bukankah itu yang harusnya dilakukan teman?" Jungkook dengan cepat memutar lengan Woohyun ke belakang punggungnya hingga Woohyun berteriak kesakitan. Tapi itu tak berlangsung lama, karena Jungkook langsung memukul tengkuk Woohyun dengan sikunya sekuat mungkin.

Jungkook tersenyum puas ketika melihat tubuh Woohyun lunglai dan lemas seketika sebelum akhirnya ia benar-benar tak sadarkan diri masih dalam cengkramannya yang kuat.

R̤E̤D̤ C̤A̤R̤D̤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang