Part 28 : 'Boy in Love'

817 158 61
                                    

P

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

P.s : Aku ngetik chapter ini sambil dengerin lagu Man in Love, so yeah.

Happy reading!

***

Di hari selasa pagi ini, Myungsoo bagun lebih cepat dari biasanya. Ia sudah fresh sehabis mandi dan sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

Sebuah senyuman tak ada hentinya menghiasi wajah Myungsoo, bahkan ketika ia sedang berhadapan dengan cermin dan mengeringkan rambut coklatnya yang masih sedikit basah.

Selepas mengacak rambutnya sejenak, ia langsung buru-buru mencari ponsel, otaknya baru saja mengingat sesuatu. "Ah, bocah itu pasti belum bangun." Tangannya meraih ponsel yang tergeletak diatas bantal. Segera setelah memegang benda hitam tipis itu, ia segera men-scroll kontaknya.

Calling Yeols...

"Ugh, wae?" panggilan Myungsoo disahuti dengan suara orang setengah tidur dari seberang sana.

Myungsoo menyeringai. Ia menarik napas dalam sebelum berseru, "Yak, Lee Sungyeol! IREONA!!"

Ia dapat mendengur bunyi debugan keras dari balik ponselnya, yang diikuti rintihan nyaring. Hal itu membuat Myungsoo sontak tertawa, yakin jika temannya itu pasti terkejut dan langsung terjatuh dari ranjangnya. Ia juga yakin sebentar lagi Sungyeol pasti akan-

"KIM MYUNGSOO!" -marah. "Apa kau berniat merusak salah satu inderaku yang paling berharga, hah?! Aku mendengarmu, sekkiya! Kau tak perlu berteriak!"

Myungsoo dengan santai menjauhkan ponsel itu dari telinganya. Ia menaruhnya di nakas, kemudian mengaktifkan mode speaker, agar ia tak perlu memegangnya.

"Oh, kau sudah bangun, Yeol?" Myungsoo mencari dasinya di laci. Ia kembali menghadap ke cermin sambil mengenakan benda yang baru diambilnya itu ke kerah seragamnya. "Cepatlah siap-siap. Kau bilang mau menjemputku hari ini, iya kan?"

Pertanyaannya menggantung di udara. Myungso tebak, saat ini pasti Sungyeol tengah meghela napas dan memutar mata, atau mungkin merutukinya. Well, soal merutuki memang benar. Myungsoo dapat mendengar temannya itu berulang kali menggabungkan namanya dengan kata sekkiya, pabbo, dan lain-lain. Tapi tentu saja, Myungsoo terlalu sibuk memikirkan hal lain-pastinya tentang seseorang-yang membuatnya mengabaikan semua rutukan itu.

"Sampai bertemu lima belas menit lagi, Yeollie." Myungsoo kembali meraih ponselnya. "Aku tunggu, ya."

"Mwo?! Lima belas menit?! Yak-!" sambungannya sudah dimatikan Myungsoo sebelum Sungyeol sempat memprotes.

R̤E̤D̤ C̤A̤R̤D̤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang