Part 21 : 'Hot Chocolate'

763 163 31
                                    

Storyline is mine, don't copas it..

All casts belogs to God, their parents, their agency and fans

😍😉😉😍

***

"Myungsoo-ya, gwenchana?" Woohyun cepat-cepat berdiri dan menepuk pelan bahu Myungsoo yang masih terbatuk-batuk.

"Gwenchana," setelah berhasil melewati periode tersedak, Myungsoo kembali meminum coklatnya perlahan, baru ia dapat bicara lagi. "Hanya tersedak." Cengirnya pada Woohyun.

Woohyun menatapnya cemas, "Pelan-pelan saat minum, Myungsoo."

Myungsoo mengangguk sambil memperhatikan Woohyun yang kini telah duduk kembali dan memegang mug dengan kedua tangannya. Woohyun meniup pelan asap yang mengembul dari coklat panasnya, kemudian dengan hati-hati meminumnya. Wajahnya langsung berubah cerah setelah ia merasakannya.

Kurasa ia menyukai ini, well memang enak sih. Dan Myungsoo tanpa sadar tak mengalihkan wajahnya sejak tadi. Astaga, kenapa dia bisa jadi sangat menggemaskan hanya dengan minum segelas coklat? Ia menahan diri untuk tidak mendekati Woohyun dan mencubit pipi chubbynya.

"Woohyun-ah."

"Hm?" Woohyun menoleh padanya.

"Kau suka coklat panas ya?"

"Sangat!" sahut Woohyun dengan semangat. "Kurasa aku takkan bisa hidup tanpa stok bubuk coklat."

Myungsoo terkekeh pelan. Ia menyandarkan tubuhnya di sofa dan sekali lagi melihat sekeliling ruangan. Tapi matanya menolak untuk menengok ke arah bingkai-bingkai foto tadi, jadi ia beralih kearah sebaliknya. Disana ia melihat jam dinding bergambar bintang yang tergantung.

Awalnya Myungsoo santai saja dan kembali rileks menikmati coklatnya sambil sesekali memandangi Woohyun diam-diam. Namun ia langsung mendadak tersedak lagi saat ia baru sadar jam itu hampir menunjuk ke pukul 12 tengah malam.

"Uhukk, astaga, astaga, uhukk." Ia mencoba menghentikan batuknya. "Astaga, sudah berapa kali aku tersedak dalam sehari?"

Woohyun langsung menoleh dan mengernyitkan dahi, "Myungsoo, kau yakin kau baik-baik saja?"

"Yeah..." Myungsoo cepat-cepat menghabiskan isi mugnya dan berdiri. "Woohyun-ah, maaf, aku baru teringat sesuatu dan aku harus pulang sekarang."

"Oh, oke." Woohyun mengikutinya ke pintu depan. "Kau pulang naik apa? Ini sudah lumayan larut."

Melihat ekspresi Woohyun malah membuat Myungsoo berhenti berjalan dan tersenyum kearah namja dihadapannya itu. Jangan salahkan ia, karena kecemasan dalam nada bicara Woohyun membuatnya merasa diperhatikan.

"Apa kau mengkhawatirkanku?" tanya Myungsoo yang bahkan tak berniat menutupi rasa senangnya. "Kau takut aku kenapa-napa ya?"

Woohyun merona, "B-bukan! Maksudku iya! Tapi... ugh Myungsoo, jam segini sulit mencari kendaraan umum. Kau pulang dengan apa? Apa rumahmu dekat sini?"

Myungsoo mengeluarkan ponselnya dari saku hoodie. "Tenang saja, akan ada yang menjemputku." katanya sambil mengetikkan sesuatu di layar. Setelah mengirim pesan chat, ia kembali mendongak dan tersenyum. "Woohyun-ah, boleh aku menunggu jemputanku disini?"

R̤E̤D̤ C̤A̤R̤D̤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang