Part 44 : 'Accidentally'

779 97 54
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



***

Woohyun perlahan membuka mata saat merasakan elusan di punggung tangan kanannya. Pandangannya buram sesaat, sebelum ia dapat fokus pada hal pertama yang ia lihat; Kim Sunggyu.

"Kau sudah sadar?" suara Sunggyu terdengar berbeda dari biasanya. Tidak, bukan suaranya, melainkan nada yang ia gunakan untuk bicara. Ini kali pertama Woohyun mendengar Sunggyu menggunakan nada lembut seperti itu padanya.

Sunggyu kembali melanjutkan, "Apa kepalamu sakit? Apa kau pusing?"

Seolah baru tersadar, Woohyun tiba-tiba langsung bangkit duduk, membuat seniornya itu nampak sedikit terkejut.

"Aku... kenapa..." sambil mengelus kepalanya yang berdenyut, Woohyun memperhatikan sekeliling. "... Aku diruang rawatmu?"

"Iya. Kau barusan pingsan." Sunggyu berdiri dan meraih kedua bahu Woohyun, mendorongnya pelan untuk baring kembali.

"Pingsan?" Woohyun mengerjap, berpikir. "Ah ya... lift itu..." ia mengecilkan suaranya dan menunduk, dalam hati mulai merutuki diri kenapa ia tadi bisa kambuh saat dihadapan Sunggyu.

Ini benar-benar memalukan! Woohyun serasa ingin menenggelamkan diri di kolam terdalam saat ini juga.

Sunggyu hanya diam dan mengamati Woohyun yang tengah sibuk ber-internal battle-ria. Ia heran melihat wajah pemuda itu yang mendadak jadi sedikit memerah. Sunggyu baru akan bertanya apakah Woohyun perlu dipanggilkan dokter, namun tak sempat karena pemuda bersurai hitam itu mendahuluinya.

"Tunggu! Jadi bagaimana tadi kita bisa keluar?"

Kali ini Sunggyu menaikkan satu alisnya, dan ia sama sekali tak terlihat berminat untuk menjelaskan.

Merasa diabaikan membuat Woohyun berdecak, "FYI, aku bicara padamu, seonbae." Tapi tetap saja Sunggyu hanya menatapnya tanpa ekspresi. "Apa ada sesuatu di wajahku?" Woohyun dengan cepat menangkup wajahnya sendiri.

"Bodoh." Sahut Sunggyu setelah ia memutar mata.

"Hah?"

"Iya, ada sesuatu di wajahmu." Sunggyu mengalihkan wajahnya, takut kelepasan menertawai ekspresi Woohyun saat ini.

"Apa? Dimananya--"

Sunggyu memotongnya dengan dehaman. Setelah ia menetralkan mimiknya jadi serius lagi, ia kembali menatap Woohyun.

"Kebodohan." Katanya. "Wajahmu memperlihatkan kebodohan yang amat sangat jelas."

"Yak--!"

"Orang macam apa yang naik lift saat dirinya tahu memiliki Claustrophobia?"

"Cih," Woohyun menurunkan tangannya kembali dan melipatnya depan dada. Kali ini ia yang mengalihkan wajahnya, "Maaf jika aku merepotkanmu..." katanya sepelan mungkin. "... Aku... aku tidak tahu kalau hal semacam itu bisa sungguhan terjadi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

R̤E̤D̤ C̤A̤R̤D̤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang