Part 25 : 'Metallic Present'

800 164 85
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

P.s : Maapkan aku ya awal April maren wkwk. Kali ini up beneran kok :)

***

Myungsoo kembali memutar matanya. Ia melanjutkan makan tanpa bicara sedikitpun, sementara dua orang lainnya di meja makan itu terlihat tak pernah kehabisan topik untuk dibicarakan.

Inilah alasan mengapa ia benci sarapan bersama di rumah. Karena meskipun disebut 'bersama', Myungsoo tak pernah merasa ada diantara mereka. Ayah dan kakaknya itu selalu asyik mengobrol sendiri tanpanya.

"Aku sudah selesai." Myungsoo yang sudah muak langsung meletakkan sumpitnya. Ia langsung berdiri dan keluar dari ruang makan.

"Myungsoo, kau masih harus berangkat ke sekolah denganku." Suara Sunggyu membuatnya berhenti melangkah. "Sampai hukumanmu selesai."

Ia berbalik, menatap tajam kakaknya. Ketika ia baru ingin menyahut, Tn.Kim sudah lebih dulu berucap. "Berhentilah membuat masalah dan dengarkan hyungmu, Myungsoo."

Hah, lucu sekali. Seolah Sunggyu hyung tak pernah membuat masalah. Sarkatisnya dalam hati.

***

"Oh, jadi Gyu hyung belum mengembalikan mobilmu?" Sungyeol tertawa, mengejek teman sebangkunya yang terlihat tak bersemangat itu.

Myungsoo menghela napas sambil meletakkan kepalanya di meja menghadap Sungyeol. "Ugh, aku benar-benar membencinya."

"Hey, kalau kau mau, kau bisa berangkat denganku dan Sungjong besok." Tawar Sungyeol. Ia mengendik, "Mungkin itu lebih baik, daripada kau harus berbagi hawa dingin dengan berada satu mobil bersama Sunggyu hyung tiap pagi."

Mendengar itu membuat Myungsoo menegakkan tubuhnya dan tersenyum lebar. "Kau serius? Itu ide bagus! Aku akan menunggumu besok pagi."

Sungyeol menggeleng. "Kau bahkan tak mempertimbangkannya. Kau tahu, kebanyakan orang akan menanyakan apakah orang yang menawarkan itu keberatan atau tidak."

"Tapi kau selalu bilang jika kau membenci formalitas." Myungsoo merangkul sahabatnya yang lebih tinggi itu.

"Yeah, kurasa itulah mengapa aku bisa jadi temanmu hingga sekarang." Kata Sungyeol sambil menampik lengan Myungsoo.

"Oh ya, apa Woohyun sejak tadi belum datang?" tanya Myungsoo sambil memperhatikan seluruh kelas.

"Belum..." tepat setelah Sungyeol mengatakan itu, Woohyun muncul diambang pintu. "Nah, itu dia. Woohyun-ah!"

Woohyun menoleh kearahnya dan tersenyum. Ia segera meletakkan tasnya di meja, lalu berjalan kearah meja Sungyeol dan Myungsoo. "Pagi, guys."

R̤E̤D̤ C̤A̤R̤D̤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang