Part 16 : 'Twinge'

781 167 18
                                    

Storyline is mine, don't copas it..

All casts belogs to God, their parents, their agency and fans

😍😉😉😍

***

Pagi ini Woohyun bangun lebih cepat dari biasanya. Ia terduduk di kasur dan meraih ponselnya di nakas. Di layar utamanya menunjukkan pukul tepat setengah enam pagi.

Saat melihat tanggalnya, Woohyun menghela napas. Tadinya ia berharap bahwa semua hal yang terjadi kemarin hanyalah mimpi buruk. Tapi tanggal di ponselnya menunjukkan jika hari terus berjalan. Kemarin itu nyata. Fakta tentangnya yang mendapat Kartu Merah di Infinity bukanlah mimpi buruknya.

"Kau bisa melakukan ini, Nam Woohyun." Ia memejamkan mata sejenak, mengumpulkan mentalnya yang nyaris terkikis habis setelah membaca mading digital di sekolahnya kemarin. "Ini takkan seburuk yang kubayangkan. Aku pasti bisa melalui ini."

Setelah ia rasa cukup, Woohyun membuka mata dengan senyum tipis dan segera bangun dari kasur, beranjak pergi ke kamar mandi.

***

"Oh, yeoboseyo, Yeollie." Woohyun mengangkat telepon sambil memakan sarapan roti isinya.

"Woohyun." Suara Sungyeol terdengar biasa, namun nadanya menyiratkan kecemasan. "Kau masih di rumah kan?"

"Em-hm." Sahut Woohyun sambil mengunyah. Sebenarnya ia tak tahu apa yang membuat Sungyeol terdengar begitu, tapi ia lebih menyukai keceriaan Sungyeol yang biasanya.

"Mau berangkat bersamaku dan Sungjong?"

"Bagaimana caranya?" Woohyun terkekeh.

"Tentu saja kami akan menjemputmu." Jawab Sungyeol cepat. "Kirim saja alamatmu."

Woohyun menghabiskan potongan terakhir rotinya sebelum menjawab. "Tunggu, kau serius? Sungyeol, kau tak perlu—"

"Cepat chat aku alamatmu sebelum jam tujuh, atau kita bertiga bisa terlambat." Sungyeol memotong ucapannya dan mematikan telepon.

Woohyun kembali terkekeh seraya mulai mengetikkan nama jalan serta alamat lengkapnya ke Sungyeol. Setelah terkirim, ia buru-buru menambahkan,

To : YeolLee

Terima kasih, chingu-ya ^^

***

"Itu karena kau terlalu sibuk dengan Xbox sepanjang waktu, hyung." Sungjong mengeluh sambil memajukan bibirnya. Mereka sudah setengah perjalanan menuju sekolah dengan mobil Sungyeol. Sungjong dan Woohyun duduk di belakang sedangkan Sungyeol mengemudi. "Bahkan kau tak membantuku mengerjakan laundry sama sekali meskipun lebih dari separuh yang dikeranjang adalah milikmu! Aku heran kenapa kau menggunakan sangat banyak celana dalam dalam tiga hari!"

Woohyun sontak tertawa mendengarnya, sementara Sungyeol mendengus. "Aigoo~ Kau tega sekali pada Jongie, Yeol-ah." Ucap Woohyun disela-sela kekehannya.

"Tentu saja kau harus mengerjakannya, Sungjong-ah." Kata Sungyeol sambil membelokkan setir mobilnya ke kanan. Sekitar satu blok lagi, dan mereka akan tiba di sekolah. "Karena tugas dongsaeng adalah membantu kakaknya."

"Peraturan macam apa itu?" Sungjong menatap hyungnya datar lewat rearview mirror. Ia kemudian beralih ke Woohyun dan meminta bantuan, "Hyung, lihat, inilah yang dia lakukan padaku setiap hari! Dia benar-benar choding monster!"

"Yak! Kau sebut aku apa?!"

"Oh kau dengar sendiri, hyung." Kata Sungjong tak terpengaruh dengan death glare Sungyeol di rearview.

R̤E̤D̤ C̤A̤R̤D̤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang