Part 18 : 'The Kim Sunggyu'

773 169 25
                                    

Storyline is mine, don't copas it..

All casts belogs to God, their parents, their agency and fans

😍😉😉😍

***

Malam itu, Sunggyu hanya berdiam diri di kamarnya, mengabaikan telepon dari Dongwoo dan Hoya yang mengajaknya bersenang-senag di club langganan mereka.

Well, seharusnya meraka masih ilegal untuk pergi ke tempat yang dihuni orang-orang dewasa itu. Tapi hal apa yang tidak bisa dilakukan oleh Kim Sunggyu? Ia hanya tinggal menyuruh seseorang untuk membuatkannya dan teman-temannya identitas palsu, dan semua akan beres. Ia dan yang lain dapat dengan mudah keluar-masuk club malam kapanpun mereka mau.

Yang membuat Sunggyu tak habis pikir adalah, kenapa Dongwoo meneleponnya untuk ke tempat itu, sementara ini bahkan belum jam sepuluh malam. Ini bukan waktu yang pas untuk bersenang-senang. Biasanya mereka akan kesana diatas jam sebelas atau bahkan lebih, dan kemudian akan pulang sangat larut—pagi tepatnya.

Bosan mendengar ponselnya yang terus berdering, Sunggyu meraihnya, me-reject panggilan itu, dan memilih untuk mengirim pesan singkat.

To : Dongwoo

Aku sedang tidak mood, berhentilah menggangguku.

Sent.

Setelah itu ia melempar benda tipis tersebut ke sudut kasurnya, lalu merebahkan diri, menatap langit-langit kamarnya yang didominasi warna pastel. Berdiam diri seperti ini membuatnya jadi teringat banyak hal, salah satunya adalah kejadian hari ini di sekolah.

~ Flashback... ~

"Dia benar-benar akan habis ditanganku lain kali!"

Sunggyu yang baru akan memasuki toilet mendengar suara geraman itu di dalam. Ia berhenti melangkah dan mencoba mendengarkan tanpa terlihat aneh karena berdiri didepan pintu toilet yang tertutup.

Kemudian terdengar suara yang lain, "Aku tak menyangka ia bisa melakukan itu."

"Padahal dia terlihat lemah sekali, tapi dia berhasil memukulmu, Dujun-ah!" Kali ini terdengar suara tawa dua orang.

Sunggyu mengambil kesimpulan jika mereka pastinya ada empat orang. Dan apa tadi ia mendengar nama Dujun? Well, kalau begitu memang sudah tak salah lagi. Dujun adalah ketua dari geng trouble maker sekolah yang kerap merepotkan tugas MPK karena tindakan mereka yang selalu melanggar aturan.

Saat ini Sunggyu jadi heran mengapa ia harus repot-repot mendengar obrolan para berandal itu. Apapun yang mereka lakukan, ini bukan urusannya.

Ia berbalik arah, tak jadi ke toilet, dan lebih memilih langsung ke koridor yang menuju gedung kelas 3. Tapi disaat ia baru berjalan sebentar, kelompok Dujun tadi keluar dari toilet dan melangkah mendahuluinya, sepertinya mereka tak terlalu memperhatikan siapa yang baru saja mereka lewati.

Karena Sunggyu tahu, setiap murid yang melewatinya pasti akan menunjukkan senyum dan respect, yang ia bahkan tak tahu nyata atau bukan, ia tak peduli akan hal itu. Tapi yang jelas, tak ada orang yang cukup berani berjalan mendahului Kim Sunggyu begitu saja.

Keempatnya berjalan didepan—sepertinya hendak ke kelas mereka juga—masih membicarakan topik sebelumnya. Dan Sunggyu yang hanya berjalan beberapa langkah dibelakang tentunya dapat mendengar dengan jelas.

"Tapi kupikir dia itu lumayan cute juga." Celetuk satu diantara mereka yang paling pendek. "Bukankah kau menyukai yang seperti itu, Dujun-ah? Orang yang cute dengan sikap agresif begitu sulit ditemui, dan kau sangat menyukai itu."

R̤E̤D̤ C̤A̤R̤D̤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang