Part 35 : 'Reminisce' (1)

637 140 30
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Junmyeon mengernyit sejenak kala melihat pemuda yang nampak menahan sakit kepala dihadapannya itu.

Apa yang terjadi? Tanyanya pada diri sendiri.

Namun saat dilihatnya Woohyun panik, ia langsung menyeringai. Ia tak tahu apa yang tiba-tiba terjadi pada Myungsoo, tapi nampaknya situasi ini dapat ia manfaatkan.

Diraihnya ponsel dalam saku hoodie yang ia kenakan, lalu mencari sebuah kontak sambil tersenyum. Ketika sambungan telepon itu terhubung, ia belum sempat mengucapkan salam apapun sebelum disela.

“Dimana kau, bedebah?!”

Junmyeon menjauhkan ponselnya sedikit, seolah sudah menyangka jika seseorang disebrang sana takkan bicara dengan oktav normal padanya.

Ia terkekeh sarkatis sebelum menyahut dengan kalem, “Itu bukan ucapan yang bagus untuk menjawab telepon, sachon-ah.”

Sementara itu, Woohyun masih dalam mode panik seraya menyentuh kedua bahu Myungsoo. Ia terus bertanya, namun kekasihnya itu hanya meringkih menahan sakit di kepalanya.

Chanyeol menoleh ke temannya dan berusaha mendengarkan percakapan mereka, yang mana tidak sulit dilakukan karena temannya itu selalu menggunakan volume paling nyaring meskipun bukan loudspeaker.

“Dimana Myungsoo?! Jika kau berani melukainya, aku akan—"

“Kenapa? Apa menurutmu aku akan melakukan hal yang sama?” Nada suara Junmyeon yang santai langsung berubah dingin dalam sekejap. “Seperti yang kalian lakukan pada adikku.”

“KIM JUNMYEON, APA YANG KAU—“

“Aku takkan pernah melupakan itu, Sunggyu. Malam itu... Myungsoo yang...” Junmyeon seketika berekspresi kalut.

Seiring itu, suara Sunggyu juga ikut melirih. “Junmyeon, dengar, saat itu—“

“Kau bisa saja menyelamatkannya. Tapi kau... melepaskannya.” Tawa getir Junmyeon terdengar kembali. “Bukankah kalian kakak-adik yang sangat kompak? Myungsoo membunuhnya, dan kau menolak untuk menolongnya disaat hanya ada kalian disana. Kim Sunggyu, kau benar-benar..."  ia berhenti bicara dan memejamkan mata ketika merasakan pelupuknya yang terasa berat. "Dan orangtuaku juga...”

“Yang terjadi pada Doyoung adalah kecelakaan—“

“Kecelakaan? Adik kesayanganmu itu membunuhnya dan kau sebut itu kecelakaan?”

Myungsoo mendongak. Ia sedikit-banyak mendengar ucapan Junmyeon melalui telepon itu. Kepalanya serasa diputar dan diremas saat ingatan-ingatan yang pernah ia lupakan kembali bermunculan dengan cepat.

“Myungie...?”

Ia menoleh dan menatap mata hazel Woohyun yang menunjukkan sirat kecemanasan yang kentara.

R̤E̤D̤ C̤A̤R̤D̤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang