{11} Evidently...

420 45 15
                                    

Keesokannya, tepatnya pada pukul delapan pagi, Gita baru bangun dari tidurnya. Ya, adiknya itu memang membebaskan kakaknya untuk bangun kapan saja ketika hari minggu.

Setelah dirasa semua nyawanya itu sudah terkumpul, Gita pun segera beranjak dari kasurnya untuk menuju ke kamar mandi.

Dan disanalah Gita membersihkan badannya selama kurang lebih setengah jam.

Setidaknya waktu setengah jam itu cukup baginya untuk berpakaian dan juga bersiap-siap.

Tepat pukul 9 Gita bergegas berangkat, karena bisa saja di jalan terjadi kemacetan yang menyebabkan nanti dia akan terlambat. Gita paling benci tentang kata 'ngaret'. Alhasil jika dia telah berjanjian dengan seseorang maka dia akan datang sebelum waktu yang telah disepakati.

Setibanya Gita di restoran dekat kantornya itu, dia pun langsung mencari keberadaan seorang berondong yang mengajaknya untuk hangout bareng tersebut.

Tidak butuh waktu lama, Gita langsung menemukan seorang pria yang dicari-carinya itu.

Farid yang terlihat sedang berdiri meyender di samping mobil sambil merokok itu pun langsung dihampiri oleh Gita.

Sebelumnya Gita tidak pernah mengetahui kalau sebenarnya Farid ini adalah seorang perokok.

Setelah mengetahui hal itu semakin membuat Gita bertekad untuk menjauhi Farid dengan segera. Pasalnya, ada dua hal yang melekat dalam diri Farid yang dimana Gita tidak menyukai kedua hal tersebut.

Pertama, walaupun Farid terbilang tampan, namun dia masih berondong. Dan yang kedua bahwa Farid ini ternyata adalah seorang perokok. Gita juga tidak menyukai seorang perokok.

Terlepas dari ketidaksukaan Gita terhadap dua hal yang ada pada diri Farid itu, namun sebenarnya kelebihan yang dimiliki oleh Farid itu pun juga tidak sedikit.

Pertama, dia tampan. Kedua, dia ramah. Ketiga, dia tepat waktu. Dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

"Sudah lama menunggu?" Kedatangan Gita yang tiba-tiba tersebut membuat Farid segera mematikan putung rokoknya itu.

"Baru aja kok. Mbak sudah datang aja. Padahal kita janjian jam 10 loh."

"Kamu juga," jawab Gita cepat.

"Yaudah yuk kita langsung jalan aja," kata Farid yang kemudian mempersilahkan Gita masuk ke dalam mobil hitamnya yang berada tepat di belakangnya itu.

Gita yang merasa ganjal ketika melihat ke arah mobil Farid itu pun mendelik, "Ini mobil kayaknya aku pernah lihat," pikir Gita.

Kemudian Farid pun langsung membawa mobilnya melesat dari sana untuk menuju ke arah tujuan mereka.

Baru saja mereka tiba di persimpangan jalan, tiba-tiba terdengar suara sirine mobil polisi yang berbunyi beriringan semakin mendekat ke arah keberadaan mobil yang dinaiki oleh Farid dan Gita tersebut. Mobil polisi itu pun semakin cepat hingga ada salah satu mobil polisi menghadang perjalanan mereka berdua.

Mobil polisi itu berhenti tepat di depan mobil mereka, sedangkan beberapa mobil polisi lainnya seakan-akan mengepung keberadaan mobil yang sedang mereka naiki itu.

ISSUESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang