"Karena hati tidak akan pernah lupa"
Warning 21+
Highest rank #3 in Romance (29 dec'18-2 Jan'19), #1 in chicklit (6&13 May'19), #1 in novel (14 May'19), #1 in playboy, #1 in novel dewasa (2 oct'19)
ALARIC
Gue ga pernah ngejar cewek. Never, my entire...
You make me wanna leave the one I'm with Start a new relationship with you This is what you do I think about a ring and all the things that come along with you Make me, You make me
You Make Me Wanna - Usher
ARIC POV
Anak baru itu, Masayu Kinanti namanya, benar – benar bikin gue penasaran. Ia sekretaris Seto Gunadi, BD head di kantor gue.
Dari awal ia dikenalkan oleh staf HRD gue udah tertarik sama dia.
Ia tampak familiar, terlalu familiar bahkan tapi gue gak ingat dimana pernah bertemu dia.
Di kantor Ia tampak manis dan kemayu, sesuai namanya. Penampilannya juga sangat rapih dan sopan. Terlalu rapih bahkan untuk ukuran karyawan yang bekerja di agensi kreatif. Sampai kadang gue berfikir mungkin dia kira dia berkantor di bank.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Image source: Google image
Semua di dirinya normal, kecuali matanya. Matanya nakal, jenis mata yang dimiliki player.
Gue juga player, that's why gue bisa langsung mengenali sesama player hanya dari tatapan mata. Tapi sikap dan kostumnya yang sopan bikin gue ragu, padahal gue tidak pernah salah mengenali sesama player.
Gue memberesi meja kerja sekadarnya dan berjalan pulang ke arah lift sambil bermain ponsel, chat sama pacar gue.
Yep gue udah punya pacar, dan bilang kalo gue udah jalan ke apartemennya. Ira, pacar gue, bilang kalo dia masih lembur dan mungkin ga akan sampe apartment sebelum jam 12 malam.
Sial, padahal gue lagi butuh dia. Jam 12 masih 5 jam lagi. Gue ga akan tahan selama itu. Berarti gue butuh pengalihan perhatian atau terpaksa meracap sendiri malam ini, lagi.
"Damn" umpat gue. Begitu gue mendongakkan kepala, gue bertatap mata langsung dengan mata coklat tajam, mata Ayu.
Baru gue mau menyapa, lift berdenting terbuka.
Gue liat Ayu buru – buru masuk, gue mengikuti. Kita didalam cuman berdua, kita naik dari lantai 21, masih jauuuhhh sampe tiba di ground.
Gue menatap Ayu intens, gue liat dia menunduk menatap lantai tapi sesekali mengintip ke gue.
Astaga... Gue lagi butuh, pacar gue nggak ada, dan disini, di lift sempit ini cuman ada gue sama cewek yang bikin gue penasaran selama 1 bulan terakhir.
Bilang gue brengsek, tapi gue bener – bener pengen langsung nyerang Ayu saat ini juga. Gue ngerasa celana gue sesak, oh please.. gue menoleh ke bawah dengan frustasi, junior gue bangun.
---
Waaahhhh... babang Aric gak bener nih, masa anak baru digituin bang? kagak boleh tuh bang.. lain kali naik liftnya ajak OB lah bang, biar kagak dua - duaan. Kata nenek gak bagus berduaan di tempat tertutup. wkwkwk.... Happy reading ya guyss...
