Part 24: Kiss me slowly

22.2K 1.3K 10
                                    


Stay with me, baby stay with me
Tonight don't leave me alone
When the time comes, baby don't run
Just kiss me slowly

Kiss me slowly – Parachute




ARIC POV

"Sorry" ucap Ayu beberapa saat setelahnya. Melepaskan pelukan gue dengan enggan.

"Why the sorry?" tanya gue sambil mengamatinya, mengangkat dagunya biar gue bisa liat mukanya.

"Sorry udah.. meluk kamu?" tanyanya ragu, wajahnya memerah.

Gue tertawa. This is not Ayu that I know. Ayu yang ini jauh lebih menggemaskan, and looks way hotter with only jeans and T-shirt.

 Ayu yang ini jauh lebih menggemaskan, and looks way hotter with only jeans and T-shirt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*source: google image

"No need to feel sorry, babe. Aku seneng kok dipeluk kamu" jawab gue gombal. Kalo gue gak inget umur mungkin gue udah jingkrak – jingkrak saking senengnya. Maannnn... cewek yang udah nyuekin gue sebulan terakhir mendadak nongol dan meluk gue. Tapi ini gue, Alaric Atmadja, gue kudu sok cool dong. Hahaha...

Didepan gue Ayu tersipu, mencubit pinggang gue lembut, mungkin dia gemas. Tiba – tiba hp nya berbunyi.

"Ya Van" jawabnya merdu. Gue pernah bilang belom kalo Ayu ini suaranya bener – bener renyah kaya kerupuk baru diangkat? Gue rasa kalo suatu saat dia mau alih profesi jadi announcer dia bisa sukses.

"Iya Van udah ketemu, iya.. he-eh. Makasih ya" ucapnya lagi. Dia nelpon sambil lirik – lirik gue, mukanya memerah. Astaga! Pengen gue cium rasanya. Eh.. hehehe...

"Van? Who?" tanya gue langsung begitu Ayu nutup teleponnya.

"Devan, sahabat aku" jawabnya.

"Oohhh.. yang bartender itu?" tanya gue memastikan sambil berjalan ke arah parkiran. Nama Devan beberapa kali disebut disekitar gue tapi gue lupa orangnya yang mana.

"Eh, ini kita dijemput kan? Kamu tadi naik apa kesini?"

Ayu mengangguk, lantas menggeleng. Lah, ini gimana deh. Gue jadi bingung.

"Sorry.. jawabnya. Iya Devan yang itu, yang bartender. Dan nggak, kita gak dijemput. Aku tadi langsung kabur begitu aja ke bandara begitu semua orang bingung kamu dimana dan hp kamu gak bisa dihubungin" jawabnya pelan.

Gue berdecak, berbelok ke pangkalan taksi dan naik taksi yang menunggu paling depan. Dalam hati bersorak karena sang pujaan hati (pujaan hati gue ya, gue mah kagak jelas deh sama perasaan Ayu ke gue) rela ngejar gue ke bandara karena takut gue kenapa – kenapa. Pemikiran itu bikin gue jadi senyum – senyum ga jelas.

"The Stones Legian Pak" ucap Ayu ke sopir taxi. Begitu Taxi berjalan gue langsung nyender sambil natap Ayu.

"Jadi kamu langsung nyusul aku nih begitu aku gak ada kabar?" ucap gue bahagia, nyengir lebar ke Ayu.

FORGET ME NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang