Hola... am back again. Dan gue akan membombardir kalian dengan foto-foto babang maha tsakep ini at any part of the story (mumpung udah part2 akhir) *senyummiring*. Enjoy reading Aric & Ayu's love journey guys :)
Btw, gue jatuh cinta setengah mati sama reference song part ini, dengerin deh guys. Kweren sumpah!
I know I've been messed up, You never let me give up
I'm a pain, I'm a child, I'm afraid
But yet you understand yeah like no one can
When I'm with you, I'm standing with an armyArmy – Ellie Goulding
AYU POV"Dia cantik" ucapku sambil menunjuk pengantin wanita yang sedang jadi bintang malam ini.
Di sebelahku Aric menatap sekilas ke arah yang kutunjuk sebelum menjawab "Ira memang selalu cantik. Aku gak pernah inget satu kalipun dia pernah terlihat jelek"
Aku mendengus kasar. Entah mengapa mendengar Aric memuji Ira cantik membuat hatiku panas.
Aric menatapku tertarik, "Kamu cemburu?"
Aku membuang muka. Menatap jauh ke arah Oliver, Ethan dan Linda yang menempel erat di samping Oliver. Yang ditatap tersenyum balik sambil berbisik sekilas ke arah Linda disampingnya sebelum akhirnya berjalan ke arahku.
"Ayu darling" ucap Oliver saat tiba di depanku, bergerak maju untuk mencium pipiku.
"Hey dude, come on, no kisses please" ucap Aric posesif sambil mencegah Oliver mencium pipiku.
"Why not?" pancingku. "Kamu cemburu?" aku membalikkan kata-katanya sambil tersenyum manis ke arah Aric.
Aric balik mendengus.
"I heard about the wedding plan man, congrats" potong Oliver sambil menjabat tangan Aric erat.
Aric tersenyum lebar, "Thanks! You'll be one of my best men for sure"
Oli mengangguk sambil tersenyum sumringah.
"Yu, Kamu yakin mau sama Aric? nih anak masih suka bandel lho Yu. Kamu mesti sabar-sabar sama dia. Gak mau sama aku aja? aku lebih settle" rayu Oliver gombal.
Aku tertawa. Di sebelahku Aric tampak sebal.
"Thanks buat tawarannya, tapi sayangnya gue udah nunggu dari jaman Ayu masih ingusan" jawab Aric ketus.
Aku tertawa semakin lepas. "Kapan-kapan aku jelasin" bisikku ke Oliver yang tampak bingung.
Oliver mengangguk singkat sambil berjalan balik ke arah Ethan dan Linda yang tadi ditinggalkannya. Aric yang marah bisa jadi sangat menyebalkan, so mode menghindar adalah pilihan paling bijak.
"Kamu lebih cantik kalau tertawa" ucap Aric disampingku, matanya menatap lurus ke manik mataku.
"Gombal" jawabku gugup, ditatap Aric dengan intens bener-bener bikin aku salah tingkah. Dia punya pesona membius yang terlalu kuat, dan efeknya gak bagus buat jantungku, dan juga buat reaksi tubuhku. Apalagi sekarang, saat ia memakai tuxedo lengkap dengan wajah yang sudah mulai ditumbuhi jenggot halus. He looks yumm.
"No, really. Kamu biasanya terlalu datar Yu, showing some emotions is good for you"
"Right, said someone who still think his ex is beautiful" aku mulai sinis
"Astaga Yu, ini seriusan masih ngebahas Ira." Aric tampak gemas. "Go ask anyone here, dan semua akan menjawab hal yang sama. Ira cantik, itu mutlak. Tapi buat aku, kamu lebih cantik."
" Dan aku.." ucapnya sambil menarikku.
"Cuma.." kini tangannya melingkari pinggangku.
"Mau..." tangannya menarik tengkukku mendekat.
"Kamu..." bibirnya mengecupku lembut dengan perlahan.
Aku mendorongnya menjauh.
"Lantas kenapa kamu pikir aku itu Ira?" ucapku ketus
"Hah? Maksudnya?"
"Waktu kita ke Solo ketemu ibu dan eyangku. Mama kamu ngingetin kamu aku itu siapa dan kamu pikir aku Ira. Lupa" kejarku geram.
Aric terdiam, tampak berusaha keras mengingat. Haduuuhh... ini orang bener-bener deh, pelupa tingkat dewa, gemes banget.
"Yang waktu itu? tapi aku beneran lupa Yu. Waktu itu kita masih kecil banget. Yang aku ingat dari masa kecilku hanya seorang anak perempuan cantik yang mengintiliku ke mana saja. Well, kalo happens to be yang aku ingat adalah Ira yang mengintiliku dari kecil sampai masa remajaku then sorry If I can't remember you. But just to be fair, apa kamu juga inget sama aku? Kamu inget kalo kamu udah kenal aku sejak dulu?" kejarnya.
Kali ini aku yang terdiam. Yang bisa kuingat dari masa kecilku hanya kepergian Ayahku dan perasaan insecure yang selalu mencengkeramku sesudahnya. Semua yang terjadi sebelum itu tampak kabur dan rapuh. Aku menggeleng lemah.
Aric tampak melunak di depanku.
"It's okay babe. Aku rasa ada alasan kenapa kita sama-sama gak ingat apa yang udah terjadi di masa lalu. Biar kita bisa memulai semuanya dari nol. I am telling you this before and I will tell you again, yang sudah berlalu biarlah berlalu. Aku disini sekarang, sama kamu, and I will take care of you"
Aku mendongak, menatap Aric yang menjulang di depanku.
"You know what?" tanyaku.
Aric menatapku bingung.
Aku melirik ke arah pelaminan, Ira & Adrian tampak menyalami para undangan dengan senyum lebar. Mereka tampak bahagia, aku juga ingin bahagia. Dan satu-satunya yang menghalangi kebahagiaanku bukanlah ayahku, bukan juga ibuku atau eyangku, melainkan aku sendiri. Selama ini aku yang membentengi diriku sendiri, aku yang tidak pernah lepas. Aku membiarkan semua reaksi emosional terkubur dalam-dalam di dalam diriku tanpa sekalipun benar-benar menampakkannya. Hanya Aric, satu-satunya orang yang kubiarkan mengenal diriku yang sesungguhnya. Itupun belum sepenuhnya. Ada satu hal, satu hal yang kurasakan terhadap Aric dan tidak pernah kubiarkan ia benar-benar mengetahuinya dengan pasti.
Aku menghela nafas panjang. Aku menatap Aric dengan sayang. Setelah semua yang dia lakukan untukku, setelah semua yang dia perjuangkan untukku, aku merasa perlu mengungkapkan perasaanku. Biar gimanapun, karena dialah aku berani berdamai dengan masa laluku.
"What babe?" kejar Aric.
"Ya, aku memang cemburu sama Ira, in fact aku juga cemburu sama Sarah dan semua wanita di kantor kita yang mengidolakan kamu. Aku Egois. Know why? Karena aku menginginkanmu untuk diriku sendiri. I love you mas Aric, aku cinta sama kamu" there I said it.
Aric tampak bengong sesaat sebelum akhirnya berteriak kencang, "YES!" bikin beberapa tamu undangan Ira dan Adrian menoleh bingung ke arah kami.
"Sorry" ucapnya kemudian dengan senyum lebar, menatap balik ke para tamu undangan itu.
"I love you more" bisiknya. "But I guess you already knew that"
---
Awwww... so sweetttt babangg... gemetz.. gemetz... hahahaha... aku butuh vote dong :) makasih yaaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGET ME NOT
ChickLit"Karena hati tidak akan pernah lupa" Warning 21+ Highest rank #3 in Romance (29 dec'18-2 Jan'19), #1 in chicklit (6&13 May'19), #1 in novel (14 May'19), #1 in playboy, #1 in novel dewasa (2 oct'19) ALARIC Gue ga pernah ngejar cewek. Never, my entire...