Part 36: No Lie

18.2K 1.1K 5
                                    

[Republished on 17 dec 2018]

Hypnotic the way you move

Let me acknowledge the way you do

And I would not lie or play you


No Lie – Dua Lipa





3 months later

ARIC POV

"Gosh Ric, tell me again why are we here instead in a private cellar house?" maki Oliver saat tiba di Henshin malam ini.

Gue tertawa sambil mengarahkan dagu ke arah Ira yang sedang tertawa sambil bersandar ke Adrian. Kehamilannya mulai terlihat.

"Ira cannot drink Li, and being in a cellar house won't help. Daripada Ira sama Adrian gak dateng, mendingan gue ngalah. Anyway, disini oke kok" ucap gue sambil melambai ke view Jakarta di belakang kita.

Oliver terdiam sambil memandang sekitar, "Sebenernya gue juga belom pernah kesini sih, oke juga" lanjutnya kemudian.

"Linda mana?" tanya gue lagi.

Oliver tampak gusar sama pertanyaan gue, "Don't ask" ucapnya

Gue cuman mengangguk. Pada waktunya Oliver bakalan cerita sendiri tanpa ditanya.

Gue nemenin Oliver berjalan santai menghampiri Ira, Adrian dan teman-teman kami yang lainnya.

"And where is the bride to be Ric?" tanya Ethan di kursinya.

Oliver menatap berkeliling, baru sadar kalo gak nemuin keberadaan Ayu.

"Dia maksa gue buat langsung kemari, dia masih di hotel tadi nemenin nyokap & eyangnya"

"Lah, kok gak di rumah loe aja man?" tanya Ethan bingung.

"Gue juga gak ngerti, eyangnya gak mau, gak enak katanya. Tipical Javanese oldies, gak mau ngerepotin"

"Hai, sorry telat" ucap suara merdu di belakang gue. Here comes my future wife.

"Ayu" sapa Ethan sambil mencium pipi Ayu cepat sebelum bisa gue cegah, gue menggeram di sebelah Ayu.

"It's just me Ric, gak perlu jealous gitu" sahut Ethan sambil tertawa kecil.

"By the way, ada yang pernah bilang gak kalo suara loe bagus banget?" tanya Ethan ke Ayu.

Ayu menggeleng pelan "Thanks" ucapnya sambil tersenyum, kembali menyalam dan cipika-cipiki dengan teman-teman kami yang lain.

All of them are here. Yes, malam ini adalah bachelor party kami, kita bakal nikah besok and instead of having a separate party, we decide to have a decent dinner instead.

Gue mendengus gak suka saat melihat Ayu cipika cipiki dengan Alex, Luca, Devan dan Josh. They're her best friends tapi gendernya laki, dan gue gak suka liat Ayu bersentuhan dengan laki-laki manapun walaupun sahabatnya sendiri.

Se-gak suka apapun gue liatnya, tapi gue jauh lebih berdebar waktu melihat Ira menarik Ayu untuk ngobrol di meja terpisah. Shit, mendadak gue resah. Semoga Ira gak ngomong yang aneh-aneh yang bikin Ayu batal nikah sama gue besok.

"Ric, sini" panggil Devan. Dengan berat hati gue melangkah ke meja gue, walau demi apapun gue pengen banget nguping apapun itu yang dibahas sama Ira & Ayu.


AYU POV

Aku menyalami teman-teman kami, seneng banget sama kenyataan bahwa mereka semua meluangkan waktu untuk hadir disini malam ini. Buat Aric, buat aku, buat kami.

FORGET ME NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang