Part 13: The more you ignore me, the closer i get

24.4K 1.4K 15
                                    


Hi Guyss... i know it's not weekend yet, but i manage to write gegara libur, so... enjoy...

warning: typo bertaburan

---

I am now a central part of your mind's landscape
Whether you care or do not
Yeah, I've made up your mind
The more you ignore me, the closer I get
You're wasting your time

The more you ignore me – Morrisey



Ayu berjalan cepat ke ruangan Pak Seto dan mengetuk pintu ruangannya. Ruangannya terbuka, tapi demi alasan kesopanan maka Ayu tetap mengetuk. Lagipula, seperti biasa Pak Seto bekerja sambil memunggungi pintu, jadi gak bakal nyadar kalo Ayu udah datang.

Pak Seto membrief singkat soal outbound tahunan kantor ini di Bali. Acara rutin setahun sekali yang memang tujuannya mengakrabkan semua karyawan di kantor ini. Kebetulan banget tahun ini Pak Seto jadi ketua panitianya, yang artinya Ayu bakalan ikut kecipratan repot ngurusin berbagai hal remeh temeh.

Pak Seto masih sibuk berbicara tentang detail yang butuh bantuan Ayu saat pintu ruangan kembali di ketuk. Kali ini Aric. Ayu mendongak menatap Aric, penasaran dengan reaksinya setelah ditinggal begitu saja oleh Ayu di tengah jalan weekend kemarin sepulang nobar, tapi Aric tidak menatapnya sama sekali.

Aric hanya fokus ngobrol dengan Pak Seto dan setelah selesai ia langsung berlalu begitu saja tanpa sama sekali menoleh ke Ayu.

Sialll !!... maki Ayu dalam hati. Insting player nya terusik. Ia tahu Ia yang meminta Aric menjauh, tapi bukan berarti menganggapnya tidak ada. Itu 2 hal yang sangat berbeda. Dan... Ayu merasa terganggu.

"Jadi gitu ya Yu.." ucap Pak Seto. "Besok kamu jalan duluan sama Aric dan Sarah naik flight paling pagi. Saya terpaksa nyusul karena masih ada pitch presentation, client gede yu" lanjut Pak Seto sambil menepuk – nepuk berkas diatas mejanya, dokumen wajib saat pitching semacam legalitas perusahaan dan credential yang selalu wajib disertakan.

Aku terperangah kaget. "Sama Pak Aric sama Sarah pak?" tanyaku membeo. Satu flight sama Aric saat ini kedengerannya bukan ide yang bagus.

"Iya, tahun ini ketua panitianya kan saya. Panitia lain otomatis HRD, tapi Rania lagi ke Jepang jadi diwakilin Sarah. Terus Aric juga selalu jadi panitia, karena dia kan orang creative, pasti dia banyak lah ide soal kita mau ngapain aja. Ini baru survey yu. Acaranya masih 2 bulan lagi kan, masih cukup lah persiapan" jawab Pak Seto lagi.

"Baik Pak" jawabku pasrah.

---

Aku berjalan masuk bandara dengan sedikit goyah. Semalam seperti biasa teman – temanku sibuk nongkrong, Blowfish kali ini.

Dan seperti biasa juga aku tidak bisa menolak karena Alex yang hari ini juga harus terbang pun masih ikutan join. Jadilah aku milih untuk gak tidur sama sekali semalaman. Tanggung, mending tidur di dalam pesawat sekalian, pikirku.

Alex ikut aku check-in, kebetulan banget dia juga harus ke Bali, jadi kita bisa bareng.

Aku menaruh KTP dan memperlihatkan tiket online di HP ke mbak check-in. Kulirik name tag nya, Santi.

"Bu Masayu Kinanti" panggil si mbak.

"Ya mbak" jawabku.

"Ini ibu tadi sudah di check-in kan sama teman – temannya. Kebetulan satu kode booking, jadi tinggal boarding pass nya aja" lanjutnya sambil menyerahkan selembar boarding pass ke tanganku.

FORGET ME NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang