Part 7: Don't tease me

25.4K 1.5K 9
                                    

Thank youuuuu @YunitaRachmasari, @user89520295, @darkbaloon udah masukin Forget me not ke reading list, ditunggu comment nya yaaa... This chapter is for you

---

Girl if you know how to please me
Girl if you want it don't tease me
When it come to the good lovin'
Girl you know bad man ain't no bait

Don't tease me – Sean Paul



AYU POV

"Ayo yu" ajak Adya, salah satu sahabatku di Resolve. Otomatis aku melirik jam di meja, masih jam 3 siang.

"Kemana Dy?" tanyaku.

"Loh, kan hari ini ada nobar Yu, bareng PT. Buana" jawanya.

Aku menatap kosong ke arah Adya.

"Launching produk baru mereka yu, ck" decak Adya tak sabar. "Kan kita creative agencynya" lanjutnya lagi.

Mendadak seperti ada bohlam menyala diatas kepalaku.

"Oh iyaa.. hari ini ya Dy" jawabku sambil menepuk jidat. Terburu – buru merapihkan meja dan mematikan laptop.

"Udah ditunggu Yu, kita bareng Reno" ucap Adya lagi sambil berjalan kearah pintu. Tiba – tiba aku merasa tanganku ditarik dari belakang.

"Kamu berangkat bareng aku" bisiknya. Suara Aric.. aku mendadak menegang.

"Yu" teriak Adya dari pintu sambil berbalik ke arahku karena merasa aku tidak mengikutinya.

Aric langsung melepas cengkeramannya di lenganku. "Ayu bareng saya aja Dy" ucapnya. "Ada dokumen Pak Seto yang saya perlu saat ini juga, urgent buat pitching besok." Lanjutnya lagi.

Adya menatapku.

"Gapapa Dy, tinggal aja" ucapku lemah walah dalam hati mengumpat. Sial, gue males berduaan doang sama dia. Auranya pengen macem – macem. Eh.. kok ngelantur, ucapku dalam hati.

"Kenapa Yu?" tanya Aric.

"Apaan?" tanyaku kaget.

"Itu kamu kenapa nepuk – nepuk jidat kamu terus" ucapnya sambil mengelus jidatku lembut.

"Stop" ucapku spontan sambil menarik tangannya menjauh dari jidatku, "Don't"

"But why?" tanyanya polos

"Just don't" ucapku pelan "we shouldn't do this" ucapku lagi

"Do what?" tanyanya lagi sambil terkekeh, "Aku ga boleh elus jidat kamu?" godanya. Sial, dia mulai berani pake 'Aku kamu'. Aku terdiam gugup.

"Jadi Bapak perlu file yang mana?" tanyaku mengalihkan perhatian, tetap memanggilnya bapak dengan formal.

"None" jawabnya tegas.

Aku menatapnya bingung. Ia berdiri menyender ke meja kerjaku, kedua tangan ada didalam saku celana. Posisinya bener – bener deh, bikin gagal fokus.

"Hah" cuman itu yang bisa keluar dari mulutku.

"I don't need any file", "yet" lanjutnya. "Aku cuman pengen kamu bareng aku ke tempat nobar" jelasnya. "and please don't call me Pak, I am not that old, Mas or Bang will do. Or... babe if you want" lanjutnya sambil mengedipkan mata.

Aku tersipu.

"Tapi kenapa?" tanyaku bingung.

"Loh, kan aku udah bilang, coz I'm not that old" lanjutnya.

"Nope, I mean kenapa saya harus bareng bapak dan gak bareng Reno" tuntutku.

"Coz I said so" ucapnya mantap sambil menggandeng tanganku keluar ruangan.

Dasar tukang paksa, ucapku dalam hati.

---

Guys... beneran deh gue kepo banget nih cerita oke, gak oke, apa pigimana yak? vote nya sih udah oke. makasih yaaa yang udah vote... etapiiii kagak ada yang comment? wkwkwk *ngarep*, comment donggg... pengennya Aric sama Ayu lanjut, apa mau dikasih konflik, kekekek... kalo pada comment ntar fast update deh :)

FORGET ME NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang