Part 19: Blow Your Mind

20.4K 1.4K 15
                                    


If you don't like the way I talk, then why am I on your mind?
If you don't like the way I rock, then finish your glass of wine
We fight and we argue, you'll still love me blind
If we don't fuck this whole thing up
Guaranteed, I can blow your mind, Mwah!

Blow Your Mind – Dua lipa


Warning 21+

ARIC POV

Gue mengusap wajah dengan jengkel, dari tadi gue gagal berkonsentrasi ke jalannya acara dan malah sibuk melirik ke arah Ayu & Oli yang kebetulan duduk semeja sama gue.

Oliver tampak memperlakukan Ayu dengan sayang dan penuh perhatian dan itu bikin dada gue bergemuruh karena amarah dan rasa tidak suka.

Ethan sudah cengar – cengir dari tadi, mungkin dia seneng sama drama ini atau karena dia pikir gue kalah dari Oli, karena biar gimanapun Oli yang datang sebagai pasangan Ayu malam ini, bukan Gue.

"F*ck!" geram gue. Ira langsung menoleh.

By the way, All of my best friends are invited ke acara ini, orang tua kita semua partner bisnis anyway.

"Kenapa?" tanya Ira bingung.

Gue cuman menggeleng, malas menerangkan dan lagi malas bohong juga.

"Ric, Ayu itu beneran cuman sekretaris di kantor kamu?" bisik Ira.

Gue melirik sejenak ke Ira lantas pura – pura ngeliat bokap yang lagi speech di depan.

"Iya" jawab gue singkat.

"Baju yang dia pake itu Ellie Saab lho Ric" lanjut Ira lagi "Harganya gak main – main".

Gue cuman mengendik cuek, gak perduli sama fakta yang menurut gue gak penting tapi buat Ira pasti penting banget.

"Careful, Love..." suara Oli terdengar sampai telinga gue.

Gue melirik sinis, kayaknya alat makannya Ayu ada yang jatuh.

Oliver melirik gue balik sambil tersenyum miring. Fuck! Dia pasti sengaja bikin gue panas.

"Sabar bos.." bisik Ethan yang duduk di sebelah kiri gue. Rupanya dia juga sadar sama drama barusan.

Gue menghela nafas.

Menjelang tengah acara gue melihat Ayu bangkit dari kursinya, mungkin mau ke toilet. Gue yang gak mau nyia – nyiain kesempatan langsung ikutan bangkit juga gak lama kemudian, berniat nyusul Ayu. Dari sudut mata gue liat Oliver juga mau bangkit dari kursinya, mungkin sadar kalo gue mau nelikung. Untung Arumi yang duduk di sebelah Oli nahan tangan Oli dan ngajak dia ngobrol terus sehingga Oliver gak mungkin bisa ikut berdiri.  

Tergesa gue berjalan ke arah toilet, gue ngeliat Ayu baru keluar dari toilet sambil menepuk – nepuk tangannya ringan. Dia terlihat kaget waktu ngeliat gue.

"Ikut Aku" ucap gue kasar, langsung menarik tangan Ayu.

"Mas Aric.." panggilnya kaget, berusaha berhenti. "Ini kita mau kemana?" ucapnya lagi, berusaha melepaskan genggaman tangan gue.

"Diem Yu!" bentakku. "Tolong, sekali ini nurut sama aku".

Gue memencet lift dengan tidak sabar. Buru – buru naik dan langsung masuk ke kamar gue. Iya, gue buka kamar disini malam ini.

Begitu masuk gue langsung membanting pintu di belakang gue, suara berdebam keras terdengar.

Ayu terkesiap kaget di depan gue. Nafasnya terengah – engah, wajahnya memerah. Efek kaget dan berlari ngikutin gue barusan pasti. Tapi sumpah dia yang gini malah keliatan makin seksi, sesuatu didalam diri gue memberontak liar.

FORGET ME NOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang