"Maaf ka, saya keberatan!" Ucap ku emosi lalu berdiri.
"Saya ga setuju" Ucap Venus ikut berdiri
"Saya ga mau ka. Maaf" Ucap Adam dengan nada dingin penuh amarah
"Saya apalagi!" Ucap Yudha dengan nada yang cukup tinggi.
Kalian tau apa maksud rapat dadakan itu? Ka Galen dan Ka Zai memberi tau sebuah keputusan yang di mana keputusan itu sangat di tentang oleh semua pihak. Paskibra menjadi pramuka dan pramuka menjadi paskibra? Oh, sulit di percaya bahwa itu akan terjadi di antara kita.
"Kita berdua paham perasaan kalian. Tapi, semuanya harus di lakukan demi kebaikan kita bersama" Ucap ka Zai. Nadanya seperti orang yang memohon
"Kali ini kita berdua mohon sama kalian semua. Ikuti perintah ini. Kami berdua sudah frustasi mendengarkan kalian ribut setiap minggu nya, mendengar kalian mengejek satu sama lagi, merendahkan satu sama lain, ka Galen dan ka Zai mencoba untuk membuat kalian merasakan apa yang sering kalian ejek itu" Ucap ka Galen mengeluarkan unek uneknya.
"Kita ini satu sekolah! Harusnya saling mendukung bukan menjatuhkan kan! Kakak ga mau denger ada yang protes tentang keputusan ini. Kalau kalian setuju, ikuti perintah ini. Kalau tidak, angkat kaki! " Ucap ka Zai penuh amarah.
Tidak ada satu dari kami yang menentang omongan dua senior itu. Angkat kaki? Jangan gila! Kita semua telah menekunin ekskul ini selama 8 tahun. Ga mudah untuk keluar begitu saja. Ikuti perintah? Sama aja itu seperti melakukan hal yang bertentangan dengan jiwa kami masing masing.
"Kalian ikut perintah ini?" Tanya Ka Zai
"Siap! Iya ka" Ucap kami serempak
"Mulai sabtu ini yang pramuka akan di latihan sama kakak, dan paskibra akan di latihan sama ka Zai. Soal pakaian nanti akan di kirim ke rumah kalian masing masing" Ucap ka Galen "Dan buat Yudha dan Raina, saya yakin kalian akan mudah beradaptasi dengan keadaan ini"
Aku dan Yudha hanya tersenyum hambar mendengar ucapan yang terlontar tanpa izin dari mulut ka Galen.
'Beradaptasi? Ga semudah meminjam uang dari teman' -lagi lagi aku ngebatin
"Rapat selesai. Kalian bisa kembali ke kelas masing masing" Ucap Ka Zai.
Semua meninggalkan ruang aula dan pergi ke kantin. Jangan harap kita semua akan kembali ke kelas dengan perasaan yang kacau itu. Lagipun sebentar lagi jam istirahat. Aku, Venus, dan 3 teman lainnya duduk di kursi panjang yang berada di kantin dan memesan minuman dingin berharap minuman tersebut bisa membuat hati ikut dingin. Tiba tiba Yudha dan Adam berdiri di sampingku yang membuat aku makin emosi. Yudha mengulurkan tangan kanannya. Entah apa maksudnya.
"Semoga berhasil" Ucapnya yang membuat ku sontak berdiri "Jaga nama baikku"
"Eh belatung nangka ga usah kau ingatkan, Raina juga tau bagaimana cara menjaga nama baik kalian. Jangan meragukan Raina. Secara Raina adalah "THE BEST PARTICIPANT OF THE YEAR" selama 3 tahun berturut turut. Seperti kamu yang harus di ragukan" Omel Venus yang membuat Yudha menurun kan uluran tangan tadi.
Sepertinya apa yang aku ingin ucapkan suda di wakilkan oleh Venus. Dasar Cenayang!
"Tenang aja. Ga perlu kau pikirkan tentang nama baik kamu atau ekskul kamu. Karena aku tau caranya menjadi yang terbaik" Ucap ku dengan senyum devil.
"Kita harus bersatu!" Ucap Adam tiba tiba yang membuat semua mata tertuju padanya. "Benar kata ka Zai, kita satu sekolah harusnya saling mendukung bukan menjatuhkan. Aku sedikit paham dengan jalan pikiran dua kakak senior itu"
Mendengar ucapan Adam tadi membuat ku dan teman teman menganguk paham atau lebih tepatnya setuju. Ucapan Adam menyadarkan kami bahwa sebenarnya kita tidak akan bisa menjadi yang terbaik kalau kita masih bermusuhan dan menjatuhkan satu sama lain.
"Adam benar. Ka Galen dan Ka Zai hanya mencoba untuk membuat kita mengerti satu sama lain. Pertukaran ekskul ini menurut ku bukan ide yang buruk" Ucap ku yang di setujui mereka semua.
"Mereka hanya ingin anggota Pramuka merasakan menjadi Paskibra, begitu sebaliknya. Agar kita tidak menjatuhkan satu sama lain. Bawa enjoy aja" Lanjut Yudha yang mendapat tepuk tangan dan persetujuan dari semua pihak.
"Jadi ga ada pertengkaran lagi nih?" Tanya Venus yang di hadiahkan gelak tawa.
"Ada" Jawab ku dan Yudha bersamaan.
"Tapi nanti, untuk memperebutkan peserta terbaik dan ekskul terbaik" Lanjut Yudha
"Kok kalian jawabnya barengan gitu sih?" Ledek Venus kepada ku dan Yudha.
Wah kampret di bocah. Nyari ribut apa gimana. Jangan blusing, jangan baper, jangan kabur. Tahan, tahan, tahan!!!
"Cie couple baru" Ucap mereka semua serempak
"wah kok kalian bisa samaan semua gitu sih?" Tanya ku watados
"Jangan jangan kita semua jo... MBLO" jawab mereka serempak.
Tawa kami bergema di kantin pada siang itu. Semua berbaur menjadi satu. Sampai tidak sadar bahwa kami sebelumnya adalah musuh. Menjadi yang terbaik memang sangatlah menyenangkan, tapi menjadi tak terlupakan itu baru AMAZING!!!
Di hari itu aku baru menyadari bahwa sesungguhnya kebersamaan dan kekompakan sangatlah penting. Sama halnya seperti oksigen dalam kehidupan. Senyum dan tawa yang ku saksikan secara bersamaan pada siang itu membuat ku mengingat akan pertengkaran kita untuk menjadi penguasa lapang. Yudha dan Adam adalah musuh bebuyutan ku dan Venus. Tapi untuk hari ini ku saksikan kita berdamai. Berdamai dengan cara yang begitu konyol. Aku tidak tau sampai kapan kebahagiaan ini melekat pada kami. Aku bersyukur karena tuhan telah mengirimkan malaikat yang memberiku banyak pelajaran selama 8 tahun ini. Ya tuhan jangan kau ambil kebahagiaan dan kebersamaan ini. Ambil saja kesedihan dan ke tidak rukunan kami.
.
.
.
.
.
.Hai guys
Seneng ga liat mereka damai? Aku sih seneng. Banget malah. Tapi damai bukan berarti tidak bisa bertengkar lagi. Pertengkaran dalam kehidupan malah membuat kita menjadi dewasa dalam menghadapi masalah loh! Ga percaya? Coba sini bertengkar denganku hehe.Ps: Watados itu artinya wajah tanpa dosa. Jadi kayak so polos gitu:v
Jangan lupa vote+comment...
Kalau ada saran, dan kritik jangan sungakan buat komen.Saya sayang Doi. Eh ralat! Maksudnya saya sayang kalian semua😘
Di next ga nih???
KAMU SEDANG MEMBACA
Paskibra Pramuka Dan Kisah Cintanya
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] Anak Paskibra dan anak Pramuka adalah anak-anak yang mustahil untuk di gabungkan. Jam eksul yang sama dan sama-sama anak lapangan menjadikan mereka selalu bertengkar untuk menjadi penguasa lapang. Pelatih merekapun angkat t...