EMPAT BELAS: SEMUA BERAWAL

2.4K 113 4
                                    

Jam menunjukan pukul 06:45 WIB, aku memilih duduk di teras rumah sambil menunggu kedatangan Venus. Bang Danis harus pergi kuliah sekitar jam 6 pagi tadi. Kalian pasti bertanya tanya, kenapa ga ada pembantu atau supir di rumah ku? Sebenarnya ada tapi mereka sedang di liburkan selama 2 bulan. Aku sesekali memeriksa atribut yang ku kenakan. Ka Zai menyuruh anggota paskibra yang sekarang menjadi Pramuka menggunakan atribut lengkap, katanya sih kita bakal kejar tayang. Ku lihat jam yang melingkar di pergelangan tangan ku, sudah jam 06:55 WIB sedangkan si cacing keremi itu belum juga keliatan batang hidungnya. Aku memilih memejamkan mata ku sebentar, sekali lagi meyakinkan diriku.

"Rainaaaaaa" Teriak Venus saat memasuki pekarangan rumahku

Aku yang kaget pun refleks berdiri dan berbicara seperti orang lata "Kodok lompat!"

"Ternyata Raina lata haha" Ucap Venus saat sudah di samping ku. "Tadi kamu bilang apa? Kodok lompat? Haha Emang sejak kapan kodok terbang" ledeknya sambil ketawa bak mba kunti.

"Seneng yah ngagetin orang? Iya seneng?" Tanya ku dengan nada mengancam.

"Maaf maaf. Reflek itu" Jawabnya "Udah yuk masuk sarapan dulu" Ucapnya seolah olah dia adalah sang pemilik rumah.

Yang punya rumah siapa yang ngatur siapa. Dasar cacing keremi! Eh, salah maksudku Venus. Aku sama sekali tidak memperdulikan omongannya. Ku langkahkan kaki mendekati mobil. Venus yang menyadari itu langsung mengikuti ku dari belakang.

"Raina sarapannya.... "

"Ga ada sarapan sarapan. Kamu pikir rumahku ini panti asuhan? Yang seenaknya minta minta makanan" Ucap ku sewot

Aku masih kesal sama Venus. Sebenarnya bang Danis sudah menyiapkan bekal untukku dan Venus, tapi pura pura saja kalau minggu ini ga ada jatah sarapan pagi untuk nya. Biar dia tau rasa! Sekali kali di giniin gapapa kan yah? Anggap aja aku ini sedang khilaf hehe.

"Raina apa yang kamu lakukan ke aku itu jahat" Ucap Venus dengan nada seperti Cinta di film AADC saat berbicara dengan Rangga.

"Bodo! Masuk cepet, kalau ga aku tinggalin" Ucap ku sambil masuk ke dalam mobil. Begitu pun Venus setelah mendengar kata 'aku tinggalin'

Di sepanjang jalan hanya ada keheningan yang tercipta. Aku enggan berbicara bahkan membuka mulutku. Pada akhirnya Venus memecahkan keheningan itu.

"Ray, aku laper. Ga ada makanan?" Tanya Venus sambil memegangi perutnya. Aku merasa iba. Ku suruh dia mengambil kotak bekal di bangku penumpang. Dengan sigap dia mengambilnya, dan memakan nasi goreng yang ada di dalamnya.

"Akting aku bagus ga?" Tanyanya dengan nada menggoda. Dan berhasil membuat mata ku bulat sempurna.

"Hah?! Jadi yang tadi itu Akting?!" Tanya ku sambil sesekali melihat tajam kepadanya dan fokus lagi ke jalan. Venus hanya mengangguk dan mulai melahap nasi goreng itu.

"Dasar drama queen!" Ucap ku ketus.

"Bodo" Ucapnya sambil menjulurkan lidah.

Aku tidak membalas omongan Venus. Aku ga mau berantem di dalam mobil! Aku masih waras dan sayang kepada nyawaku! Aku redam amarahku, ada saatnya amarahku akan keluar. Sekitar 25 menit, akhirnya kami sampai sekolah dan berjalan santai ke ruangan Pramuka. Aku dan Venus memilih duduk di bangku paling depan dengan alasan agar bisa lebih jelas mendengar arahan yang di berikan ka Zai.

Aku lihat teman teman Paskibra repot dengan seragam yang mereka kenakan. Pasti repot lah! Biasanya anggota paskibra hanya memakai baju lengan panjang serta celana trening yang sudah ada beberapa cap asal sekolah kami dan topi. Liat sekarang? Banyak atribut yang menempel di tubuh kami. Belum lagi harus membawa tongkat. Kok bisa gitu yah anggota pramuka bertahan dengan keadaan ini? Mungkin sudah terbiasa atau pasrah aja? Entahlah.

Paskibra Pramuka Dan Kisah CintanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang