DUA PULUH ENAM:RAINA JATUH (LAGI)?!

1.6K 74 8
                                    

PS:SORRY FOR TYPO🙏

***

'Cinta itu membuat kita jadi buta. Sampai sampai kita tidak bisa membedakan mana cinta dan mana obsesi!'

***

Author's POV On

"Kalian?" Ucap Raina lirih

Orang yang tadi menyapa Raina memajukan langkah nya mendekati Raina. Orang itu berjongkong memperhatikan Raina dengan senyum kemenangan di wajah cantiknya. Sedangkan laki laki yang datang bersama wanita itu, hanya tertunduk lemas. Lebih tepatnya dia tidak berani menatap wajah Raina yang sudah di pasti sangat kecewa dengannya.

"Megan, Rafly" Ucap Raina lirih

Kedua orang itu adalah Megan dan Rafly. Megan si musuh bebuyutan Raina dan Rafly orang yang Raina anggap sebagai salah satu dari malaikat pelindungnya.

"Kenapa? Ngga nyangka kita yang lakuin ini semua? Oh, tidak! Lebih tepatnya Rafly yang lakuin ini semua" Ucap Megan sinis

"Aku ngga nyangka, orang yang selalu ada di atas aku, sekarang ada di bawah aku. Bahkan aku bisa menginjak nya" Lanjut megan lalu mengijak salah satu tangan Raina hingga terlepas dari batang pohon. Sekarang hanya ada tangan kanan nya, sebagai penahan dirinya sebelum jatuh ke jurang.

"Awww Megan... " Rintih Raina

"Aku iri sama kamu Ray. Kamu bisa mendapatkan segalanya dengan mudah. Bahkan apa yang ngga kamu butuhkan tersedia dengan percuma. Perhatian, kepopuleran, kecantikan, jabatan, dan kekayaan kamu punya itu semua. Kamu bahkan terlalu sempurna untuk sekedar ada di dunia ini" Ucap Megan dengan senyuman bak psikopat

"Kamu ngomong apa sih? Lebih baik tolong aku. Tangan aku udah ngga kuat Megan. Tolong. Aku mohon" Ucap Raina lirih.

Air mata mulai membasahi pipi Raina. Kecewa, marah, dan sakit bercampur menjadi satu. Pikiran nya kacau. Di satu sisi dia tidak mau jatuh ke dalam jurang itu. Tapi di sisi lain, mustahil untuk selamat jika tidak ada yang menolongnya.

"Rafly, aku mohon. Bantu aku" Ucap Raina di selah selah isak tangisnya

Rafly sama sekali tidak bergerak. Dia hanya memandang Raina sendu. Matanya seolah berkata 'Maaf' berkali kali. Raina tau, Rafly bukan orang jahat. Tapi, apa maksud omongan Megan tadi. Rafly yang mendorong Raina. Berkali-kali Raina berusaha menepis pikiran negatif nya tentang Rafly, tapi omongan Megan selalu berputar di kepala Raina. Seolah olah ada kaset rusak yang mengulangi kalimat itu.

"Ada pesan terakhir?" Tanya Megan ke Raina masih dengan wajah bak psikopat.

"Oke, jika tidak ada. Aku cuma mau bilang, terima kasih. Karena kepergian kamu, akan membawa peluang besar untuk hubungan aku sama Yudha. See? Yudha juga semakin dekat dengan aku" Lanjut Megan

"Asal kamu tau, Yudha dekat sama kamu ada alasannya. Dia ngga bakal tiba-tiba dekat sama kamu. Pikir secara logis!" Ucap Raina

"Ngga! Yudha dekat sama aku karena dia cinta sama aku! Dia mulai luluh sama aku!" Bentak Megan

"Yang kamu sebut cinta itu, bukan cinta! Tapi obsesi! Sampai sampai kamu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nya! Bahkan kamu rela nyelakain seseorang!" Bentak Raina balik

Omongan Raina tadi sangat berpengaruh bagi Megan. Seperti tersambar petir di tengah bolong. Dengan kesal, Megan mengijak tangan kanan Raina. Tapi, Raina tetap mempertahankan tangannya. Dia benar benar hilang harapan untuk tidak jatuh ke jurang. Megan semakin brutal mengijak tangan Raina. Dan iya! Raina jatuh ke dalam jurang itu. Meninggalkan sedikit teriaknya.

Paskibra Pramuka Dan Kisah CintanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang