TIGA PULUH LIMA: PENJELASAN

1.8K 74 15
                                    

Ps: Sorry For Typo🙏

***
'Terkadang kita harus merelakan apa yang kita sayang demi apa yang kita inginkan'
-Rafly Haidar Alvin-

***

Author's POV On

"Sebenernya... "

Brak!

Suara pintu terbuka sangat keras. Dengan spontan tangan Yudha yang mengenggam Raina terlepas dan menoleh ke arah sumber suara. Kalian tau siapa yang melakukan hal bodoh macam itu? Dia adalah...

"TIYO!!!" Teriak Yudha dan Raina

Dia adalah Tiyo. Kembaran bis kecil Tayo. Eh, ngga deng. Tak heran lagi bagi Raina dan Yudha, melihat kerusuhan yang di ciptakan Tiyo. Prinsip Tiyo 'Dia mana ada Tiyo pasti selalu ada kecerianan'. Keceriaan palamu. Bukan keceriaan tapi kesuruhaan. Catat itu baik baik KERUSUHAN!

"Ibu Negara" Pekik Tiyo sambil berlari ke arah Raina

Dengan cepat Tiyo memegang kedua bahu Raina. Lalu mengoncang goncangkan dengan tempo yang cukup cepat.

"Ibu negara ngga papa? Mana yang sakit? Palanya? Kakinya? Tangannya? Bilang sama babang Tiyo. Trus ini kenapa palanya sampai di bungkus kayak lontong." Ucap Tiyo dengan panik yang di buat buat.

"Eh, kutu beras! Kalau kamu perlakuan Raina kayak gitu, dia malah tambah sakit. Lepas tangannya dari bahu Raina" Omel Yudha sambil menepis tangan Tiyo secara kasar

"Bapak negara jahat sama babang Tiyo" Ucap Tiyo sok dramatis "Ibu negara liat noh bapak negara" Adu Tiyo kepada Raina

"Udah udah jangan berisik ini rumah sakit" Lerai Raina

Tak lama Venus, Adam, Febi dan... What! Rafly! Rafly di sini?! Venus dan Febi dengan gencar berlari ke arah Raina dan langsung memeluknya.

Setelah mendengar kabar tentang Raina sadar, Venus dan Febi selalu merengek ingin menjenguk Raina. Dengan terpaksa panitia mengizinkannya, dengan syarat harus segera kembali ke tenda sebelum jam 7 malam.

"Syukurlah kamu udah sadar" Ucap Venus lalu melepaskan pelukannya begitu pun dengan Febi

"Kita khawatir banget sama kamu Ray" Ucap Febi

"Yang penting sekarang aku selamat" Ucap Raina tak lupa dengan senyumannya

"Waduh ibu negara akhirnya sadar juga. Gila kuat juga kamu jatuh dari jurang" Ledek Adam

"Untung temen" Ucap Raina yang di hadiahi gelak tawa dari semuanya. Kecuali, Rafly!

Wajah Rafly saat ini benar benar tegang kayak ketauan dapet nilai O besar di ulangannya. Raina yang menyadari itu memberhentikan tawanya.

"Rafly" Panggil Raina

"Eh, iya" jawab Rafly gugup

"Kamu kenapa?" Tanya Raina

Bukan! Bukan Raina lupa tentang jadian di jurang itu. Raina hanya tidak ingin memerumit masalah. Lebih baik hanya dia, Rafly, dan Tuhan yang tau. Raina juga masih ingin mengetahui alasan Rafly melakukan hal ini. Rafly orang baik, Raina tau itu!

"Emm, ngga papa kok" Jawab Rafly dengan senyum kikuk

Suasana serasa mencekam. Semua diam. Entah apa yang mereka pikirkan. Yang Raina pikiran hanya satu, yaitu bertanya alasan tentang kejadian itu ke Rafly.

Paskibra Pramuka Dan Kisah CintanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang